Yuk Simak Apa itu Morfin, Manfaat, Dosis, Cara dan Efek Samping - Ashefa Griya Pusaka

Yuk Simak Apa itu Morfin, Manfaat, Dosis, Cara dan Efek Samping

Yuk Simak Apa itu Morfin, Manfaat, Dosis, Cara dan Efek Samping
Share on:

Sahabat Ashefa yuk Simak Apa itu Morfin, Manfaat, Dosis, Cara dan Efek Samping. Pengetahuan ini akan membantu kamu menghindari penyalahgunaan obat.

Morfin ialah obat yang berguna untuk menghilangkan rasa nyeri dengan kekuatan yang sedang hingga hebat, misal nyeri kanker dan serangan jantung, dalam dunia medis obat ini sangat berguna lho.

Apa Itu Morfin?

Yuk Simak Apa itu Morfin, Manfaat, Dosis, Cara dan Efek Samping

Mengenal pengertiannya, morfin adalah obat pereda rasa sakit maupun nyeri yang terjadi pada tubuh, maka akan sangat menganggu kegiatan sehari-hari dengan normal. Misalnya pada penderita kanker, pada umumnya akan merasakan nyeri hebat pada bagian tubuh yang terkena kanker. Keadaan ini tidak memungkinkan untuk mengandalkan obat rumahan untuk meredakannya. Oleh karena itu dokter membuatkan resep obat pereda nyeri yaitu morfin. 

Morfin yaitu obat pereda nyeri parah golongan Opioid. Dokter akan meresepkan obat morfin apabila nyeri yang dirasakan sangat parah dan tak bisa diobatin dengan obat lainnya.

Rasa nyeri parah bisa menyebabkan seseorang kesulitan untuk menjalankan aktivitasnya dengan normal. Contohnya pada penderita kanker, yang umumnya mengeluhkan rasa nyeri pada bagian tubuh yang terkena. Kondisi ini tidak dapat diredakan hanya dengan mengandalkan pengobatan rumahan. Oleh sebab itulah, dokter akan meresepkan obat pereda nyeri yang disebut morfin.

Morfin bekerja dengan cara mengubah kinerja otak dan sistem saraf, sehingga tubuh tidak merestui rasa sakit untuk sementara waktu. Walaupun terdapat manfaat, morfin bisa menyebabkan kecanduan dan overdosis yang membahayakan nyawa. Untuk menghindari hal tersebut penggunaan obat morfin harus sesuai dengan resep dokter dan diawasi oleh dokter.

Hal-hal yang Harus Diperhatikan Menggunakan Morfin

Morfin hanya bisa dikonsumsi jika sesuai anjuran atau resep dokter. Nah, berikut ini ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum mengonsumsi morfin:

  • Jika kamu mempunyai riwayat alergi sebaiknya beritahu dokter, sebab obat morfin tidak bisa diberikan pada pasien yang alergi.
  • Jika kamu 14 terakhir mengonsumsi obat jenis MAOI misal linezolid sebaiknya beritahu dokter, sebab morfin tidak bisa di konsumsi bersama obat tersebut.
  • Beri tahu dokter jika kamu punya riwayat asma, sebab obat morfin tidak boleh dikonsumsi pada orang yang baru mengalami  kondisi tersebut
  • Beritahu juga pada dokter jika kamu punya riwayat salah stau penyakit ini, Tumor otak, sleep apnea, cidera kepala, hati, ginjal, kejang, pankreas, pembesaran prostat dll.
  • Beritahu dokter jika kamu mengalami kecanduan obat-obatan terlarang seperti alkohol, NAPZA.
  • Hindari mengendarai transportasi atau kegiatan yang membutuhkan kewaspadaan saat menjalani pengobatan dengan morfin, sebab efeknya akanmerasa kantuk dan pusing.
  • Beritahu dokter jika kamu sedang hamil atau menyusui
  • Beritahu dokter jika kamu baru atau sedang menjalani pengobatan dengan morfin sebelum menjalani tindakan medis misal operasi.
  • Beritahu dokter jika kamu sedang mengonsumsi suplemen atau produk herbal lainnya
  • Jika terjadi reaksi alergi obat segera beritahu dokter.

Dosis Morfin Suntik dan Tablet

Yuk Simak Apa itu Morfin, Manfaat, Dosis, Cara dan Efek Samping

Morfin jenis suntik akan di suntikan (injeksi) lewat pembuluh darah Vena, cairan spinal atau ruang antara sumsum tulang belakang dan jaringan saraf oleh dokter maupun petugas medis dibawah pengawasan dokter.

