Terapi Keluarga: Pengertian, Manfaat, dan Prosesnya - Ashefa Griya Pusaka

Terapi Keluarga: Pengertian, Manfaat, dan Prosesnya

Terapi Keluarga
Share on:

Terapi keluarga adalah serangkaian terapi psikologis atau konseling yang diberikan kepada sebuah keluarga dengan tujuan untuk menyelesaikan masalah internal, seperti masalah ekonomi, masalah antar anggota keluarga, hingga masalah kenakalan anak.

Dalam menjalani kehidupan rumah tangga, tentu tidaklah lancar setiap saat. Kadangkala masalah demi masalah berdatangan dan bisa merusak ketentraman serta keharmonisan di dalam keluarga. Masalah tersebut bisa berasal dari luar dan juga dari anggota keluarga sendiri.

Untuk menangani hal tersebut, ada salah satu metode terapi yang bisa dilakukan yaitu terapi keluarga. Untuk pembahasan lebih lengkapnya lanjutkan membaca artikel ini hingga selesai.

Baca juga: Konseling Keluarga (Family Counseling)

Pengertian Terapi Keluarga

Apa itu terapi keluarga? Terapi yang dimaksud di sini adalah metode konseling atau bimbingan secara psikologis. Sedangkan, keluarga yang dimaksud disini adalah sebuah keluarga yang dengan sukarela mengikuti terapi untuk menyelesaikan masalah mereka.

Jadi, terapi keluarga adalah sebuah metode konseling yang diberikan kepada sebuah keluarga yang ingin menyelesaikan masalah mereka. Metode terapi ini banyak digunakan hingga sekarang.

Pelaksanaan terapi ini membutuhkan dukungan dari seorang psikolog atau terapis yang sudah bersertifikat untuk memberikan bimbingan kepada setiap anggota keluarga yang ikut melakukan psikoterapi tersebut. Nantinya, setiap orang akan diajarkan cara mempererat hubungan dan komunikasi dengan anggota keluarga lainnya. Sehingga, masa-masa sulit dan penuh konflik di dalam keluarga bisa segera selesai.

Baca juga: Jangan Samakan, Ini Perbedaan Psikologi dan Psikiatri

Hingga saat ini, terapi keluarga dinilai cukup ampuh untuk menyelesaikan berbagai konflik yang timbul di dalam keluarga. Selain itu, penerapannya pun biasa berjalan dalam waktu yang singkat, tergantung dengan keseriusan masalah dan kemauan masing-masing anggota keluarga untuk mencari solusi.

Jenis Terapi Keluarga

Ternyata terapi keluarga tidak hanya satu macam saja, ada beberapa jenis terapi keluarga yang dapat dikelompokkan seperti berikut ini.

1. Terapi Keluarga Strategis Singkat

Terapi keluarga strategis singkat adalah salah satu jenis terapi keluarga yang dilakukan setidaknya 12 kali pertemuan dengan anggota keluarga yang bersangkutan. Tujuan utama dari terapi ini adalah untuk mengidentifikasi masalah serta fokus mencari solusi dari masalah yang sedang dialami keluarga tersebut.

Adapun nantinya, psikolog akan memberikan tugas-tugas tertentu kepada masing-masing anggota keluarga ataupun tugas keluarga dengan tujuan melihat seperti apa tingkat kerjasama dan komunikasi antar keluarga. Sehingga, sang terapis akan mengerti cara menyelesaikan konflik yang ada di dalam keluarga.

2. Terapi Keluarga Struktural

Terapi keluarga struktural adalah metode terapi keluarga yang fokus untuk meningkatkan keterkaitan dalam struktur keluarga tersebut. Tujuannya tentu untuk mengajak anggota keluarga lebih mengenali anggota keluarga lainnya agar terciptanya keharmonisan dan dapat menyelesaikan masalah.

3. Terapi Keluarga Sistemik

Terapi keluarga sistemik adalah jenis terapi keluarga yang bertujuan untuk melihat interaksi antar keluarga sehingga bisa menentukan arah konseling yang tepat. Dalam konsepnya, terapi keluarga sistemik mengumpamakan sebuah keluarga menjadi sebuah unit. Di mana tindakan atau perilaku di luar dan di dalam dari masing-masing anggota keluarga sangat berkaitan erat dengan apa yang terjadi dalam kehidupan keluarga.

Manfaat Terapi Keluarga

Terapi keluarga merupakan salah satu metode psikoterapi yang sangat berguna untuk menyelesaikan masalah dalam kerukunan rumah tangga. Adapun beberapa dari manfaat terapi ini yang paling sering terlihat adalah sebagai berikut.

1. Selesaikan Konflik Anggota Keluarga

Tentunya tujuan utama dari terapi psikologis ini adalah untuk menyelesaikan konflik yang terjadi antara anggota keluarga yang satu dengan yang lain. Hal ini dilakukan dengan memberikan pengertian dan pemahaman kepada masing-masing anggota keluarga yang memiliki masalah agar saling mengerti, memaafkan, dan menyayangi anggota keluarga lainnya.

2. Menghilangkan Duka Keluarga

Pada waktu tertentu, akan ada peristiwa di mana sebuah keluarga mengalami goncangan yang besar. Contoh nyatanya adalah seperti meninggalnya seorang anggota keluarga, otomatis sebagian besar anggota keluarga lainnya akan merasakan duka mendalam bahkan sulit untuk melupakan kesedihan tersebut.

Terapi keluarga menjadi salah satu pilihan yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut. Karena, keluarga yang ditinggalkan harus terus menjalani kehidupan dengan rukun dan bahagia.

3. Masalah Kecanduan yang Dialami Anggota Keluarga

Beberapa keluarga yang merupakan pasien dari jenis terapi ini melakukan terapi keluarga ketika ada salah satu anggota keluarganya yang mengalami kecanduan, contohnya seperti kecanduan narkoba atau alkohol. Dalam metode terapi keluarga, bukan hanya anggota keluarga yang merupakan pecandu saja yang diberikan konseling. Tapi, anggota keluarga lainnya juga diarahkan untuk bisa menerima, membimbing, serta mendukung salah satu anggota keluarga yang sedang dalam masalah kecanduan tersebut.

Baca juga: Tips Menangani Kecanduan Narkoba pada Orang Terdekat

4. Masalah Anak di Sekolah

Sekolah memang memiliki banyak cerita di dalamnya, bahkan kebanyakan orang tua tidak tahu apa yang dialami anaknya di sekolah. Ketika melihat tingkah laku anak mulai aneh dan tidak seperti biasanya, Anda bisa melakukan terapi keluarga dengan psikolog.

Biasanya, anak-anak sangat rentan mengalami masalah mental akibat adanya bully di sekolah. Belum lagi jika anak tersebut adalah seorang remaja, tentunya akan ada banyak masalah-masalah yang timbul dan mengganggu pikirannya yang masih labil dan dalam masa pubertas. Sehingga, pola pikir dan tingkah lakunya pun berubah menjadi lebih buruk karena kejadian di sekolah.

Baca juga: Ciri-Ciri Pubertas Pada Laki-Laki yang Harus Diketahui

5. Perjelas Perceraian

Beberapa keluarga juga mengkonsultasikan terkait perceraian mereka kepada psikolog. Hal ini dilakukan guna memperjelas status antar pasangan yang sedang konsultasi. Selain itu, tujuannya adalah agar diantara pasangan tersebut saling menerima keputusan dengan lapang dada.

6. Menyelesaikan Pasangan Tidak Setia

Tidak semua orang memiliki pasangan yang setia. Dalam beberapa kasus, psikolog juga membantu pasangan dalam menyelesaikan masalah ketidaksediaan mereka. Tentunya itu dilakukan dalam terapi keluarga yang sedang kita bahas ini.

7. Gangguan Kesehatan Mental pada Anggota Keluarga

Selain kecanduan narkoba atau alkohol, anggota keluarga yang memiliki gangguan kesehatan mental juga memerlukan dukungan besar dari keluarganya. Untuk itu, terapi ini juga sering dilakukan oleh keluarga yang memiliki masalah mental pada salah satu anggotanya.

8. Membenahi Perilaku Tidak Baik Anak

Memiliki anak yang nakal, sulit diatur, dan sering membuat masalah adalah beban bagi sebuah keluarga. Pasalnya, selain mempersulit aktivitas keluarga, anak tersebut bisa menjadi aib yang sangat memalukan jika ia membuat onar di luar rumah. Dalam terapi keluarga, anak tersebut akan diberikan bimbingan psikologis. Sehingga, bisa lebih memikirkan tentang keluarganya dan bisa memperbaiki perilaku anak tersebut.

Baca juga: Apa itu Kenakalan Remaja? Penyebab, Contoh dan Cara Mengatasi

9. Menyelesaikan Masalah Ekonomi dan Finansial Keluarga

Psikolog tidak memberikan bisnis atau bantuan keuangan terhadap keluarga yang melakukan psikoterapi ini. Tetapi dalam konteks ini, sekolah akan memberikan bimbingan agar masing-masing anggota keluarga bisa memahami cara mengatur finansial dan ekonomi yang baik. 

Selain itu, keluarga juga akan dibuka pola pikirnya untuk menyelesaikan masalah ekonomi yang ada ataupun membuat ide baru untuk usaha yang akan dilakukan agar meningkatkan ekonomi keluarga.

Proses Terapi Keluarga

Terapi keluarga merupakan metode psikoterapi yang terbilang singkat dan penggunaannya sangat efektif. Adapun prosesnya tahapan dalam menjalani konseling family ini dapat dijelaskan seperti berikut.

  1. Langkah pertama, sang psikolog akan setiap mengajak anggota keluarga untuk membicarakan masalah mereka sehingga ditemukan kebenaran dari masalah yang sedang dilalui.
  2. Selanjutnya, masing-masing anggota keluarga akan dimintai pandangannya terkait masalah yang sedang mereka hadapi tersebut dengan tujuan untuk mencari solusi.
  3. Lalu, untuk meredakan konflik yang ada di dalam keluarga, terapis akan membantu dalam menyelesaikan masalah dan mencari solusinya.
  4. Di saat yang sama, anggota keluarga akan diajak oleh psikolog untuk saling meningkatkan kualitas hubungan antar keluarga, menyelesaikan masalah yang ada, serta meningkatkan kerjasama untuk mencari solusi.

Adapun waktu yang diperlukan untuk melakukan terapi keluarga biasanya memakan waktu sekitar 1 jam, tergantung berapa banyak anggota keluarga yang ditangani. Psikolog akan meminta pertemuan setidaknya 12 kali untuk menyelesaikan terapi psikologis ini.

Demikian pembahasan mengenai terapi keluarga yang bisa kami berikan. Terima kasih sudah membaca. Anda dapat melakukan konseling atau terapi keluarga bersama Ashefa griya Pusaka.

Publikasi: Ashefa Griya Pusaka

Scroll to Top