Toxic Relationship Adalah: Pengertian, Ciri, dan Cara Mengatasinya - Ashefa Griya Pusaka

Toxic Relationship Adalah: Pengertian, Ciri, dan Cara Mengatasinya

Toxic Relationship
Share on:

Toxic relationship adalah hubungan atau relasi tidak seimbang yang dimana salah satu pihak merasa dirinya direndahkan atau diserang oleh pasangannya. Hubungan toxic tidak hanya terbatas dalam sebuah hubungan yang romantis, melainkan hubungan toxic relationship juga bisa terjadi pada hubungan kekeluargaan, persahabatan maupun profesional.

Tak jarang, jika seseorang terjebak dalam suatu hubungan yang tidak sehat dan ia akan memilih untuk tetap bertahan, karena tidak tahu cara untuk mengakhirinya. Apabila dipertahankan, hubungan beracun bukan hanya akan merampas kebahagiaan kamu, tetapi juga akan memberikan dampak buruk bagi kesehatan mental hingga fisik.

Sesuai dengan namanya, yaitu toxic relationship yang berarti ‘hubungan beracun”, merupakan hubungan yang dapat berdampak buruk pada kebahagiaan dan kesehatan mental. Sayangnya, banyak dari sebagian orang yang tidak menyadari bahwa mereka sedang terjebak dalam kondisi ini.

Karena, setiap hubungan pasti akan mengalami pasang surut, namun toxic relationship secara konsisten ini hanya akan menguras tenaga bagi orang yang menjalaninya. Sehingga, dapat berdampak buruk bagi kesehatan seseorang yang mengalaminya hal tersebut.

Pengertian Toxic Relationship

Sebelum membahas lebih dalam tentang toxic relationship, ada baiknya jika kamu juga mengetahui apa itu toxic. Toxic sendiri merupakan salah satu istilah yang ditujukan kepada seseorang yang memiliki sifat beracun dan egois dalam dirinya.

Toxic berasal dari bahasa Inggris yang memiliki arti racun. Sampai saat ini istilah toxic tersebut masih kerap sering bertebaran di sosial media. Mungkin bagi kamu yang sering menggunakan sosial media, pasti sudah tidak asing dengan istilah toxic seperti toxic relationship.

Hubungan toxic juga bisa mengarah kepada seseorang yang susah memiliki kebahagiaan dalam dirinya. Tak jarang jika seorang toxic selalu memandang orang lain memiliki sifat buruk dan selalu akan berfikir negatif terhadap orang lain.

Bahkan bagi seorang toxic, yang memiliki sifat tak begitu suka melihat orang lain mendapatkan kebahagiaan serta susah mendapatkan kepuasan dalam dirinya. Justru hal inilah yang menyebabkan orang toxic selalu memiliki pemikiran jika dirinya selalu tidak bahagia dan merasa hidup orang selalu jauh lebih mudah dari dirinya.

Ciri-Ciri Toxic Relationship

Ciri toxic relationship bukan hanya dalam bentuk kekerasan fisik maupun sebuah hinaan. Namun, dalam beberapa kasus, hubungan beracun bisa terlihat lebih samar. Dan secara tidak kamu sadari lambat laun akan membuat seseorang kehilangan jati dirinya sendiri.

Dilansir dari sebuah penelitian, sebuah hubungan sudah mengarah pada toxic relationship apabila memiliki ciri-ciri di bawah seperti:

  1. Merasa dirinya tidak pantas atau kurang baik untuk pasangannya atau bahkan orang lain.
  2. Semua yang dilakukan akan selalu salah, sehingga harus mencari pendapat dari orang lain untuk menilainya.
  3. Harga diri sering dijatuhkan oleh pasangan,teman atau bahkan keluarga.
  4. Tidak bisa menjadi dirinya sendiri karena takut salah.
  5. Selalu dianggap sebagai pembawa masalah.
  6. Pasangan mulai mengatur dan membatasi pergaulannya.
  7. Kehilangan anggota keluarga, teman atau orang-orang terdekat lainnya.

Penyebab Toxic Relationship

Ada cukup banyak hal yang dapat menyebabkan seseorang menjadi toxic atau racun dalam sebuah hubungan yang sedang dijalani, maka dari itu Kamu harus tau apa saja yang jadi penyebab toxic relationship, di antaranya adalah sebagai berikut:

  1. Memiliki latar belakang yang berkaitan dengan masa lalu seseorang, seperti dibesarkan dalam kondisi yang minim kasih akan sayang atau kurangnya perhatian, sehingga orang toxic menjadi kurang empati dan simpati.
  2. Memiliki pengalaman buruk di masa lalu yang menyebabkan seseorang terguncang secara langsung dengan emosional, misalnya perundungan atau bullying.
  3. Memiliki gangguan mental, seperti kecemasan, kegelisahan dan depresi akut.

