Philophobia adalah ketakutan yang ekstrem untuk jatuh cinta, sehingga akan sulit menjalin dan mempertahankan hubungan dengan orang lain. Kondisi ini belum masuk dalam gangguan mental yang berdiri sendiri, Namun, jika tidak diatasi akan mempengaruhi hidup seseorang. Sering dialami oleh orang yang memiliki trauma masa lalu.
Gejala pada orang yang takut jatuh cinta akan berbeda-beda. Namun, akan memberikan reaksi seperti tidak dapat memiliki hubungan romantis, mengalami kecemasan yang ekstrem saat menjalin hubungan dan sebagainya. Untuk mengetahui lebih jelas tentang philophobia, simak artikel ini hingga selesai.
Apa itu Philophobia?
Philophobia berasal dari kata Philo dari bahasa Yunani yang berarti cinta sedangkan phobia yang berarti ketakutan ektrem. Jadi, Philophobia adalah takut jatuh cinta atau menjalani hubungan yang lebih dekat dengan orang lain. Penderita philophobia akan sulit menjalin hubungan yang langgeng.
Seseorang dengan perasaan yang tidak masuk akan tentang cinta akan merasa cemas, dan panik saat memikirkan cinta. Hal ini adalah menyebabkan jumlah pasangan menurun di beberapa kota besar.
Ciri-ciri Philophobia
Philophobia bisa menyebabkan depresi, penyalahgunaan narkoba hingga isolasi sosial. Philophobia bisa membuat seseorang mempunyai sifat atau ciri-ciri, antara lain :
1. Meragukan komitmen pasangan
Saat seseorang terlalu berlebihan meragukan komitmen pasangan dan selalu bertanya-tanya apakah pasangannya setia atau benar-benar tulus. Jika hal itu terjadi, ada kemungkinan mengalami philophobia.
2. Insecure
Ciri dari philophobia salah satunya rasa insecure, merasa tidak pantas dicintai dengan kondisi saat ini. Sehingga, menyebabkan takut jatuh cinta saat ada seseorang yang mendekati.
3. Berpikiran negatif
Saat orang takut jatuh cinta biasanya karena sering berpikir negatif. Seolah olah sudah tahu hal buruk apa yang akan terjadi saat menjalin hubungan.
4. Merasa takut dengan orang yang disayangi
Pada penderita philophobia akan ada rasa takut dengan orang yang disayangi. Misalnya takut menyakiti, atau takut masalah di masa lalu terulang kembali.
Penyebab Philophobia
1. Faktor genetik
Penyebab philophobia dapat terjadi karena faktor genetik, meskipun jarang. Faktor genetik bisa dari orang tua, saudara, atau kakek dan nenek.
Menurut ahli, beberapa orang lahir dengan kecenderungan untuk menjadi lebih cemas dan mengembangkan fobia spesifik seperti perasaan jatuh cinta.
2. Trauma
Philophobia dapat terjadi karena trauma saat menjalin hubungan yang tidak langgeng pada masa lalu. Sehingga, menimbulkan ketakutan yang berlebih saat memulai hubungan dengan orang yang baru.
3. Pengalaman masa kecil
Pengalaman masa kecil seperti kurangnya kasih sayang dari orang tua, perceraian orang tua bisa menyebabkan terjadinya philophobia.
4. Takut akan penolakan
Penyebab philophobia pada seseorang bisa karena takut akan penolakan. Karena penolakan memiliki efek yang sama di tubuh dengan rasa sakit. Sering mendapatkan penolakan yang menyakitkan dari seseorang bisa menyebabkan takut jatuh cinta.
Gejala Philophobia
Penderita philophobia dapat mengalami gejala fisik dan emosional saat memikirkan cinta seperti :
- perasaan takut dan panik
- tubuh berkeringat
- mual pusing
- sulit bernafas
- menghindari memilki emosi atau perasaan apapun pada lawan jenis
- detak jantung meningkat
- sulit melakukan aktivitas
- badan terasa lelah
- sakit perut
- pikiran tidak stabil
Kesimpulan
Pengertian philophobia adalah rasa takut untuk jatuh cinta dan menjalin hubungan dengan orang lain. Ciri-cirinya yaitu meragukan komitmen pasangan, insecure, berpikir negatif dan merasa takut dengan orang yang disayangi.
Penyebab philophobia diantaranya karena genetik, trauma masa lalu, pengalaman masa kecil dan takut akan penolakan.
Gejalanya dapat terlihat secara fisik dan emosional ketika memikirkan cinta, maka akan timbul gejala seperti tubuh berkeringat, cemas dan panik, mual pusing, sulit bernafas, pikiran tidak stabil, sakit perut, detak jantung meningkat dan sebagainya.
Publikasi: Ashefa Griya Pusaka