Ternyata Euforia Bisa Berdampak Positif dan juga Negatif, Simak Apa Saja Dampaknya - Ashefa Griya Pusaka

Ternyata Euforia Bisa Berdampak Positif dan juga Negatif, Simak Apa Saja Dampaknya

Ternyata Euforia Bisa Berdampak Positif dan juga Negatif, