Kenapa kepala sering pusing? Ternyata itu bisa disebabkan berbagai pemicu. Apabila muncul sekali dua kali, pilihan cepat mengatasinya adalah meminum obat sakit kepala yang bisa dibeli di warung dekat rumah. Hanya saja, apabila kepala sering pusing, obat-obatan itu tidak akan dapat menyembuhkannya.
Kepala sering pusing dapat pula menjadi indikasi jika sedang terjadi gangguan kesehatan serius. Sakit kepala berulang-ulang terjadi secara kronis, paling tidak hingga 15 hari dalam satu bulan. Dikenali berbagai faktor yang bisa menginformasikan mengenai kondisi kesehatan penderita sebagai jawaban kenapa kepala sering pusing.
Baca juga: Penyebab Kepala Pusing yang Perlu Diketahui
Kenapa Kepala Sering Pusing
1. Menderita Stres
Stres bisa memicu sakit kepala tegang. Itu muncul saat beberapa otot leher maupun kulit kepala menegang. Sakit kepala tegang merupakan respon tubuh dari stres dan kecemasan. Solusinya adalah mencoba menjalankan manajemen stres maupun perawatan diri. Bisa dengan merubah gaya hidup sampai menjalani psikoterapi.
Tiap orang memiliki cara sendiri-sendiri dalam mengendalikan stres yang dialaminya. Sebagian orang meyakini, jika agama adalah obat stress yang paling ampuh. Ada juga yang melampiaskannya dengan berlibur atau makan makanan enak.
Baca juga: Sakit Kepala karena Stress dan Cara Mengatasinya
2. Kurang Cairan
Kebiasaan pun dapat sebagai pencetus pusing berulang-ulang, termasuk kurang minum air. Dehidrasi bisa memicu pusing. Tetapi, kaitan jelas antara kurang cairan dan sakit kepala masih belum pasti, namun kalangan ahli yakin bila itu berhubungan dengan volume darah yang berkurang ketika tubuh tak menerima masukan air yang memadai. Volume darah rendah, artinya oksigen yang mencapai otak pun terbatas. Namun yang pasti, air sangat dibutuhkan tubuh untuk tetap berfungsinya metabolism yang normal.
3. Anemia
Kurang darah merupakan keadaan yang mana tubuh mengalami defisiensi sel darah merah untuk membawa oksigen menuju berbagai bagian tubuh. Oksigen sangat diperlukan oleh otak agar organ ini dapat berfungsi dengan semestinya. Orang yang mengalami anemia bisa menderita kelelahan, lemas, sesak napas, dan sebagainya. Anemia pun bisa mengakibatkan sakit kepala.
4. Penyakit Kronis
Gejala sakit kepala merupakan efek samping dari berbagai gangguan kesehatan kronis, misalnya fibromyositis, lupus, hingga kencing manis. Akan tetapi, sakit kepala berulang-ulang umumnya menyertai gejala yang lain. Contohnya, sakit kepala yang diderita pengidap lupus bisa diikuti nyeri sendi, kelelahan, hingga lesi kulit yang menjadi ketika terpapar cahaya matahari.
5. Gangguan Hormon
Wanita yang sedang hamil, perimenopause atau setelah melahirkan pun akan mengalami penurunan hormon estrogen secara tajam. Efeknya acapkali wanita mengalami sakit kepala. Haid adalah diantara penyebab munculnya gejala migrain, karena penurunan tingkat estrogen. Sebagai langkah penanganan, bila wanita memang yakin kepala sering pusing muncul dalam masa siklus itu, ada baiknya segera berkonsultasi ke dokter.
Hanya saja, untuk meringankan sakit kepala dalam jangka pendek, konsumsi obat sakit kepala pun dapat dilakukan. Mengaplikasikan teknik relaksasi atau mengompres dengan es pun bisa dipilih. Hanya saja khusus wanita hamil, apabila kerap mengalami sakit kepala, maka sebaiknya berkonsultasi dengan dokter demi mencari solusi tepat karena sebagian obat sakit kepala tak boleh dikonsumsi wanita hamil.
Baca juga: Obat Sakit Kepala Jangan Asal Pilih, Ketahui Jenis-Jenisnya!
6. Mengalami Infeksi Sinus
Sakit kepala efek dari infeksi sinus biasanya tak sering terjadi. Bahwa menderita sakit kepala di daerah sinus atau wajah, boleh jadi merupakan gejala sakit kepala tegang atau migrain. Berbagai riset membuktikan jika kurang-lebih 90 % penderita yang mengeluh sinus, sebenarnya hanya menderita migrain. Kendati migrain maupun infeksi sinus memicu sakit saat membungkuk, namun untuk infeksi sinus biasanya tak diikuti gejala mual, muntah, maupun sensitivitas cahaya.
