Tumbuhan opium atau tanaman candu merupakan bahan baku pembuatan narkotika. Penyalahgunanya juga semakin meluas, dampak negatifnya bisa menyebabkan masalah kesehatan yang serius.
Dalam dunia kesehatan ada beberapa obat yang menggunakan tanaman narkotika, salah satunya adalah tanaman candu. Candu telah digunakan sejak zaman sejarah yaitu zaman neolitikum, zaman perunggu dan zaman batu.
Candu juga dikenal orang jawa pada abad 17 ketika pemerintah kolonial Belanda. Candu digunakan sebagai komoditas perdagangan untuk dimonopoli serta menjadi objek pajak. Lalu apa saja kegunaan, kandungan dan efek samping penggunaan candu? Mari kita bahas di artikel ini.
Mengenal Tanaman Candu
Candu adalah nama lain dari Tanaman yang memiliki nama latin papaver somniferum. Candu biasa digunakan sebagai obat herbal dan yang dimanfaatkannya adalah buah, biji dan getahnya. Khasiat candu yang paling dikenal adalah sebagai penghilang nyeri.
Candu disebut juga opium poppy, opium, morfin, codein dan heroin adalah hasil dari getah buah candu. Species candu memiliki bunga yang indah dan sering digunakan sebagai tanaman hias. Banyak sekali macam-macam varietas candu ada 70 hingga 100, namun ada 3 varietas utama yang sering digunakan yaitu :
- Papaver somniferum var nigrum memiliki bentuk bunga ungu kemerahan, buahnya bulat dengan biji tumpul berwarna hitam keabuan.
- Papaver somniferum var album memiliki bunga berwarna putih, buah bulat telur, bijinya berwarna putih.
- Papaver somniferum var abnormale, jenis ini jarang digunakan, dan memiliki bunga yang kecil bergaris hijau dan merah, buahnya berbentuk bulat telur.
Tanaman candu tumbuh dengan tinggi 1 hingga 5 meter dan tumbuh subur di daerah dataran tinggi 500 m di atas permukaan laut. Dua produk candu opium dan biji, biasanya biji digunakan untuk makanan dan kosmetik karena tidak mengandung alkaloid.
Sedangkan opium didapatkan dengan menggores buah candu yang akan masak, getahnya yang putih dikeluarkan dibiarkan kering hingga berubah menjadi coklat, opium mentah ini memiliki rasa yang pahit.
Semua bagian tanaman candu bisa digunakan secara bebas, kecuali biji candu termasuk jenis narkotika. Penggunaan biji nya harus dimanfaatkan untuk kepentingan kesehatan, penelitian dan pendidikan dengan izin dari kementrian kesehatan.
Kegunaan candu
Tanaman obat candu memiliki kegunaan diantarnya :
- Analgesik
Kandungan alkaloid candu digunakan untuk pereda nyeri. Senyawa morfin dan kodein masuk dalam golongan opioid analgesic yang memiliki kegunaan menghambat kanal kalsium senyawa penyebab nyeri tidak bekerja.
- Antikanker
Jenis alkaloid dari candu yang dapat melawan sel kanker yaitu noscapine, codeinone dan morfin. Ekstrak dari candu konsentrasi tinggi memiliki efek sitotoksik atau mampu menghambat pertumbuhan sel kanker pada beberapa sel kanker seperti kanker leher Rahim, kolon dan tumor otak.
- Antitumor
Kandungan alkaloid non adiktif yaitu noscapine ini dapat menghambat pertumbuhan tumor tanpa menimbulkan efek toksik pada sel yang hidup.
- Antimikroba
Ekstrak alkaloid candu dapat melawan bakteri pathogen seperti staphylococcus aureus, klaebstella pneumonia dan jamur pathogen candida albicans. Candu juga memiliki potensi dalam melawan bakteri jerawat, sehingga bisa menjadi sediaan topical antijerawat.
- Antioksidan
Biji candu mengandung senyawa aktif vitamin C dan E yang berfungsi sebagai antioksidan untuk tubuh.
- Menurunkan kadar kolesterol
Asam oleat meupakan asam lemak jenuh tunggal yang dapat bekerja untuk menurunkan kadar kolesterol jahat dan meningkatkan kadar kolesterol yang baik. Kandungan vitamin C, B1, B2, vitamin E, serat dan kalsium dapat menurunkan resiko katarak dan penyakit jantung.
