Pahami Anhedonia, Apa yang Sebenarnya Terjadi di Otak? - Ashefa Griya Pusaka

Pahami Anhedonia, Apa yang Sebenarnya Terjadi di Otak?

Anhedonia
Share on:

Anhedonia adalah hilangnya minat untuk menjalankan segala aktivitas yang biasa disenangi, masuk dalam gejala depresi. Apakah Anhedonia ada sangkut pautnya dengan otak? 

Seiring berkembangnya pengetahuan masyarakat mengenai depresi, mereka tahu betul jika Anhedonia salah satu gejala depresi. Anhedonia yaitu kondisi seseorang yang tak bisa merasakan kesenangan ketika melakukan hal yang biasa dilakukan. Seseorang mengalami Anhedonia itu karena ada permasalahan dengan kinerja pada otak. Lantas apa yang terjadi sebenarnya pada otak saat mengalami Anhedonia? Simak penjelasan berikut ini.

Apa Sebenarnya Anhedonia?

Hilangnya minat terhadap sesuatu itu merupakan hal yang normal. Namun, jika berlebihan dan berkepanjangan itu menandakan ada yang bermasalah. Tentunya berkaitan dengan kesehatan mental. 

Beberapa orang akan mengalami kehilangan rasa ketertarikan pada hal yang sebelumnya diminati atau disukai. Nah, Anhedonia adalah versi yang lebih ekstrem. Berikut beberapa gejalanya:

  • Menarik diri dari lingkungan sosial
  • Muncul perasaan negatif terhadap dirinya sendiri dan orang lain
  • Menurunnya ekspresi enis, misalnya lebih sedikit berbicara atau emosi terlihat datar
  • Merasa sulit dalam menyesuaikan diri dalam situasi sosial
  • Memutuskan hubungan dengan orang lain
  • Merasakan gangguan fisik terus-menerus misalnya seirng sakit
  • Perprilkau menunjukkan emosi palsu, misalnya terlihat bahagia padahal sebenarnya tidak merasakan hal tersebut 
  • Gairah berhubungan intim dengan pasangan berkurang

Anhedonia berkaitan dengan depresi mayordan gangguan kesehatan jiwa lainnya. Misalnya psikosis, skizofrenia, penyakit Parkinson, anoreksia nervosa dan penyalahgunaan narkotika. 

Seseorang yang mengalami Anhedonia harus mendapatkan perhatian dari berbagai pihak. Karena, gejalanya mengarah pada gangguan kesehatan mental salah satunya depresi. Jika tidak segera ditangani akan membahayakan penderita. Jadi, sangat perlu dilakukan terapi dan pengobatan. 

Apa Kaitannya Anhedonia dengan Otak?

Sudah dijelaskan sebelumnya, jika Anhedonia itu tak bisa lepas pengaruhnya dari otak. Maksudnya, jalur pernapasan otak adalah proses yang sangat rumit dan padat. Jadi, terjadinya Anhedonia itu melibatkan berbagai area di otak. Keadaan tersebut, melibatkan perubahan pada tingkat motivasi, ketertarikan, antisipasi, ekpektasi, dan upaya, dimana seluruh prosesnya diregulasi oleh bagian-bagian tertentu pada otak. Berikut ini area pada otak yang terlibat saat seseorang mengalami Anhedonia:

  • Korteks prefrontal, bagian otak yang berkaitan dengan perencanaan dan ekspresi kepribadian
  • Amigdala, area otak yang memproses emosi dan terlibat dalam pembuatan keputusan
  • Striatum, bagian otak yang merupakan area adanya nucleus accumbens, yang berkaitan dengan sistem reward
  • Insula, bagian otak yang diduga penting pada kesadaran dan pengetahuan mengenai diri sendiri

Pada otak manusia, terdapat zat kimiawi penghantar persinyalan yang disebut neurotransmitter. Adanya ketidakseimbangan kadar neurotransmitter bisa berhubungan terjadi Anhedonia. Salah satu neurotransmitter yaitu Dopamine. Dopamine terlibat dalam jalur reward dan diproduksi dalam jumlah banyak pada Nucleus accumbens.

Kemudian, ekspresi dopamine berkurang di striatum ventral pada seseorang yang mengalami depresi. Namun, hal tersebut bukan sepenuhnya merupakan tanda dan gejala dari depresi. Jadi, kaitan antara dopamine dan Anhedonia cukup kompleks. Terjadi penurunan kadar Dopamine pada area otak yang berbeda juga bisa mempunyai efek yang berbeda. 

Anhedonia berkaitan dengan perubahan aktivitas otak. Seseorang. Seseorang yang mengalami Anhedonia biasanya mempunyai masalah dengan cara otak memproduksi maupun merespon dopamine, zat kimia yang memicu perasaan bahagia. Neuron dopamine yang ada diarea otak disebut Korteks Prefrontal terlalu aktif pada seseorang yang mengalami Anhedonia. Keadaan tersebut, bisa mengganggu jalur yang mengontrol cara seseorang merasakan bahagia. 

Solusi ketika Mengalami Anhedonia

Dilansir dari Kemnaker, cara lain yang bisa dijadikan solusi saat seseorang mengalami Anhedonia seperti berikut ini:

  • Berbicara pada orang yang dipercaya untuk memahami perasaan kamu
  • Mencari bantuan tenaga profesional, misalnya ke tenaga kesehatan seperti dokter, psikolog, Psikiater. 
  • Selalu menjaga hubungan yang baik dengan keluarga, teman dan orang sekitar
  • Melakukan olahraga rutin, mulailah dari yang ringan. 
  • Biasakan makan dan tidur yang teratur dan cukup
  • Hindarilah penggunaan alkohol dan narkoba, sebab bisa memperburuk gejala depresi
  • Tetap melakukan aktivitas yang kamu minati dan sukai, meskipun hilang selera untuk melakukannya
  • Tetap berpikiran positif dalam segala situasi dan kondisi
  • Beri semangat dan selamat pada diri sendiri atas yang diperoleh.

Demikianlah penjelasan mengenai apa yang terjadi pada otak saat seseorang mengalami Anhedonia?. Jadi, Anhedonia bisa masuk dalam gejala dan tanda gangguan kesehatan mental salah satunya depresi, dan tak pernah lepas dari pengaruhnya otak. Oleh karena itu, jika kamu merasakan adanya gejala Anhedonia yang terjadi pada diri kamu atau orang lain yang berkepanjangan, segeralah berkonsultasi dengan tenaga kesehatan profesional. Sehingga, nanti bisa ditangani lebih lanjut dan menentukan penyebabnya. Kamu juga berkonsultasi di Ashefa Griya Pusaka. Ashefa Griya Pusaka menyediakan fasilitas yang lengkap dan tentunya nyaman bagi pasien dan keluarga pasien. 

Publikasi: Ashefa Griya Pusaka

Scroll to Top