Penyebab Kepala Pusing yang Perlu Diketahui - Ashefa Griya Pusaka

Penyebab Kepala Pusing yang Perlu Diketahui

Penyebab Kepala Pusing
Share on:

Pusing merupakan serentetan perasaan seakan ruangan berputar-putar, tubuh melayang, dan juga keseimbangan tubuh tidak stabil. Penyebab kepala pusing ada berbagai faktor misalnya terkait lingkungan, obat yang dikonsumsi, atau menderita penyakit tertentu.

Kepala pusing tentu membuat seseorang merasa tak nyaman sehingga aktivitas sehari-hari pun sulit diselesaikan. Kepala pusing tidak akan muncul tiba-tiba, gejala ini merupakan manifestasi dari kondisi tubuh yang sedang tidak sehat. Meski secara umum tidak berbahaya, namun dalam beberapa kasus gejala kepala pusing mungkin dikarenakan penderita sedang mengidap penyakit gawat tertentu. Karena itu, kepala pusing tak boleh sama sekali disepelekan.

Penyebab Kepala Pusing

Kepala pusing secara umum disebabkan karena faktor non medis dan faktor medis. Untuk faktor non medis, penyebab kepala pusing dapat dipicu karena beberapa aktivitas, seperti membuat gerakan memutar badan dengan cepat, duduk atau berdiri dengan cepat, mengerjakan aktivitas olahraga berintensitas tinggi. Kebanyakan orang umumnya bisa mengenali penyebab pusing yang dideritanya. Akan tetapi, keluhan itu bisa pula muncul tiba-tiba dan tidak diketahui penyebabnya dengan jelas.

Baca juga: Jenis-Jenis Obat Pusing dan Sakit Kepala

Sementara dari sisi medis, ada sejumlah kondisi yang dapat memicu orang mengalami pusing yaitu :

1. Vertigo

Kebanyakan masyarakat menganggap istilah vertigo dan pusing adalah sama. Walaupun keadaan tersebut menghasilkan sensasi mirip akan tetapi keduanya agak berbeda. Saat mengalami pusing, penderita merasa kliyengan atau bingung. Sedangkan pada vertigo, sensasi yang dirasakan adalah seperti adanya gerakan. Jadi penderita merasa seakan-akan ruang sekelilingnya berputar atau bumi menjadi miring. Vertigo muncul disebabkan peningkatan gangguan telinga bagian dalam. Pemicu vertigo sendiri bisa karena vertigo posisi paroksismal jinak, penyakit Ménière, dan Labirinitis.

2. Penyakit Perjalanan

Seseorang yang mengalami gerakan berkali-kali ketika ada dalam mobil, kapal laut, atau pesawat terbang pun bisa terganggu struktur telinga bagian dalam yang mengakibatkan pusing, mual, hingga muntah. Keadaan tersebut dinamakan mabuk perjalanan. Konsumsi obat tertentu atau ibu yang sedang hamil terbukti bisa memperbesar kemungkinan menderita mabuk perjalanan. Gejala mabuk perjalanan umumnya akan membaik saat ia menginjakkan kakinya di tanah kembali.

3. Migrain

Merupakan jenis sakit kepala berulang yang bisa mengakibatkan nyeri berdenyut, namun hanya pada salah satu bagian kepala. Karena itu, migrain pun kerap disebut sebagai sakit kepala sebelah. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan The American Migraine Foundation, diduga sekitar 30-50 % penderita akan merasakan pusing dalam episode migrain. Adakalanya, penderita malah telah merasakan pusing sebelum munculnya episode migrain.

Baca juga: Cara Mengatasi Sakit Kepala Secara Sederhana

4. Tekanan Darah Rendah

Penyebab kepala pusing bisa juga karena tekanan darahnya yang rendah. Tekanan darah yang merosot signifikan bisa mengakibatkan perasaan semacam “kepala terasa ringan”. Penurunan tekanan darah bisa terjadi termasuk saat orang berdiri dengan cepat dari posisi duduk. Faktor lain yang juga bisa memicu perubahan tekanan darah diantaranya, seperti kurang cairan, darah banyak keluar, alergi parah (anafilaksi), hamil, mengkonsumsi obat-obatan tertentu diantaranya obat antidepresan atau diuretik.

Baca juga: Jenis Obat Antidepresan Dan Efek Samping Penyalahgunaan

5. Gangguan Jantung

Keadaan yang bisa mengganggu sistem kardiovaskular, misalnya akumulasi plak pada saluran arteri atau gagal jantung kongestif bisa pula menjadi penyebab kepala pusing. Mereka berpotensi merasakan pusing sebelum atau sesudah mengalami serangan jantung (stroke). Bilamana seseorang punya penyakit kardiovaskular, maka boleh jadi akan menghadapi beberapa gejala lain, diantaranya denyut jantung tidak teratur, napas sesak, dada terasa tak nyaman, batuk berulang-ulang, lengan dan kaki terdapat kelebihan cairan, kelelahan, mual, dan muntah.

