Ekgonina & Penggunaan Narkotika Golongan II - Ashefa Griya Pusaka

Ekgonina & Penggunaan Narkotika Golongan II

Ekgonina & Penggunaan Narkotika Golongan II
Share on:

Ekgonina, Penggunaan Narkotika Golongan II

Ekgonina atau ecogonine adalah alkaloid tropane yang berasal secara alami dari daun koka, memiliki hubungan erat dengan kokain. Secara struktural ekgonin merupakan turunan sikloheptana dengan jembatan nitrogen. Ekgonina adalah 1 ekgonina dengan rumus kimia C9H15NO3H20 dan ester serta turunan-turunannya yang dapat diubah menjadi Ekgonina dan Kokaina.(Pasal 1 Angka 11 UU Nomor 9 Tahun 1976 Tentang Narkotika).

Ini merupakan jenis narkotika golongan II yang biasa digunakan sebagai pilihan terakhir dari pengobatan. Selain itu juga memiliki fungsi medis untuk terapi, pengembangan ilmu pengetahuan, dan memiliki potensi sangat tinggi menimbulkan ketergantungan.

Seperti halnya pada kelompok NAPZA lain, penggunaan Ekgonina juga memunculkan efek kecanduan psikologis atau fisik yang parah jika terjadi penyalahgunaan. 

Penggunaan Narkotika Golongan II untuk Pengobatan 

Seperti yang sudah disebutkan bahwa ada beberapa golongan dari Narkotika golongan II sering digunakan sebagai pengobatan dan bisa menimbulkan efek ketergantungan jika disalahgunakan. Pelayanan kesehatan ini hanya boleh dilakukan ketika menunjukkan suatu indikasi dan kegunaan analgesik. Biasanya dipakai sebagai pengurang dan penghilang nyeri. 

Ekgonina & Penggunaan Narkotika Golongan II
Ekgonina & Penggunaan Narkotika Golongan II
  • Morfina 

Morfina termasuk pada golongan narkotika golongan II yang tersedia dalam bentuk cairan. Umumnya digunakan sebagai media injeksi pada berbagai kondisi kesehatan. Selain itu jika dijumpai berbentuk tablet, biasanya diaplikasikan pada immediate release hingga controlled release. 

Morfina sering digunakan sebagai obat penghilang rasa nyeri mulai dari intensitas sedang sampai parah seperti rasa sakit pada kanker dan serangan jantung. Cara kerjanya adalah dengan menghambat sinyal saraf nyeri ke otak sehingga tubuh tidak lagi merasakannya meski hanya dalam waktu sebentar. 

  • Fentanil 

Sementara Fentanil juga tersedia dalam bentuk injeksi untuk cairan sekaligus berguna untuk transdermal patch sehingga dapat diaplikasikan langsung pada permukaan kulit. Sama halnya seperti Morfina sebelumnya, obat ini juga termasuk pada golongan narkotika II berhubungan di proses operasi. 

Fentanil merupakan obat yang digunakan untuk meredakan rasa nyeri hebat seperti pasca operasi dan kanker. Umumnya pun dijadikan sebagai antinyeri pada golongan opioid. Cara kerjanya adalah mampu memblokir sinyal rasa sakit di sel saraf sebelum menuju otak. Tersedia dalam bentuk patch dan suntik.

  • Kodein 

Kodein atau codein pun termasuk pada Narkotika golongan II yang tersedia dalam bentuk tablet maupun sirup. Uniknya, tidak hanya digunakan untuk mengatasi nyeri saja melainkan juga berfungsi sebagai obat batuk. Hal ini dikarenakan kemampuannya mampu menekan pusat batuk pada saraf otak. 

Kodein juga termasuk dalam golongan obat Opioid untuk meredakan rasa nyeri. Cara kerjanya berhubungan dengan reseptor khusus di sistem sarap pusat sehingga mampu mempengaruhi respon pada rasa sakit yang sedang dirasakan. Selain itu juga memiliki efek antitusif pada penderita batuk. 

Penggunaan Ekgonina yang Harus Diperhatikan

Ekgonina & Penggunaan Narkotika Golongan II
Ekgonina & Penggunaan Narkotika Golongan II

Ekgonina yang termasuk ke dalam klasifikasi narkotika memang dikenal sebagai analgesik namun perlu diperhatikan pada penggunaannya. Hal ini dikarenakan efek samping dari pemakaian obat tersebut juga dikatakan cukup berpengaruh pada kesehatan fisik dan mental.

Oleh karena itu, mungkin sudah banyak dari Anda yang mengetahui jika tidak sedikit orang harus meninggal dikarenakan kasus penyalahgunaan obat pada golongan Narkotika. Selain itu, golongan ini merupakan jenis obat yang biasa digunakan untuk pengobatan dan penelitian. 

