Mengapa Rehabilitasi Mental Perlu Dilakukan? - Ashefa Griya Pusaka

Mengapa Rehabilitasi Mental Perlu Dilakukan?

rehabilitasi mental
Share on:

Rehabilitasi mental adalah upaya untuk mengembalikan cara berfikir seseorang yang jiwanya mengalami masalah. Karena beberapa kondisi seperti penyalahgunaan narkoba yang bisa menganggu fungsi otak menjadi rusak atau karena hal lain yang mempengaruhinya.

Kejiwaan yang terganggu dapat mengganggu kehidupannya, sehingga tidak bisa beraktivitas secara normal. Kegiatan rehabilitasi mental sering diadakan di rumah sakit jiwa yang khusus menangani orang-orang dengan kondisi jiwa dan emosi yang tidak stabil. Ketahui lebih banyak tentang rehabilitasi mental di artikel ini.

Pengertian Rehabilitasi Mental 

Rehabilitasi mental yaitu upaya perawatan untuk membantu seseorang mengembalikan cara berfikir dan kejiwaanya agar bisa berfungsi lagi secara optimal untuk mencapai tujuan  kehidupannya. Hal ini diwujudkan dengan pemberian masukan medis, psikologis dan sosial

Kondisi kejiwaan ini bisa terjadi karena efek penyalahgunaan narkoba, stres berat, depresi, emosi yang berubah-rubah, halusinasi, mudah tersinggung, mudah berubah pikiran dan beban kehidupan yang terlalu berat.

Rehabilitasi mental menjadi cara yang tepat untuk mengembalikan kondisi kejiwaan seseorang agar bisa normal kembali. Perawatan gangguan mental mencakup dua aspek yaitu perawatan aktual dan rehabilitasi.

Pada pengobatannya gangguan mental memerlukan pengobatan bersama bentuk lainnya. Jenis pengobatan akan tergantung pada diagnosis, tingkat keparahan dan keadaan fisik dan emosional pasien. Seseorang mungkin memerlukan kombinasi dari beberapa perawatan seperti pengobatan, terapi, rawat inap, konseling, perawatan stimulasi otak dan rehabilitasi psikiatri.

Tidak semua orang yang mengalami gangguan jiwa memerlukan rehabilitasi mental. Bagi beberapa pasien pengobatan dan terapi sudah bisa membantu untuk membantu kembali ke kehidupan yang normal. Rehabilitasi mental dilakukan sebagai pilihan tahapan akhir yang penting dilakukan dari siklus pengobatan.

Mengapa Rehabilitasi Mental Perlu Dilakukan?

Rehabilitasi mental  dilakukan karena kondisi mental seseorang seperti yang terkena penyakit kejiwaan parah dan kronis seperti bipolar dan skizofrenia. Kedua gangguan tersebut juga bisa diakibatkan karena efek penggunaan narkoba dan obat-obatan terlarang.

Kondisi gangguan mental yang parah akan menyebabkan cacat mental dan memerlukan rehabilitasi. Namun dalam kasus gangguan keterbelakangan mental proses rehabilitasi siikuti proses untuk membantu pasien dalam mempelajari keterampilan yang diperlukan dalam kegiatan sehari-hari.

Proses rehabilitasi mental bertujuan untuk membantu pasien mengembangkan keterampilan sosial dan intelektual yang diperlukan untuk bersosialisasi dengan masyarakat. Hal ini juga membantu seseorang untuk menemukan peran bagi dirinya sendiri baik di lingkungan rumah, tempat kerja dan masyarakat.

Pasien yang telah melakukan perawatan dalam rehabilitasi untuk gangguan kesehatan mental dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

  • Orang yang merasa keadaanya lebih baik setelah perawatan tetapi penyakitnya menurunkan beberapa fungsi otak seperti penurunan keterampilan kognitif
  • Orang yang sudah bisa mandiri tetapi mudah menyerah karena keadaan dirinya dan stigma yang dihadapi
  • Orang yang fungsinal tetapi tidak diberikan kesempatan oleh lingkungannya
  • Orang-orang yang cacat karena penyakit mental yang parah. Jumlah nya paling sedikit dari semua orang yang didiagnosis penyakit mental.