6. Defisiensi Zat Besi

Defisiensi atau kekurangan zat besi bisa mengakibatkan keadaan yang dinamakan anemia. Ketika anemia, tubuh tidak punya cukup darah untuk mengangkut oksigen ke otak. Di samping mengakibatkan pusing, kekurangan zat besi pun bisa mengakibatkan beberapa keluhan lain, yaitu napas sesak, dada nyeri, dan kelelahan. Mengikuti pola makan sehat dan juga menggunakan suplemen zat besi pun bisa membantu menyembuhkan anemia. Namun, orang dengan kondisi defisiensi zat besi parah boleh jadi membutuhkan transfusi darah.

Baca juga: 6 Tips Pola Makan Sehat bagi Keluarga, Ternyata Mudah Lho!

7. Rendahnya Kadar Gula Darah

Kondisi medis itu dinamakan dengan Hipoglikemia. Ini dialami seseorang saat tingkat gula darahnya turun kurang dari nilai normal. Beberapa faktor yang menyebabkan hipoglikemia, seperti tidak makan ketika jam makan tiba, meminum minuman keras, konsumsi obat-obatan tertentu misalnya aspirin atau insulin, dan kekacauan kadar hormon tubuh. Hipoglikemia bisa terjadi secara mendadak dengan derajat keparahan berbeda-beda. Berbagai gejala yang dirasakan penderita hipoglikemia, antara lain pusing, keseimbangan tubuh hilang, tubuh merasa lelah, sakit kepala, merasa sangat lapar, mood naik turun, ketidakmampuan berfokus pada pekerjaan, dan denyut jantung kacau.

Baca juga Penggunaan Aspirin dan Efek Sampingnya

8. Autoimmune Inner Ear Disease (AIED)

AEID adalah jenis penyakit yang mana sistem kekebalan tubuh malah salah menerjemahkan impuls sehingga menyerang telinga bagian dalam. AIED bisa mengakibatkan pendengaran bermasalah baik satu telinga atau kedua-duanya. Beberapa tanda AIED diantaranya adalah pusing tinitus (telinga berdenging), dan keseimbangan tubuh terganggu.

Penyakit AIED pun mengakibatkan gejala nonspesifik yang serupa seperti penyakit infeksi telinga. Pihak dokter lazimnya akan menggunakan data lengkap riwayat medis pasien, memeriksa fisik, serta mendeteksi gejala lain agar dapat melakukan diagnosa AIED dengan tepat. Orang yang mengidap AIED terbukti pula bisa meningkatkan risiko terkena penyakit autoimun yang akan berdampak ke seluruh tubuh.

9. Stres

Diketahui bahwa stres dan kecemasan merupakan penyebab kepala pusing yang umum. Stres dalam waktu lama atau kronis bisa ikut andil dalam peningkatan gangguan kesehatan misalnya gangguan kecemasan, depresi, gangguan jantung, diabetes, atau daya tahan tubuh yang melemah.

Baca juga: 8 Penyebab yang Dapat Menjadi Pertanda Stres

Ketika orang menderita stres, maka otomatis otak pun memerintahkan tubuh untuk mengeluarkan hormon dengan fungsi agar pembuluh darah menjadi sempit, memperbanyak detak jantung, dan mengakibatkan pernapasan pun pendek. Respon tersebut bisa memicu terjadinya pusing.

10. Kecemasan

Pusing merupakan keluhan umum ketika seseorang mengalami kecemasan. Korelasi yang sesuai dari keduanya akan berbeda-beda antara orang yang satu dengan yang lain. Sebagian orang boleh jadi menderita kecemasan yang menyebabkan pusing, sedangkan sebagian lain bisa saja mendadak mengalami pusing yang menyebabkan ia menderita kecemasan.

Baca juga: Apa Itu Penyakit Kecemasan Berlebihan

Penutup

Untuk mengatasi gejala pusing yang diderita, caranya bisa bermacam-macam disesuaikan penyebab yang mendasarinya. Tetapi secara umum, pusing yang ringan bisa disembuhkan hanya dengan beristirahat yang cukup, dan jangan lupa menerapkan pola hidup sehat sehari-hari. Penderita direkomendasikan berkonsultasi dengan dokter bila menderita pusing atau vertigo yang parah dan terus-menerus.

Baca juga: 10 Rahasia Mudah Menerapkan Pola Hidup Sehat

Pusing yang parah atau vertigo berulang harus mendapatkan perawatan medis. Berbagai gejala yang mengharuskan penderita mendapatkan perawatan medis yaitu menderita sakit kepala parah yang muncul tiba-tiba, dada nyeri, nafas berat dan kesulitan, lengan atau kaki mengalami mati rasa hingga kelumpuhan, pingsan, pandangan kabur, denyut jantung cepat dan tak stabil, kebingungan dan juga melantur, kesulitan berjalan, muntah-muntah, kejang, gangguan pendengaran, dan mati rasa pada area muka.

Publikasi: Ashefa Griya Pusaka

Scroll to Top