Kenali Apa Itu Psikosis dan Pengobatannya - Ashefa Griya Pusaka

Kenali Apa Itu Psikosis dan Pengobatannya

Kenali Apa Itu Psikosis dan Pengobatannya
Share on:

Psikosis banyak terjadi pada seseorang yang mengalami kesulitan untuk membedakan mana yang nyata dan imajinasi. Hal tersebut biasanya diawali dengan terjadinya delusi dan halusinasi

Biasanya psikosis terjadi oleh beberapa faktor. Salah satunya disebabkan karena efek samping obat-obatan atau narkoba. Sehingga hal tersebut perlu mendapatkan penanganan dan pengobatan khusus agar dapat obati dengan baik. Untuk memperbaiki diri dari obat-obatan terlarang, dengan cara berkonsultasi ke rehabilitasi narkoba Ashefa Griya Pusaka.

Tak hanya itu, jika psikosis dibiarkan saja maka akan berbahaya pada penderitanya. Karena psikosis sendiri sangat mengganggu aktivitas sehari-hari yang menderitanya sehingga perlu ada perawatan khusus. 

Apa itu psikosis?

Psikosis adalah suatu gangguan pada otak yang dapat mempengaruhi cara kerja di dalam otak sehingga bisa terjadi kesalahan ketika memproses informasi. Hal tersebut juga yang menyebabkan kesulitan untuk membedakan mana yang terjadi secara nyata atau imajinasi. 

Kondisi psikosis ini akan mengubah cara berperilaku dan berpikir penderitanya. Penderita yang mengalami psikosis biasanya akan bertolak belakang dengan persepsi orang normal biasanya karena gangguan pada otak yang mempengaruhi proses penerimaan informasi. 

Tidak sedikit juga yang mengalami psikosis dapat berbahaya bagi dirinya karena tak sedikit yang melakukan tindakan kurang baik yang dapat melukai dirinya ataupun orang lain sehingga perlu adanya dampingan khusus. 

Sebagian besar penderita yang mengalami psikosis tidak menyadari bahwa dirinya menderita psikosis. Para penderita akan menganggap bahwa apa yang ada di pikirannya merupakan suatu hal yang benar. 

Gejala psikosis

Kenali Apa Itu Psikosis dan Pengobatannya
Kenali Apa Itu Psikosis dan Pengobatannya

Gejala utama yang dialami oleh penderita psikosis adalah delusi dan halusinasi, berikut penjelasannya. 

  • Delusi adalah suatu kondisi ketika penderita mengalami kepercayaan atau keyakinan bahwa sesuatu itu ada namun pada kenyataannya hal tersebut tidak ada. Hal tersebut hanya berada di pikirannya saja sedangkan dalam kenyataannya menurut orang lain itu tidak ada. Salah satu contohnya adalah seseorang meyakini bahwa ada orang-orang yang ingin mencelakainya padahal pada kenyataannya tidak ada siapapun. Tak hanya itu ada beberapa jenis delusi yang bisa terjadi diantaranya adalah:
  • Delusi cemburu, meyakini bahwa pasangannya yang tidak setia tanpa adanya bukti.
  • Delusi erotomania, meyakini bahwa seseorang yang biasanya merujuk pada orang penting dan terkenal bahwa dirinya mencintai dia.
  • Delusi somatik, meyakini bahwa dirinya menderita sebuah penyakit atau kelainan pada fisiknya.
  • Delusi kebesaran, meyakini bahwa dirinya memiliki kelebihan seperti sangat cerdas, memiliki kedudukan yang tinggi dan sangat berkuasa
  • Delusi penganiayaan, meyakini bahwa dirinya merasa tidak adil dengan perlakuan orang-orang sekitar dan hendak dicelakai orang lain.
  • Halusinasi adalah suatu kondisi ketika seseorang yang merasakan mendengar, menghirup, melihat, mengecap ataupun merasakan hal lain yang padahal pada kenyataannya itu tidak ada. Salah satu contohnya adalah ketika seseorang mendengar suatu bunyi padahal pada kenyataannya tidak ada suara apapun. 

Tak hanya itu gejala yang sering dialami pun diantaranya adalah:

  • Suasana hati yang sering berubah dan sangat depresi
  • Merasakan kecurigaan
  • Menarik diri dari teman-teman dan keluarga
  • Tidur yang tidak normal bisa berlebihan atau kekurangan
  • Sulit konsentrasi
  • Rasa cemas yang berlebihan
  • Bicara yang tidak runtut seringkali tiba-tiba mengganti topik
  • Rasa ingin bunuh diri
  • Kehilangan semangat
  • Kehilangan nafsu makan

Penyebab Psikosis

Penyebab psikosis bisa terjadi oleh beberapa faktor. Yang paling sering terjadi adalah disebabkan karena gangguan penyakit mental. Banyak sekali gangguan penyakit mental yang menyebabkan psikosis diantaranya adalah:

Psikotik yang terjadi dipengaruhi oleh penyakit yang dideritanya. Misalnya penderita depresi atau skizofrenia yang lebih berpotensi untuk mengalami delusi penganiayaan sedangkan penderita gangguan bipolar lebih berpotensi mengalami delusi kebesaran. 

