Apakah HIV AIDS itu berbahaya? Penyakit HIV AIDS berbahaya belum ada obatnya, pada kesempatan kali ini kita akan mempelajari lebih jauh tentang penyakit menular berbahaya ini. HIV dan AIDS merupakan penyakit seksual menular yang berbahaya karena menyerang sistem kekebalan tubuh.
HIV jadi penyakit yang cukup mengerikan bagi masyarakat. Penderitanya sering dianggap sebagai sampah masyarakat dan dijauhi. Banyak orang beranggapan, bahwa orang yang mengalami sakit ini telah melakukan sesuatu hal yang salah dan tidak berkenan ada ditengah-tengan lingkungan bermasyarakat.
Pengertian HIV & AIDS
Sebelum itu pahami dulu apa pengertian dari HIV & AIDS. Penyakit HIV & AIDS sendiri memiliki singkatan atau istilah yang berbeda.
HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus). Ini merupakan salah satu jenis virus yang menyerang kekebalan tubuh seseorang. Penyakit ini akan membuat tubuh tidak mampu melawan penyakit dan infeksi yang terjadi dalam tubuhnya.
Pada umumnya, masyarakat mengenal penyakit ini sebagai hiv aids. Hingga sampai saat ini, belum ada obat dan metode penyembuhan terbaik untuk pengidap penyakit ini. Kondisi ini mengakibatkan penderitanya mengalami kematian dalam waktu dekat.
Penderita harus menjalani rangkaian pengobatan khusus untuk memperlambat penyakitnya, namun tidak mengobati. Ini dilakukan hanya agar pasien bisa hidup secara normal. Sedangkan istilah AIDS yang dikenal orang awam adalah singkatan dari Acquired Immune Deficiency Syndrom.
Orang yang mengalami ciri-ciri hiv aids, sudah berada pada tahap infeksi akhir. Apabila sudah ada pada tahap ini, maka tubuh sudah tidak bisa sama sekali untuk melakukan perlawanan terhadap infeksi yang terjadi.
Seberapa Umum Penyakit HIV dan AIDS
Berdasarkan laporan dari UNAIDS, di akhir 2019 terdapat sekitar 38 juta orang dari seluruh dunia yang mengalami HIV atau disebut sebagai ODHA. Dari keseluruhan total penderitanya, 4% diantaranya dialami oleh anak-anak.
Masih ditahun yang sama, terdapat 690.000 orang meninggal karena penyakit ini. Dari keseluruhan jumlah yang sudah disebutkan tersebut, 19% diantaranya tidak menyadari apabila dirinya terinfeksi hiv.
Cara penularan hiv aids adalah melalui kontak dengan cairan tubuh penderita lainnya. Misalnya, sperma, darah, cairan anus, cairan vagina, dan ASI. Perlu digaris bawahi bahwa penyakit ini tidak bisa ditularkan melalui keringat, udara, air, air liur, gigitan nyamuk, air mata atau sentuhan fisik lainnya.
Hiv aids adalah penyakit yang dialami penderitanya seumur hidup. Artinya, virus ini akan menetap dalam tubuh pasien selama-lamanya. Walaupun belum ada pengobatan untuk menyembuhkan HIV, namun ada obat yang bisa menghambat perkembangannya. Setidaknya ini menjadi harapan hidup para pasien.
Kamu juga perlu mempelajari NAPZA agar tidak terjerumus dari penyalahgunaannya.
Tanda-Tanda Hiv Aids
Awal terinfeksinya penyakit ini tidak bisa diketahui secara jelas ciri-cirinya. Di tahun pertama, banyak dari antara ODHA yang tidak menunjukkan reaksi atau gejala-gejala khusus kalau dirinya terkena infeksi hiv.
Tanda yang terlihat, umumnya tidak terlalu berat, sehingga sering dianggap bahwa itu merupakan penyakit umum yang sering dialami banyak orang. Akan tetapi, Anda harus selalu waspada apabila gejala yang ditimbulkan mengarah pada pelemahan sistem imun tubuh.
Tanda-tanda awal yang tertera pada poster hiv aids menjelaskan bahwa infeksi hiv gejalanya mirip dengan penyakit ringan lainnya, seperti demam, kelelahan, sakit kepala, nyeri otot, berat badan perlahan-lahan menurun, membengkaknya kelenjar getah bening pada ketiak, pangkal paha dan tenggorokan.
Dampak penyalahgunaan narkoba sanga berbahaya bagi diri sendiri dan orang lain, sebelum mencobanya pikirkan akibat yang akan terjadi akan sangat berbahaya untuk tubuh.
Gejala AIDS yang sering Muncul
Virus HIV biasanya membutuhkan waktu antara 2-15 tahun sampai menimbulkan gejala. Infeksi ini tidak akan dalam sekejap bisa merusak organ tubuh. Virus akan secara perlahan mematikan sistem kekebalan tubuh. Ini mengakibatkan tubuh gampang terkena penyakit, terlebih yang berhubungan dengan infeksi.
