Postcoital Dysphoria: Penyebab dan Cara Mengatasinya - Ashefa Griya Pusaka

Postcoital Dysphoria: Penyebab dan Cara Mengatasinya

Postcoital Dysphoria
Share on:

Dalam sebuah pernikahan, hubungan intim antara suami dan istri merupakan hal yang membuat bahagia dan senang. Orgasme bisa dibilang menjadi salah satu penanda sebagai hasil akhir yang maksimal dari sebuah hubungan intim yang berkualitas. Namun, tidak semua pasangan yang meluapkan emosi setelah berhubungan intim dengan ekspresi senang justru dengan menangis. Hal tersebut disebut dengan Postcoital Dysphoria.

Banyak hal yang bisa menyebabkan Postcoital Dysphoria. Di antaranya bisa disebabkan karena perasaan bersalah, trauma, emosi yang meluap hingga perubahan pada hormon pasangan. Postcoital Dysphoria banyak terjadi kepada perempuan dibandingkan laki-laki. Berikut penjelasannya. 

Penyebab Postcoital Dysphoria

1. Trauma 

Penyebab Postcoital Dysphoria atau menangis setelah berhubungan intim bisa disebabkan karena trauma masa lalu. Misalnya, pernah mengalami keguguran, kekerasan seksual ataupun trauma lainnya yang membuat diri menjadi teringat masa lalu dan sedih. 

Hal tersebut terjadi karena adanya rasa takut, gelisah hingga cemas berlebihan akibat dari kejadian yang pernah terjadi di masa lalu yang menyedihkan dan menakutkan jika terulang kembali, sehingga menyebabkan Postcoital Dysphoria.

2. Emosi yang meluap

Penyebab yang kedua bisa juga sebagai luapan dari emosi. Tidak semua orang meluapkan emosi kebahagiaan dengan tertawa, namun ada juga yang meluapkan emosinya dengan menangis. 

Sehingga, ketika berhubungan intim bisa melibatkan kepercayaan dan ikatan antar pasangan. Menangis ini bisa juga terjadi karena emosi yang tidak stabil dan sedang rapuh karena takut kehilangan. 

3. Perasaan bersalah

Selain itu pun bisa juga disebabkan karena perasaan bersalah. Misalnya, salah satu pasangan yang pernah melakukan kesalahan atau sedang tidak harmonis dengan pasangannya bisa saja merasa sedih setelah melakukan hubungan intim.

4. Perubahan hormon pada pasangan

Hormon bahagia ketika melakukan hubungan seksual atau hubungan intim adalah hormone oksitosin, dopamine dan serotonin. Namun, ada juga orang yang mencurahkannya dengan menangis setelah melakukan hubungan intim. 

Cara mengatasi Postcoital Dysphoria

1. Memberi dukungan 

Cara yang bisa dilakukan pasangan ketika pasangannya mengalami Postcoital Dysphoria ini adalah dengan memberikan dukungan. Dukungan sangat penting agar pasangan tidak merasa sedih dan merasa nyaman setelah diberikan dukungan. Bisa dengan pelukan atau memberikan semangat yang disukai oleh pasangan.

2. Bersikap terbuka

Cara mengatasi yang kedua bisa juga dengan bersikap terbuka terhadap pasangan agar pasangan mau menceritakan apa yang sedang dirinya rasakan atau trauma apa yang pernah terjadi pada dirinya sehingga pasangan pun akan mengerti apa yang terjadi. 

3. Memberikan waktu jeda

Kemudian, cara mengatasi Postcoital Dysphoria yang ketiga bisa juga dengan memberikan waktu jeda kepada pasangan ketika mengalami Postcoital Dysphoria. Jika pasangan sedang menangis, maka jangan paksakan untuk melakukan hubungan seksual. 

Jika sudah merasa tenang dan nyaman maka bisa dilanjutkan kembali tergantung dari kesepakatan bersama. 

4. Jangan menyalahkan

Cara lainnya, juga bisa dilakukan dengan tidak menyalahkan pasangan. Justru harus diberikan dukungan, semangat dan kenyamanan agar rasa sedih dan menangis nya pun bisa berhenti. Bersikaplah bijaksana dan tidak menghakimi. 

Kesimpulan 

Postcoital Dysphoria merupakan suatu kondisi yang terjadi setelah melakukan hubungan intim meluapkan emosinya dengan menangis. Hal tersebut terjadi karena berbagai hal seperti perasaan bersalah, trauma, emosi yang meluap hingga perubahan pada hormone pasangan.

Cara mengatasi Postcoital Dysphoria ini pun bisa dilakukan dengan memberikan dukungan, bersikap terbuka, memberikan waktu jeda dan tidak menyalahkan pasangan karena hal tersebut memang bisa saja terjadi pada beberapa orang sebagai emosi yang diluapkan setelah melakukan hubungan intim.

Publikasi: Ashefa Griya Pusaka

Scroll to Top