Penggunaan obat ini harus sesuai dengan resep dokter, karena bisa menimbulkan potensi ketergantungan.Hal ini dilakukan demi menghindari adanya penyalahgunaan golongan Narkotika.

Fungsi Utama Ekgonina sebagai Pengobatan 

Dalam bidang kedokteran sendiri, narkotika golongan II termasuk juga Ekgonina seringkali digunakan sebagai analgesik untuk meredakan nyeri baik pada saat operasi, pembiusan hingga terapi paliatif. Mengenai merk dagang, ada banyak jenis narkotika kerapkali dipakai di bidang kesehatan. 

Analgesik sendiri merupakan obat yang mampu menghilangkan rasa nyeri bagi penderita hingga akhirnya memberikan rasa nyaman bagi pasien tersebut. Kondisi ini biasanya terjadi akibat rasa sakit pada otot, benturan keras, kulit terluka, keram hingga bengkak sehingga menimbulkan rasa nyeri. 

Sementara untuk penggunaan Psikotropika di bidang kesehatan juga umumnya berfungsi dikarenakan adanya kandungan asam barbiturate seperti Pentobarbital. Umumnya senyawa ini mampu menghilangkan rasa cemas bagi pasien sebelum dilakukan operasi untuk mengurangi jumlah bius.

Efek Samping Ekgonina 

Sama halnya seperti penggunaan obat pada umumnya, Ekgonina pun memiliki efek samping yang bisa saja berbahaya bagi kesehatan penderitanya. Satu hal pasti yakni akan menimbulkan efek ketergantungan jika dilakukan dalam jangka panjang. Beberapa diantaranya bahkan merasakan gangguan psikosis.

Efek samping yang serius memang harus segera dilakukan pemeriksaan dokter seperti serangan panik, nyeri dada, dehidrasi dan tekanan darah tinggi. Untuk itu, sangat dihindari adanya penggunaan di luar batas dosis anjuran dokter. 

Umumnya penyalahgunaan seperti ini diakibatkan ketika seseorang memang ingin mendapatkan efek dari obat Ekgonina dengan dosis yang lebih tinggi. Untuk itu, mereka pun tidak ragu untuk meningkatkan jumlah konsumsi demi memperoleh pengaruh lebih kuat setelahnya. 

Efek Penyalahgunaan Ekgonina 

Ada beberapa gejala penyalahgunaan dari Ekgonina yang dapat Anda ketahui mulai dari hal yang pertama adalah mengonsumsi dengan dosis lebih tinggi. Kondisi ini sudah menunjukkan jika seseorang telah merasakan adanya ketergantungan pada pemakaian tersebut sehingga harus segera diatasi. 

Umumnya kondisi ini dikarenakan adanya penyalahgunaan agar mendapatkan efek yang lebih daripada anjuran dokter. Mereka pun tidak bisa mengontrol dan mengurangi pemakaian sehingga sangat melebihi dosis aman. Ada banyak kemungkinan dapat dilakukan guna mendapatkan Ekgonina. 

Beberapa gejala penyalahgunaan lainnya yakni tetap menggunakan meski sudah paham apa saja konsekuensinya baik sosial atau hukum, mengurangi dan menghentikan aktivitas penting seebelumnya sampai memakainya pada kegiatan penting seperti mengemudi. 

Dampak Penyalahgunaan Ekgonina dan Solusi Rehabilitasi

Berdasarkan Undang Undang No. 35 Tahun 2009 yang menjelaskan mengenai Narkotika, penyalahgunaan obat terlarang ini termasuk juga dengan Ekgonina memang digambarkan sebagai perilaku yang melawan hukum. Pasalnya tindakan ini beresiko mengarah pada efek ketergantungan. 

Seseorang disebut telah mengalami ketergantungan narkotika jika mereka sudah merasakan dorongan untuk menggunakan obat terlarang tersebut secara terus menerus. Selain itu, orang-orang ini juga tidak ragu menambahkan takaran agar semakin tinggi demi mendapatkan efek berlebihan setiap harinya. 

Satu-satunya jalan keluar untuk mengatasi penyalahgunaan Ekgonina adalah dengan melakukan rehabilitasi narkoba bersama para ahli. Anda bisa langsung menghubungi dan berkonsultasi ke Ashefa Griya Pusaka guna meminimalkan adanya efek buruk bagi kesehatan lebih parah. Demikian ulasan yang membahas mengenai Ekgonina mulai dari penggunaan di bidang kesehatan hingga penyalahgunaannya. Obat ini termasuk dalam Narkotika golongan II sehingga penggunaannya harus berdasarkan anjuran dokter agar tidak memberikan efek berbahaya bagi tubuh.

Publikasi: Ashefa Griya Pusaka

Scroll to Top