Selain penyakit yang berhubungan dengan gangguan kesehatan otak, ada juga penyakit lainnya yang akan menimbulkan efek psikosis diantaranya adalah:

  • HIV/AIDS
  • Lupus
  • Stroke
  • Demensia
  • Penyakit Parkinson
  • Penyakit Alzheimer
  • Cedera otak
  • Tumor atau kista otak
  • Malaria
  • Sifilis
  • Multiple sclerosis
  • Penyakit huntington

Selain disebabkan oleh penyakit, psikosis juga bisa terjadi karena penggunaan obat-obatan atau narkoba, kekurangan tidur atau juga bisa karena faktor lingkungan. Faktor riwayat keluarga atau genetik juga bisa memberikan risiko terjadinya psikosis. 

Pengobatan psikosis

Penderita psikosis harus mendapatkan pengobatan khusus karena jika tidak segera ditangani akan membuat kesehatan penderita nya semakin memburuk. Hal tersebut justru akan mempengaruhi aktivitas penderitanya. 

Pemberian obat antipsikotik

Bentuk pengobatan yang bisa dilakukan dengan menggunakan pengobatan antipsikotik. Obat antipsikotik bisa meringankan gejala utama yang terjadi pada penderita psikosis yakni delusi dan halusinasi. 

Obat antipsikotik akan bekerja dengan mempengaruhi senyawa kimia di dalam otak terutama pada hormon dopamin. Bentuk penggunaan obat antipsikotik bisa dengan diminum ataupun disuntik. Perlu diperhatikan bahwa penggunaan obat antipsikotik harus sesuai dengan anjuran dokter. 

Penggunaan obat antipsikotik ini dosisnya disesuaikan dengan kondisi penderita dan juga usianya. Sehingga tidak boleh sembarangan dalam memberikan obat tersebut. Berikut ini jenis obat antipsikotik yang biasa digunakan adalah:

  • Olanzapine
  • Aripiprazole
  • Perphenazine
  • Haloperidol
  • Chlorpromazine
  • Risperidone
  • Quetiapine

Selain obat antipsikotik bisa juga dengan memberikan obat andimania (mood stabilizers) dan juga obat antidepresan. Dokter biasanya memberikan obat penenang jika gejala yang dialami penderitanya akan melukai dirinya atau terjadi gejala yang berlebihan.

Psikoterapi

Tak hanya memberikan obat psikotik, pengobatan psikosis bisa dilakukan dengan melakukan psikoterapi. Hal tersebut dilakukan bersamaan dengan memberikan obat psikotik. Hal tersebut dilakukan untuk mengubah perilaku dan pemikiran penderitanya. 

Kecemasan yang dialami oleh oenderita pun akan sedikit demi sedikit berkurang seiring dengan psikoterapi dan penggunaan obat psikotik. Berikut ini metode psikoterapi yang bisa dilakukan diantaranya adalah:

  • Terapi keluarga

Pasien psikosis sangat membutuhkan peran keluarga dalam kesembuhannya. Dukungan informasi dan juga emosional ketika menghadapi gejala yang timbul dalam proses penyembuhannya. 

Terapi keluarga biasanya dilakukan untuk membantu keluarga mengetahui pengobatan psikosis apa yang akan dilakukan serta bagaimana cara mendukung penderita untuk sembuh dan bagaimana penanganannya apabila gejala nya sedang kambuh. 

  • Terapi perilaku kognitif

Terapi perilaku kognitif adalah dengan memberikan pemahaman mengenai kondisi yang sedang dialaminya. Hal tersebut dilakukan agar penderita tahu bagaimana cara mengatasinya dan mengendalikan dirinya ketika terjadi gejala.

  • Terapi grup

Tak hanya keluarga, kelompok yang sama-sama mengalami psikosis pun bisa dilakukan agar satu sama lain saling mengerti dan memahami kondisi yang dialaminya. Dalam terapi grup ini dilakukan dengan bimbingan khusus seorang psikolog dan psikiater.

  • Perawatan khusus

Terapi ini dilakukan dengan penggabungan pengobatan, psikoterapi dan dukungan kepada penderita untuk melanjutkan pendidikan atau pekerjaannya. Sehingga terapi ini akan membantu untuk memulihkan kondisinya. 

Kesimpulan

Psikosis adalah suatu kondisi yang terjadi ketika tidak bisa membedakan mana imajinasi dan mana yang kenyataan. Hal tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti genetik, penyakit lainnya dan juga penyalahgunaan narkoba

Perlu adanya pengobatan dan perawatan untuk mengatasi psikosis ini karena jika tidak segera diatasi akan menimbulkan dampak yang berbahaya bagi penderitanya.

Publikasi: Ashefa Griya Pusaka

Scroll to Top