Terapi Perilaku Kognitif untuk Atasi Insomnia - Ashefa Griya Pusaka

Terapi Perilaku Kognitif untuk Atasi Insomnia

Insomnia Terapi perilaku kognitif
Share on:

Insomnia Terapi perilaku kognitif adalah salah satu terapi yang tepat untuk dilakukan. Dikenal dengan istilah cognitive behavior therapi for Insomnia atau CBT. Bertujuan untuk mengubah pola pikir dan perilaku seseorang yang bisa menyebabkan masalah dalam hidupnya.

Gangguan Insomnia ditandai dengan susah tidur di malam hari, sering terbangun dan bangun lebih awal.  Insomnia harus cepat diatasi karena dapat mempengaruhi kehidupan dan merusak fungsi sistem tubuh. Ketahui Terapi perilaku kognitif dan jenis jenisnya untuk mengatasi insomnia di artikel ini.

Baca juga: Kenali Lebih Jauh Apa Arti Insomnia dan Jenis-jenisnya

Pengertian terapi perilaku kognitif untuk mengatasi insomnia

Terapi perilaku kognitif (CBT) adalah terapi yang bertujuan untuk meningkatkan kebiasaan tidur, dengan cara mengubah, mengidentifikasi dan mempengaruhi pikiran dan perilaku seseorang sehingga memiliki kualitas tidur yang baik. 

Sebelum melakukan terapi perilaku kognitif psikiater harus melakukan asesmen dan wawancara kepada pasien untuk mengetahui sumber yang membuat gangguan tidur itu terjadi. 

Penyebab insomnia bisa jadi karena gaya hidup yang tidak sehat sudah lama sehingga sulit untuk diubah. Oleh sebab itu, terapi perilaku kognitif dilakukan untuk memperbaiki pola tidur yang buruk.

Baca juga: Apa Saja Penyebab Insomnia? Ini Beberapa Diantaranya

Jenis-jenis terapi perilaku kognitif 

1. Terapi Relaksasi 

Terapi perilaku kognitif jenis relaksasi dilakukan dengan cara mengarahkan pikiran dan tubuh agar tetap santai sehingga tidak terjadi gangguan kecemasan dan gelisah. Gangguan kecemasan pada malam hari adalah salah satu penyebab seseorang mengalami insomnia. Relaksasi bisa dilakukan dengan meditasi, relaksasi otot, latihan pernafasan dan lainnya.

Baca juga: 10 Cara Menghilangkan Gangguan Kecemasan?

2. Terapi kognitif 

Di dalam terapi kognitif, pasien akan diberikan pembelajaran oleh psikiater agar bisa mengoreksi keyakinan yang tidak benar mengenai tidur. Terapi ini juga bisa mengurangi kekhawatiran yang berlebihan dan pikiran negatif untuk bisa tidur yang cukup. 

Banyak pasien yang sudah mau tidur, tetapi memikirkan bahwa sebelumnya tidak pernah bisa tidur sehingga khawatir yang berlebihan akan membuat gagal untuk tidur. Pengalaman buruk sebelumnya menjadi faktor penyebab insomnia.

3. Terapi stimulus kontrol 

Terapi ini dilakukan dengan mengasosiasikan tempat tidur bukan untuk aktivitas yang terjaga tetapi hanya untuk tidur. Pasien harus membiasakan tempat tidur hanya untuk tidur dan aktivitas seksual. Hal ini bertujuan untuk membiasakan otak dalam mengatur perilaku tidur dan beraktivitas.

Jangan gunakan tempat tidur untuk menonton, membaca, mengerjakan tugas atau hal lain selain tidur. Jika pasien tidak ada rasa kantuk dalam waktu 15-20 menit. Coba lakukan aktivitas yang membuat rileks.

4. Sleep hygiene 

Jenis terapi kognitif berupa sleep hygiene yaitu aktivitas yang mengacu pada kebiasaan sehari-hari dengan meningkatkan pemelihara kualitas tidur yang baik dan tetap waspada penuh di siang hari.

Sleep hygiene juga bisa dilakukan dengan tidak menggunakan hp jika sudah mau waktu tidur, tidak minum yang mengandung kafein malam hari, menggunakan lampu tidur di kamar saat akan tidur.

5. Terapi sleep restriction 

Terapi sleep restriction yaitu pembatasan tidur, karena waktu yang berlebihan di tempat tidur akan memperburuk Insomnia. Jika pasien bisa membatasi waktu yang dihabiskan di tempat tidur, maka akan membuat perilaku tidur lebih efisien dan teratur. 

Kesimpulan 

Insomnia Terapi perilaku kognitif sangat perlu dilakukan sehingga bisa meningkatkan perilaku tidur, dengan cara mengubah dan mengidentifikasi pikiran dan perilaku sehingga memiliki kualitas tidur yang baik.

Baca juga: 7 Cara Mengatasi Insomnia Paling Ampuh

Jenis-jenis terapi perilaku kognitif ada 5 yaitu terapi relaksasi, terapi kontrol stimulus yang mengajarkan bahwa tempat tidur hanya dipakai untuk tidur, edukasi sleep hygiene atau mengajarkan pasien pola hidup sehat, terapi kognitif untuk mengoreksi keyakinan yang salah tentang tidur, terakhir terapi sleep restriction atau pembatasan tidur.

Publikasi: Ashefa Griya Pusaka

Scroll to Top