Akan tetapi, bila sakit kepala diikuti demam, dahak maupun gejala lain, maka pemicunya boleh jadi karena infeksi sinus. Apabila mengalami infeksi sinus, maka gejala sakit kepala bisa mereda begitu mengkonsumsi obat antibiotik yang menyembuhkan infeksi.
7. Jam Biologis Tubuh Terganggu
Sebagian orang mungkin pernah ketika bangun kepagian, lantas mengalami sakit kepala. Jam biologis tubuh yang terganggu diantaranya bangun kelewat pagi atau sebaliknya bangun kesiangan pun dapat memicu sakit kepala, sebab ada gangguan pada ritme sirkadian. Kejadian tersebut pun dapat dialami bila sedang berlibur. Jadi, solusinya adalah mempertahankan jadwal tidur pada jam yang sama tiap harinya, meski itu kadang sulit dilakukan secara rutin. Namun, sekurang-kurangnya dengan menjalankan disiplin itu seseorang bisa menekan frekuensi terjadinya sakit kepala.
8. Konsumsi Kopi Kebanyakan
Terlampau banyak konsumsi minuman kopi pun dapat memicu sakit kepala yang sering. Jadi, kandungan kafein dalam kopi atau teh bisa memicu vasokonstriksi pada pembuluh darah. Maksudnya, mengakibatkan lubang pembuluh darah menjadi menyempit. Apabila seseorang mengkonsumsi kopi atau teh tiap hari, maka tubuh pun terbiasa dengan aktivitas itu. Saat ia tak mengkonsumsinya, maka pembuluh darah pun melebar yang dapat memicu kepala sering pusing. Dan itu sebenarnya mungkin saja akan membuat lingkaran setan tak berujung. Karena, tiap merasakan sakit kepala, seseorang pun akan meminum kopi dengan harapan bisa mengatasi sakit kepala.
Namun, itu malah makin menguatkan kecanduan akan kafein. Menurut penelitian, porsi konsumsi aman kafein bagi orang dewasa yaitu sampai 400 mm per hari yang setara 4 cangkir kopi. Hanya saja tingkat toleransi kafein tiap orang itu tak sama. Sebagai salah satu solusi bila memang tak mungkin untuk meninggalkan kopi, maka coba kurangi frekuensinya. Misalnya, sehari cukup dua cangkir kopi saja. Dengan begitu, sakit kepala tak terjadi dan hobi minum kopi pun tidak terhalang.
9. Konsumsi Obat Sakit Kepala Terlalu Sering
Adakalanya, obat yang dikonsumsi untuk suatu penyakit justru menghasilkan efek sebaliknya. Misalnya, ketika sakit kepala seseorang pun minum obat sakit kepala. Begitu terus menerus dilakukan. Itu pun dapat mengakibatkan terjadinya sakit kepala. Di samping itu, kafein yang terkandung di sebagian obat sakit kepala bisa memicu sindrom sakau yang akan memperburuk efeknya.
Baca juga: Jenis-Jenis Obat Pusing dan Sakit Kepala
Kelewat sering mengkonsumsi obat pereda rasa nyeri untuk menyembuhkan sakit kepala bisa mengakibatkan sakit kepala rebound. Sebagai solusinya, penderita bisa mencoba menyetop dulu penggunaan obat sakit kepala itu dalam satu hari atau kurangi dosisnya.
10. Menderita Tumor Otak
Kenapa kepala sering pusing pun bukan tak mungkin disebabkan tumor otak. Tumor otak yaitu pertumbuhan sel-sel abnormal dalam otak. Sel-sel itu bisa bersifat kanker, namun bisa juga yang jinak. Hanya saja, itu termasuk penyebab yang jarang. Sehingga, penyebab kerap mengalami sakit kepala boleh jadi bukan karena tumor otak.
Apabila seseorang mengalami sakit kepala berulang-ulang yang terjadi hingga beberapa bulan tak juga sembuh, umumnya itu bukanlah pertanda bahaya. Namun, apabila sakit kepala tersebut merupakan kejadian yang baru pertama kali dialami dan bertambah parah dari hari ke hari, maka harus dilakukan scanning otak.
Sekian pembahasan mengenai Kenapa Kepala Sering Pusing. Bila memang masih bimbang dengan pemicu sakit kepala yang sering, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter agar penyebabnya bisa diketahui. Solusi pun akan segera bisa diberikan.
Publikasi: Ashefa Griya Pusaka