- Antidiare
Kandungan kodein dari candu memiliki kegunaan untuk mengatasi diare akut. Kodein bisa menghambat pergerakan usus dan menurunkan volume feses dengan cara meningkatkan waktu kontak cairan luminal dengan sel mukosa sehingga feses akan terhidrasi,
- Antidiabetik
Kandungan papaverine candu memiliki kemiripan stuktur penghambat protein tyrosine phosphatase 1B di tubuh manusia. Sehingga dapat menjadi terapi pengobatan diabetes mellitus tipe 2 dengan cara memperbaiki resistensi insulin dan menurunkan kadar gula .
Manfaat candu yang lainnya bisa digunakan sebagai obat penenang pada insomnia, sebagai tonik tubuh, diuretic, sakit kepala, demam, anemia, disentri dan sakit mata.
Kandungan tanaman candu
Menurut para ilmuan candu memiliki 2500 komponen senyawa yang digunakan di industry farmasi. Senyawa tersebut dibuat sintetis kecuali beberapa alkaloid dalam golongan phenantheredene ( morfin, kodein, thebain), benzylisoquinilone dan narcotine.
Golongan alkaloid yang terkandung dalam candu diantaranya :
- Cryptopine : protopine dan cryptopine.
- Benzylisoquinilone : papaverine, xanthaline, laudanine, codamine, laudamine dan laudanosine.
- Phenanthredene : morfin, codein, neopine, thebain dan porphyroxine
- Phtalideisoquinilone : hydrocotarnine, narctoline, L- narcotine, groscopine, oxynarcotine dan narceine.
Senyawa yang terkandung dari candu diantaranya :
- Kalsium (Ca) 7,79%
- Kalium (K) 28,04%
- Natrium (Na) 0,78%
- Phosphorus (P) 7,52%
- Magnesium (mg) 0.69%
- Sulphur (S) 4,67%
- Besi dan Alumunium 5,17%
- Karbondioksida 1.18%
- Pasir dan silica 20,13%
Asam yang terkandung dalam candu diantaranya, asam mekonat, aam laktat, asam malat, asam tartarat, asam sitrat, asam asetat, asam suksinat, asam sulfat dan asam fosfat.
Kandungan lain dari candu adalah asam lemak bebas, lilin coklat, minyak atsiri, protein, caoutchous, pectin, dekstrosa, ammonia dan beberapa enzim seperti oxydase, maltase, urease dan protease.
Efek samping candu
Karena candu mengandung senyawa alkaloid narkotik, maka efek samping yang dirasakan yang kurang baik untuk tubuh jika disalahgunakan, efek samping candu diantaranya :
- Gangguan pencernaan, seperti konstipasi dan dipepsia, aktivitas ini berkaitan dengan pengaktifan reseptor yang ada di pencernan.
- Supresi pernafasan, aktivasi pada reseptor oleh kandungan morfin dan kodein dapa menyebabkan terjadinya supresi pernafasan yang menyebabkan kematian.
- Overdosis, dosis yang berlebihan saat mengkonsumsi candu dapat menyebabkan overdosis. Gejala yang dialami seperti vertiho, sulit bernafas, gangguan penglihatan, warna kulit kuning, bibir dan muka pucat, tidak mampu berbicara dan rasa kantuk yang berlebihan.
- Alergi, biji candu dapat menimbulkan alergi namun hal ini jarang terjadi. Biji candu sebaiknya tidak dikonsumsi dengan jumlah yang banyak karena dapat menyebabkan usus buntu, karena penumpukan biji di usus.
Penderita edema, pembekuan darah pada sistem saraf pusat, paru paru bengkak, anak dan lansia tidak disarankan mengkonsumsi candu.
Kesimpulan
Tanaman candu sudah sejak lama, mulai dari zaman sejarah digunakan sebagai obat herbal. Bagian dari tanaman yang digunakan sebagai herbal yaitu buah, biji dan getahnya. Banyak macam macam candu yang ada tetapi hanya 3 varietas yang sering digunakan,
Kegunaan dari candu banyak sekali mulai dari sebagai anti nyeri, anti kanker, antitumor, antimikroba, meredakan batuk, meredakan diare, mengobati diabetes tipe 2, insomnia, dan sebagainya.
Efek samping tanaman candu akan terjadi jika konsumsi secara berlebihan tidak sesuai aturan. Gangguan yang bisa terjadi dalam tubuh seperti supresi pernafasan, pencernaan, overdosis, alergi. Segala jenis narkoba jika disalahgunakan akan menimbulkan efek samping yang serius, sebaiknya segera sadar untuk pulih dan lakukan program rehabilitasi narkoba.
Publikasi: Ashefa Griya Pusaka