Gangguan Siklotimik: Gejala, Penyebab, serta Pengobatannya - Ashefa Griya Pusaka

Gangguan Siklotimik: Gejala, Penyebab, serta Pengobatannya

Gangguan Siklotimik
Share on:

Anda mungkin pernah mendengar tentang gangguan siklotimik sebelumnya, tetapi apakah Anda tahu apa itu? Cyclothymic disorder (CD) atau Gangguan Siklotimik adalah kondisi kesehatan mental yang menyebabkan seseorang mengalami gejala mania dan depresi ringan secara teratur.

Kabar baiknya adalah bahwa CD dapat diobati dengan bantuan seorang profesional kesehatan mental. Pada artikel berikut ini, kita akan membahas lebih dalam mengenai apa itu gangguan siklotimik, serta mengindetifikasi gejala, penyebab, dan juga metode pengobatan yang digunakan untuk penyembuhannya. Jadi, simak terus artikel berikut ini hingga selesai.

Apa Itu Gangguan Siklotimik?

Cyclothymic Disorder (CD) atau Gangguan Siklotimik adalah gangguan kesehatan mental yang ditandai dengan perubahan suasana hati yang berkisar dari ringan hingga sedang. Perubahan suasana hati ini dapat berlangsung selama beberapa jam, hari atau minggu dan dapat terjadi cukup sering.

Selain itu, penderita gangguan ini cenderung mengalami mania dan juga depresi. Bila mengalaminya, Anda perlu segera konsultasi dengan dokter. Agar dokter bisa mendiagnosis dan juga memberikan perawatan lebih lanjut.

Gejala Gangguan Siklotimik

Perubahan suasana hati pada gangguan siklotimik ini bisa dari perasaan yang sangat baik hingga perasaan yang sangat sedih, dan itu terjadi lebih sering daripada yang dianggap normal.

Gejala-gejala CD dapat bervariasi dari orang ke orang, tetapi biasanya melibatkan hal berikut 

  1. perubahan energi, 
  2. tingkat aktivitas, 
  3. tidur, 
  4. nafsu makan, 
  5. dan suasana hati. 

Seseorang dengan CD mungkin merasa sangat tinggi dan optimis pada suatu hari, dan sangat rendah dan putus asa pada hari berikutnya.

Penyebab Gangguan Siklotimik

Tidak ada satu penyebab untuk CD, tetapi diyakini disebabkan oleh kombinasi faktor genetik dan lingkungan. Saat ini tidak ada obat untuk CD, tetapi ada perawatan yang tersedia yang dapat membantu mengurangi gejalanya. Jika Anda merasa bahwa Anda atau seseorang yang Anda kenal mungkin menderita CD, penting untuk mencari bantuan dari seorang profesional kesehatan mental.

Gangguan Siklotimik dapat disebabkan oleh sejumlah hal, termasuk:

1. Ketidakseimbangan hormon

Hal ini mungkin disebabkan oleh masalah dengan kelenjar tiroid, masalah dengan kelenjar pituitari, atau masalah dengan kelenjar adrenal.

2. Genetika

Seseorang mungkin lebih mungkin mengembangkan Cyclothymic Disorder jika hal itu terjadi dalam keluarga mereka.

3. Masalah kesehatan mental

Orang dengan gangguan bipolar atau gangguan kecemasan lebih mungkin mengembangkan Gangguan Siklotimik.

4. Penyalahgunaan zat

Alkohol dan penyalahgunaan obat dapat meningkatkan risiko terkena Gangguan Siklotimik.

Mendiagnosis Gangguan Siklotimik

Saat mendiagnosis gangguan siklotimik, seorang profesional kesehatan mental akan melihat semua gejala yang dialami dan menilai berapa lama Anda mengalaminya. Mereka juga akan mempertimbangkan riwayat psikologis, medis, dan keluarga lainnya yang relevan, serta stresor apa pun yang mungkin mempengaruhi gejala Anda.

Kriteria untuk gangguan siklotimik mencakup episode depresi dan hipomania yang berlangsung setidaknya selama dua tahun, atau satu tahun pada anak-anak dan remaja. Gejala-gejala tersebut seharusnya tidak cukup parah untuk menyebabkan gangguan dalam kehidupan sehari-hari Anda, seperti pekerjaan atau hubungan. Episode depresi Anda juga tidak boleh memenuhi kriteria untuk episode depresi mayor.

Selain penilaian ini, dokter dapat menggunakan tes darah atau tes pencitraan otak untuk menyingkirkan kondisi lain yang dapat menyebabkan gejala Anda.

Pengobatan untuk Gangguan Siklotimik

Jika mengalami gejala gangguan siklotimik, dokter mungkin menyarankan kombinasi obat dan psikoterapi untuk membantu mengelola kondisi tersebut. Obat yang paling umum untuk gangguan siklotimik adalah penstabil suasana hati seperti litium, valproat, karbamazepin, dan lamotrigin. Antidepresan juga dapat digunakan dalam beberapa kasus ini.

Dokter mungkin juga menyarankan psikoterapi untuk membantu Anda mengelola gejala gangguan siklotimik. Ini bisa termasuk terapi perilaku kognitif (CBT), yang dapat membantu mengidentifikasi dan menantang pikiran atau pola perilaku yang terdistorsi yang mungkin berkontribusi pada gangguan yang dialami. 

Selain itu, terapi interpersonal (IPT) dapat membantu mengidentifikasi dan mengatasi masalah dalam hubungan yang mungkin memengaruhi kesehatan mental Anda.

Penutup

Gangguan siklotimik atau cyclothymic disorder merupakan gangguan bipolar yang berlangsung lebih singkat. Sebagian besar penderitanya cukup stabil dan tidak membutuhkan perawatan medis yang intensif. Tapi, sebagian kecil penderitanya bisa saja menjadi sangat stabil dan membutuhkan perawatan yang intensif.

Publikasi: Ashefa Griya Pusaka

Scroll to Top