Akan tetapi, bukan hanya itu saja. Toxic relationship juga bisa muncul dari pasangan yang sifatnya berbeda jauh satu sama lain. Contohnya, salah satu pihak yaitu memiliki tipe yang arogan dan suka mengontrol, sementara pihak lainnya sangat patuh dan sering mengalah. Dan justru karena hal inilah bisa dikatakan bahwa hubungan antara dua individu tersebut bersifat dominan-submisif.

Cara mengatasi toxic relationship

Hubungan toxic relationship seperti ini memang dapat dicegah. Namun, bagaimana jika kamu sudah terlambat menyadari dan terlanjur masuk ke dalamnya? Karena jika sudah menerima tanggung jawab masing-masing, Kamu dan pasangan pasti akan menyadari bahwa ada sesuatu yang salah.

Jika sudah mengakui adanya perilaku negatif yang telah merusak hubungan seperti ini akan ada hal penting yang perlu dilakukan kedua pihak. Dengan begitu, kamu dan pasangan diharapkan untuk bisa menjalin komunikasi yang baik, sehingga segala permasalahan dalam hubungan bisa segera diatasi. Ada berbagai macam cara untuk mengatasi hubungan toxic relationship, antara lain sebagai berikut.

1. Ada untuk satu sama lain

Cobalah untuk investasikan waktu lebih banyak untuk mendiskusikan solusi apa yang tepat dalam memperbaiki hubungan yang toxic. Lalu, singkirkan dulu hal-hal yang tidak perlu lagi dan segera untuk habiskan waktu yang berkualitas bersama pasanganmu.

2. Mempersiapkan rencana mandiri

Menjalani hubungan beracun seperti ini jika dalam jangka waktu yang lama bisa membawa pada kehancuran. Maka, tak jarang jika korban akan menjadi lemah tanpa daya, baik secara lahir, batin, hingga finansial. Dan, karena hal tersebut pula yang dapat membuat seseorang merasa sangat bergantung pada pasangannya.

Oleh sebab itu, jangan serta merta untuk mengakhiri toxic relationship tanpa memiliki pegangan yang kuat. Sebelum mengakhiri hubungan, maka ada baiknya kamu membuat rencana yang matang terlebih dahulu, sebelum mulai dari bagaimana cara bertahan hidup, hingga mengatasi teror yang mungkin akan kamu alami.

3. Mengikuti sesi konseling pasangan

Jangan malu atau takut untuk mengikuti sesi konseling dengan pasanganmu. Sebab, ada kalanya kamu dan pasangan tidak bisa menyelesaikan hubungan toxic dengan sendirian.

Pada sesi ini, seorang konselor pasti akan membantu untuk mencari tahu permasalahan apa yang sedang kamu dan pasanganmu hadapi sekaligus konselor akan memberikan solusinya. Terlebih lagi, jika konselor pasangan memiliki perspektif yang netral dan bisa memberikan dukungan yang tidak memihak pada siapa pun.

4. Percayalah bahwa Anda pantas mendapatkan pasangan yang lebih baik

Sudah menjadi rahasia umum, bahwa menyerang secara mental dengan menghancurkan rasa percaya diri sering sekali dilakukan oleh pasangan yang bersifat toxic. Tujuannya adalah supaya korban akan terjerat dalam hubungan tersebut dan dirinya akan merasa minder dengan kualitas dirinya sendiri.

Maka dari itu, jika pasanganmu mulai merendahkan dirimu, bahkan sampai menjatuhkan martabat, dan mengolok-olok kamu. Sebaiknya, segera untuk akhiri hubungan dengannya. Dan jangan percaya lagi dengan apa yang dikatakannya. Karena yakinlah, bahwa kamu adalah orang baik dan sangat berhak mendapatkan pasangan yang jauh lebih baik dari sebelumnya.

Demikian penjelasan tentang Toxic Relationship yang dapat kami berikan. Selain itu, dalam artikel ini juga sudah dijelaskan ciri-ciri dan juga cara untuk mengatasi hubungan seperti ini, jadi semoga bermanfaat.

Publikasi: Ashefa Griya Pusaka

Scroll to Top