Apabila kondisi tersebut dibiarkan terus berkembang, maka akan berubah menjadi AIDS dan kondisi penderita akan semakin parah. Apa itu hiv aids harus benar-benar dipahami karena merupakan penyakit mematikan dengan gejala sebagai berikut:
- Adanya lapisan putih tebal pada lidah atau penderita mudah sariawan
- Infeksi jamur pada vagina yang cukup parah dan terus berulang
- Radang panggul kronis
- Sering kelelahan parah tanpa sebab, diiringi dengan pusing atau sakit kepala
- Terjadi infeksi parah
- Terjadi pembengkakan kelenjar getah bening di beberapa lokasi, seperti pangkal paha, kerongkongan dan ketiak
- Turun berat badan secara drastis dan cepat
- Sering mudah memar
- Diare
- Mudah demam dan berkeringat pada malam hari
- Sering sesak nafas
- Batuk kering tiada henti
- Pendarahan pada mulut, hidung, anus, vagina, kulit tanpa sebab
- Ruam kulit tidak biasa
- Mati rasa parah
Untuk beberapa kasus yang sudah parah, penderita akan mengalami gangguan kejiwaan dan dengan beberapa gejala yang ditimbulkan, orang terdekat mulai menjauh. Ini semakin menjadi tekanan bagi para ODHA.
Kapan Harus Segera Periksa ke Dokter?
Apabila Anda mengalami gejala-gejala yang seperti di atas, bisa jadi termasuk orang yang terinfeksi HIV. Segeralah untuk mengunjungi dokter dan menyampaikan semua keluhan yang dialami. Dokter akan melakukan pemeriksaan secara mendalam terkait gejala dan tanda yang muncul.
Setiap orang memiliki kondisi tubuh berbeda-beda. Bisa jadi tanda-tanda yang terlihat tidak sama. Bisa jadi sudah terinfeksi namun masih terlihat sangat sehat dan bugar, serta dapat beraktivitas layaknya orang sehat lainnya.
Namun perlu diingat, bahwa Anda bisa menularkan virus ini ke orang lain. Tanpa ada pemeriksaan secara mendalam, siapapun tidak bisa memastikan bahwa sudah terinfeksi hiv atau tidak. Maka dari itu, pemeriksaan sejak awal sangat diperlukan.
Penyebab HIV Aids
penyakit hiv/aids adalah penyakit menular yang disebabkan oleh human immunodeficiency virus ini sangat berbahaya dan bisa menyebabkan kematian. Sedangkan kondisi ini terdiri dari beberapa gejala yang kaitannya dengan pelemahan sistem imun. Aids akan muncul apabila infeksi hiv sudah parah.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Center for Disease Control and Prevention (CDC) virus hiv ditularkan hanya melalui perantara cairan. Baik itu melalui air mani, darah, cairan pra-ejakulasi, cairan vagina, cairan rektal atau anus, ASI yang berkontak langsung dengan luka terbuka. Secara umum penyebab hiv aid bisa ditularkan dengan cara berikut ini.
- Hubungan Seksual
Penularan virus ini biasanya terjadi akibat hubungan seksual yang dilakukan tanpa pengaman. Ini juga bisa terjadi melalui hubungan yang hanya sebatas oral seks, anal maupun penetrasi vagina. Perlu diingat bahwa penularan hanya bisa terjadi apabila adanya luka terbuka atau lecet pada organ seksual. Cara menghindari hiv aids bukan dengan menggunakan kondom tapi tidak berhubungan intim dengan orang yang bukan pasangan sah Anda.
Umumnya, perempuan yang masih remaja resiko terinfeksi hiv lebih besar karena selaput vagina masih tipis, sehingga mudah lecet dibandingkan wanita dewasa. Penularan melalui anal seks juga termasuk cukup rentan karena jaringan anus tidak memiliki pelindung sehingga mudah sobek.
- Menggunakan Jarum Suntik yang Tidak Steril
Bahaya hiv aids memang sangat luar biasa dan mengincar siapa saja, karena bisa ditularkan juga melalui pemakaian jarum suntik yang tidak steril. Ini bisa terjadi karena jarum suntik langsung ditujukan ke dalam pembuluh darah. Resiko penularan bisa terjadi melalui aktivitas berikut ini:
- Penggunaan jarum suntik bergantian dengan orang yang sudah terkontaminasi hiv
- Penggunaan peralatan tato, tindik yang tidak disterilkan dan sebelumnya digunakan orang dengan kondisi hiv
Pencegahan hiv aids bisa dilakukan sedini mungkin karena penyakit ini sangat berbahaya. Membekali diri sendiri dengan baik agar tidak terjadi penularan harus segera dilakukan. namun jika sudah terlanjur terjadi mengalami gejala HIV, segera periksakan diri ke dokter.
Konsultasi penanganan rehabilitasi narkoba swasta terdepan di Jakarta, konsultasikan dengan Ashefa Griya Pusaka.
Publikasi: Ashefa Griya Pusaka