 Rehabilitasi mental berfokus pada beberapa hal yaitu :

  1. Menilai apa yang orang mampu  keterammpilan, kekuatan dan kemampuan)
  2. Menerima keterbatasan karena penyakitnya
  3. Dengan pemahaman menyeluruh tentang aspek ini, seorang tenaga professional bisa mengindentifikasikan dukungan apa yang dibutuhkan pasien agar bisa kembali ke kehidupan fungsional.

Proses Rehabilitasi Mental

Proses rehabilitasi mental dimulai dengan cara psikiater atau tenaga medis professional berbicara kepada pasien dan keluarga untuk mengetahui kekuatan dan minat pasien. Hal yang dibutuhkan hanya keluarga agar memiliki pemahaman yang realistis tentang kemampuan pasien dan menetapkan harapan terhadapnya.

Dukungan keluarga sangat berperan penting dalam proses ini misalnya ada pasien dengan penyakit mental yang parah mungkin tidak dapat bersosialisai dan melakukan tugas tertentu. Keluarga harus memahami itu dari pada terus menekan dirinya.

Setelah keluarga memahami keterbatasan pasien tersebut, diharapkan bisa menyadari bahwa orang  yang memiliki gangguan mental bisa sembuh dan menjalani kehidupan dengan normal kembali. 

Psikiater dan tenaga medis professional akan melibatkan keluarga berulang kali dalam proses rehabilitasi mental pada pasien nya untuk membangun hubungan dan memahami masalah yang dihadapi pasien dan pandangan keluarga pada penyakit pasien nya.

Setelah perawatan selesai pasien akan dapat menggunakan keterampilan asli dalam beraktivitas sehari-hari. Jika pasien menghadapi beberapa kesulitan, mereka akan diberi pelatihan untuk membantu mengembangkan keterampilan yang dibutuhkan.

Saat pasien mampu mempelajari keterampilan baru dan menemukan minat nya ada nilai aspirasional untuk proses ini dan disebut siklus positif dimana kualitas hidup seseorang akan meningkat.

Keterlibatan keluarga hal yang utama karena dukungan positif dari keluarga adalah bagian paling efektif dari proses rehabilitasi mental. Ketika keluarga menghabiskan waktu yang banyak dalam upaya membantu pasien agar cepat pulih, akan meningkatkan peluang pasien untuk mempelajari keterampilan baru dan tujuan hidup baru.

Kesimpulan 

Rehabilitasi mental adalah suatu upaya perawatan untuk memperbaiki cara berfikir dan kejiwaan seseorang yang terganggu. Kondisi ini bisa karena penggunaan narkoba dan obat-obatan terlarang, stres berat, depresi, emosi yang berubah-ubah, halusinasi, mudah berubah pikiran dan lainnya.

Rehabilitasi mental perlu dilakukan untuk mengembalikan kondisi kejiwaan agar normal kembali sehingga dapat melakukan aktivitas sehari-hari secara fungsional. Program ini bisa dilakukan di rumah sakit jiwa yang khusus menangani orang dengan kondisi jiwa yang tidak stabil.

Proses rehabilitasi mental berfokus pada penerimaan keterbatasan karena penyakitnya, menilai apa yang orang mampu seperti keterampilan, kekuatan dan kemampuan. Sehingga tenaga professional bisa mengindetifikasi dukungan apa yang dibutuhkan pasien untuk bisa kembali ke kehidupan fungsional. Dukungan keluarga juga sangat penting dalam proses rehabilitasi mental.

Publikasi: Ashefa Griya Pusaka

Scroll to Top