Sudah tau belum kalo penyalahgunaan ekstasi memiliki efek jangka pendek dan jangka panjang bagi korban penyalahgunanya
Ekstasi atau Methylenedioxymethamphetamin (MDMA) memiliki bentuk yang unik, berbentuk seperti pil warna-warni yang bisa memengaruhi fungsi kerja otak hingga menyebabkan kematian.
Ekstasi atau Methylenedioxymethamphetamin atau MDMA adalah salah satu jenis halusinogen yang paling luas. Penyalahgunaan Ekstasi ini dilarang penyalahgunaanya.
Ekstasi atau Methylenedioxymethamphetamin (MDMA) dilarang penyalahgunaannya karena bisa menyebabkan kecanduan dan ketergantungan hingga menyebabkan kematian. Hal tersebut yang menyebabkan ekstasi termasuk ke dalam jenis narkoba.
Mengenal Lebih Jauh Tentang Ekstasi
Apa itu Ekstasi? Ekstasi atau dengan nama lain Inex/Inek, merupakan jenis narkoba yang memiliki bentuk seperti tablet dengan warna yang beraneka ragam dan juga desainnya pun berbeda-beda. Tak hanya itu ekstasi pun ada juga yang memiliki bentuk seperti bubuk atau kapsul.
Ekstasi pun bisa menyebabkan perubahan emosi, suasana hati dan fungsi otak. Tak hanya itu ekstasi juga bisa meningkatkan sensasi senang, bahagia, semangat dan percaya diri berlebihan bagi para penyalahguna ekstasi.
Hal tersebut yang bisa meningkatkan ketagihan dan kecanduan. Hal tersebut juga yang bisa menyebabkan para penyalahguna kesulitan untuk keluar dari penyalahgunaan ekstasi dan akhirnya perlu bantuan orang lain untuk keluar dari penyalahgunaan ekstasi.
Efek Jangka Pendek Penyalahgunaan Ekstasi
Dampak jangka pendek atau efek langsung yang dapat dirasakan oleh para penyalahguna ekstasi ini sangat banyak dikenali dan ditemukan. Hal tersebut terlihat jelas dari dampak yang dirasakan baik secara fisik maupun psikis para penyalahguna ekstasi.
Efek langsung yang dirasakan oleh para penyalahguna ekstasi adalah euforia atau kebahagiaan yang dialami oleh penyalahguna ekstasi. Tak hanya itu, rasa semangat dan percaya diri berlebih pun terlihat dari raut muka para penyalahguna ekstasi.
Ekstasi juga akan memberikan efek haus, lapar dan juga rasa cape berlebih bagi para penyalahguna ekstasi. Halusinasi pun bisa terjadi karena perubahan persepsi yang terjadi menyebabkan para penyalahguna kesulitan untuk menentukan mana fakta dan maya (delusi).
Efek langsung yang biasa dialami oleh para penyalahguna adalah peningkatan tekanan darah, tekanan detak jantung, peningkatan suhu badan dan juga peningkatan aktivitas. Hal tersebut bisa memperparah keadaan penyalahguna ekstasi hingga menyebabkan kematian.
Dampak jangka pendek yang dialami oleh para penyalahguna ekstasi lebih banyak terlihat dalam dampak fisik. Selain yang telah disebutkan ekstasi juga bisa menyebabkan kehilangan kesadaran, kejang-kejang, hipertermia, serangan panik hingga kehilangan kesadaran.
Efek ekstasi tersebut bisa dirasakan 20 menit setelah penyalahgunaan ekstasi. Sehingga perlu antisipasi jika ada penyalahguna ekstasi yang telah menyalahgunakan obat terlarang ini, karena dampak jangka pendek seringkali terjadi.
Tingkat keparahan para penyalahguna ekstasi bisa terjadi sesuai dengan banyaknya dan jenis narkoba yang disalahgunakan. Jika sudah mengalami overdosis maka bisa menyebabkan kematian.
Efek Jangka Panjang Penyalahgunaan Ekstasi
Ekstasi tak hanya menyebabkan dampak jangka pendek saja. Para penyalahguna ekstasi pun bisa mengalami dampak jangka panjang yang tak kalah membahayakan bagi tubuh. Karena efek jangka panjang ekstasi bisa menyebabkan perubahan dan gangguan serius di dalam tubuh.
Efek jangka panjang ekstasi bisa menyebabkan kerusakan pada organ tubuh penyalahguna ekstasi. Kerusakan jantung, ginjal, paruparu hingga otak. Hal tersebut bisa menyebabkan perubahan pada fungsi kerja tubuh dan menyebabkan dampak yang serius.