Sementara itu untuk dosis obat Morfin untuk menghilangkan rasa nyeri dengan kekuatan yang sedang hingga parah. Untuk bentuk tablet orang dewasa 5-20 mg setiap 4 jam, anak Usia 1-5 tahun 5 mg tiap 4 jam (dosis max 30 mg) anak usia 6-12 tahun 5-10 mg setiap 4 jam ( max 60 mg)

Sedangkan pada Morfin bentuk suntikan Intraspinal dosisnya pada orang dewasa dosis awal 5mg jika dibutuhkan bisa di tambahkan dosisnya hingga 1-2 mg setelah 1 jam. Kemudian suntikan intratechal untuk orang dewasa 0,2-1 mg sebagai dosis tunggal. Selanjutnya suntikan Intravena orang dewasa dosis awal 1-10mg, selama 4-5 menit dilanjutkan dengan 1mg selama 5-10 menit.

Cara Mengonsumsi Morfin dengan Benar

Morfin dengan bentuk suntik akan langsung diberikan oleh dokter maupun petugas medis dibawah pengawasan dokter. Selama penyuntikan dokter akan mengecek dan mengawasi berkala mengenai frekuensi pernapasan dan kadar oksigen. Hal ini bertujuan untuk supaya mencegah terjadinya efek samping.

Kamu juga harus mengikuti anjuran dari dokter saat menjalani pengobatan dengan Morfin, supaya pengobatan berjalan maksimal hasilnya dan jangan berhenti menjalani pengobatan tanpa sepengetahuan dokter dahulu.

Selanjutnya untuk morfin tablet. Obat ini hanya boleh diminum sesuai dengan resep dokter. Ikuti arahan dokter baik itu dosis maupun waktu minum. Morfin bisa diminum sebelum dan sesudah makan. Untuk minum gunakan air putih, jangan menguyah, membelah atau menghancurkan karena bisa meningkatkan resiko efek samping.

Usahakan minum tepat waktu atau dengan waktu yang sama agar dosisnya tidak terlewatkan. Tidak boleh menggandakan dosis waktu minum selanjutnya. Jangan berhenti tiba-tiba tanpa persetujuan dokter.

Terakhir simpanlah obat Morfin pada suhu ruangan dan pada wadah yang tertutup. Jangan sampai terkena sinar matahari langsung dan jauhkan dari anak-anak.

Efek Samping Obat Morfin

Obat Morfin juga ada dampaknya jika disalahgunakan atau tidak sesuai dengan resep dokter, seperti pada organ Kardiovaskuler, Gastroentestinal, Hematolo, Sistem Saraf, dan Kulit. Efek yang paling bahaya dari obat Morfin yaitu depresi pernapasan. Jika terjadi interaksi obat antara morfin dengan golongan benzodiazepine atau depresan bisa meningkatkan resiko depresi pernapasan. Nah, berikut ini efek samping morfin.

  • Kardiovaskuler misalnya Hipertensi, Vasodilatasi, Bradikardia
  • Gastroentestinal misalnya mulut kering, rasa haus, konstipasi, abnormal, nyeri Bilier, dll
  • Metabolik dan Endokrin misalnya penurunan berat badan, edema dll
  • Hematologi dan Limfatik misalnya anemia dan trombosit
  • Muskuloskeletal misalnya penurunan densitas tulang, lurik menjadi kaku
  • Pernapasan misalnya cegukan, hipoventilasi, perubahan suara
  • Sistem saraf misalnya gaya berjalan abnormal, mimpi abnormal, depresi, kebingungan, halusinasi, kejang, penurunan kesadaran, koma, vertigo, sakit kepala dll
  • Dermatology misalnya kulit kering, urtikaria, pruritus dl
  • Mata misalnya pandangan kaburs, nyeri dll
  • Urogenital misalnya disuria, ejakulasi abnormal, penurunan libido dll

Cara Penanganan Jika Terjadi Overdosis

Untuk mengenali tanda overdosis obat Morfin bisa dilihat dari pernapasannya yang tidak stabil, penurunan kesadaran yang dengan cepat, kulit terasa dingin dan basa, pupil miosis.

Penanganannya dengan memberikan nalokson (antagonis Opioid) untuk mengatasi depresi napas. Untuk dosisnya 0,4-2 mg. Pemberian pun bisa diulangi 2-2 menit kemudian, jika masih mengalami depresi napas. Maksimal dosis yang diberikan 10mg. Nalokson hanya diberikan pada orang yang mengalami overdosis. Jika diberikan pada orang mengonsumsi morfin tanpa gejala overdosis maka akan memicu putus obat.

Nah, itulah penjelasan mengenai apa itu morfin. Mulai dari manfaat, dosis, cara dan efek samping morfin. Jadi obat morfin hanya boleh digunakan untuk pengobatan bukan untuk disalahgunakan. Untuk mengonsumsi obat Morfin harus sesuai resep dokter dan pengawasan dokter. Selain itu morfin tidak boleh dikonsumsi dengan obat lainnya. Untuk tahu lebih lanjut bisa berkonsultasikan pada dokter.

Butuh penanganan Rahabilitasi narkoba? Segera hubungi Ashefa Griya Pusaka

Publikasi: Ashefa Griya Pusaka

Scroll to Top