Bahaya doping bagi kesehatan adalah dapat menyebabkan masalah psikis, gangguan fisik, gangguan reproduksi, kecanduan, berat badan menurun, hingga kematian.
Doping merupakan suatu zat ilegal yang biasanya digunakan oleh para atlet atau olahragawan untuk meningkatkan performa dan staminanya dalam berolahraga. Sehingga, ketika menghadapi sebuah pertandingan para atlet mampu memenangkan perlombaan karena menggunakan doping.
Namun, hal tersebut sebenarnya tidak diperbolehkan karena merupakan bentuk kecurangan dan juga bisa berbahaya bagi tubuh. Lalu apa saja bahaya dari menggunakan doping? Simak berikut ini.
Bahaya Doping Bagi Kesehatan
1. Masalah psikis
Mengonsumsi doping bisa menimbulkan dampak pada gangguan psikis seperti depresi, gangguan kecemasan, masalah psikosis, perilaku agresif, keinginan bunuh diri, tremor, insomnia hingga stroke.
Hal tersebut biasanya terjadi karena orang yang menggunakan doping akan merasa bersalah dan merasa takut, sehingga menyebabkan gangguan pada psikis hingga lebih parah lagi ketika sulit untuk mengendalikan dirinya dan kehilangan karir olahraganya.
2. Gangguan fisik
Tak hanya menyerang fisik, ternyata bahaya dari menggunakan doping juga bisa berakibat pada gangguan fisik. Seperti tekanan darah meningkat, jantung berdetak kencang, serangan jantung hingga pusing.
3. Gangguan reproduksi
Selain itu pun, bahaya dari doping juga bisa berakibat pada gangguan reproduksi yang berakibat pada penyakit kesuburan. Hal tersebut disebabkan oleh hormone yang terganggu seperti penurunan ukuran testis, ginekomastia atau pembesaran payudara, akromegali atau produksi hormon pertumbuhan berlebihan pada orang dewasa hingga gairah seks yang menurun.
4. Gejala ringan
Doping juga ternyata bisa menyebabkan gejala ringan atau gangguan kesehatan ringan pada tubuh seperti sakit kepala, tremor, masalah sinusitis mimisan hingga gangguan pernapasan. Sehingga hal tersebut harus dihindari agar tidak bertambah parah.
5. Gejala berat
Tak hanya gejala ringan, doping juga berpotensi menyebabkan gangguan kesehatan berat, seperti masalah pada kardiovaskuler yang menyebabkan hipertensi, gangguan irama jantung hingga serangan jantung.
Hal tersebut bisa terjadi secara mendadak dan bisa juga pada jangka panjang. Namun, lebih baik dihindari agar tidak menyebabkan dampak buruk pada tubuh lebih parah lagi hingga berujung kematian.
6. Kecanduan
Doping bisa meningkatkan performa dan stamina daya tahan tubuh seseorang. Misalnya, ketika berolahraga, sehingga hal tersebut menyebabkan seseorang menginginkan hal tersebut secara terus menerus atau disebut dengan kecanduan.
Kecanduan ini berasal dari zat atau obat-obatan ilegal yang dikonsumsi secara berlebihan dan tidak sesuai dengan seharusnya. Misalnya efedrin, amfetamin yang bisa membantu seseorang bertahan saat lomba namun pemakaian jangka panjang menyebabkan kecanduan dan dampak buruk lainnya bagi kesehatan.
7. Berat badan menurun
Berat badan merupakan hal penting salah satunya bagi para atlet senam, taekwondo, ice skating dan lain sebagainya. Hal tersebut disebabkan karena ada beberapa olahraga yang membutuhkan atlet dengan berat badan ringan.
Sehingga, banyak yang ingin menggunakan doping atau zat deutik untuk membuat tubuh menjadi lebih ringan, namun hal tersebut menyebabkan badan lebih cepat letih dan kurang bertenaga. Selain itu pun, bisa menyebabkan masalah kesehatan lainnya.
8. Kematian
Dampak yang paling berbahaya pada tubuh setelah menggunakan doping bisa menyebabkan kehilangan kesadaran hingga kematian. Karena semakin banyak doping yang digunakan, maka tubuh akan semakin cepat lelah dan merasa sakit.
Sehingga, kondisi tersebut bisa terjadi secara terus menerus hingga bertambah parah dan menyebabkan kematian. Itulah mengapa doping sebaiknya tidak digunakan karena berbahaya bagi kesehatan.
Kesimpulan
Doping merupakan obat atau zat yang digunakan untuk meningkatkan daya tahan, performa dan stamina seseorang misalnya dalam berolahraga. Namun, ternyata bahaya doping bagi kesehatan tubuh sangat dikhawatirkan.
Seperti gangguan kesehatan ringan hingga berat bahkan menyebabkan kematian. Sehingga pada pertandingan pun dilarang penggunaannya karena dianggap sebagai kecurangan. Oleh sebab itu, lebih baik dihindari daripada menyebabkan bahaya bagi kesehatan.
Publikasi: Ashefa Griya Pusaka