Ekstasi bisa menyebabkan gangguan mental seperti mengalami gangguan tidur, halusinasi, depresi, gangguan kecemasan dan gangguan mental serius lainnya. Biasanya penyalahguna ekstasi setelah beberapa minggu menyalahgunakan ekstasi akan mengalami kesedihan berlebih.
Alih-alih ingin merasa bahagia dan semangat justru dampak panjang penyalahgunaan ekstasi bisa menyebabkan kegelisahan, kesedihan, masalah bagi kesehatan, dan merasa putus asa dengan keadaan. Karena efek sensasi bahagia yang berasal dari ekstasi hanyalah sementara.
Penyalahguna ekstasi biasanya juga akan mengalami perubahan suasana hati secara drastis dalam waktu yang relative cukup lama tergantung dengan penyalahgunaan ekstasi yang dilakukan.
Tak hanya itu para penyalahguna ekstasi pun akan mengalami nafsu makan yang berkurang dan akhirnya tubuh penyalahguna ekstasi menjadi tampak kurus dan pucat karena energi yang terkuras secara berlebih sedangkan asupan makanan ke dalam tubuhnya berkurang.
Selain itu pun ekstasi bisa menyebabkan penurunan kecerdasan, penurunan kepribadian, perubahan emosi, depresi, gangguan tidur hingga kematian. Sehingga perlu diwaspadai dampak jangka panjang yang bisa dialami setelah penyalahgunaan ekstasi.
Dampak putus obat (sakau)
Para penyalahguna narkoba khusunya ekstasi terkadang ingin keluar dari penyalahgunaan ekstasi ini. Namun dampak putus obat atau sakau yang dialami membuat penyalahguna ekstasi merasa kesulitan karena dampak putus obat yang tidak mudah.
Para penyalahguna ekstasi yang sudah menyalahgunakan ekstasi dengan jangka waktu yang lama maka akan terus meningkatkan dosis yang disalahgunakan. Hal tersebut terjadi karena sensasi kebahagiaan yang mulai menghilang sehingga para penyalahguna meningkatkan dosisnya.
Dampak putus obat yang biasanya dirasakan seperti lelah, kesulitan tidur, gelisah, bingung hingga mengalami depresi berat. Hal tersebut jelas membuat para penyalahguna ekstasi merasa sulit untuk keluar dari penyalahgunaan ekstasi hingga mengalami overdosis dan meninggal dunia.
Apalagi jika ekstasi disalahgunakan oleh ibu hamil. Hal tersebut tidak hanya membahayakan ibunya namun juga bagi janinnya pula. Hal tersebut bisa menyebabkan kelahiran prematur, keguguran dan cacat lahir.
Solusi Penyalahgunaan
Untuk mengatasi penyalahgunaan ekstasi bisa dilakukan dengan kesadaran pribadi, dukungan orang terdekat dan rehabilitasi. Kesadaran pribadi merupakan cara pertama untuk keluar dari penyalahgunaan ekstasi.
Dukungan orang-orang terdekat pun bisa dilakukan untuk menambah semangat keluar dari penyalahgunaan ekstasi. Namun jika masih terasa sulit bisa dilakukan dengan rehabilitasi. Dalam rehabilitasi bisa dilakukan detoksifikasi, pengobatan dan pemberdayaan sesuai dengan minat para penyalahguna ekstasi. Pilihanmu menentukan pemulihanmu! Segera konsultasikan masalah penyalahgunaan Anda ke pusat rehabilitasi narkoba.
Kesimpulan
Ekstasi merupakan jenis narkoba yang memiliki bentuk seperti tablet dengan warna yang beraneka ragam dan juga desainnya pun berbeda-beda. Tak hanya itu ekstasi pun ada juga yang memiliki bentuk seperti bubuk atau kapsul.
Efek ekstasi yang dirasakan oleh para penyalahgunanya juga bisa dirasakan langsung atau memiliki dampak jangka pendek dan jangka panjang. Kedua dampak tersebut sangat berbahaya dan bisa menyebabkan kematian.
Hal tersebut berarti perlu adanya kesadaran dan solusi untuk mengatasi penyalahgunaan ekstasi diantaranya adalah dengan kesadaran pribadi, pentingnya dukungan keluarga, juga orang-orang terdekat dan rehabilitasi sehingga dapat keluar dari penyalahgunaan ekstasi.
Publikasi: Ashefa Griya Pusaka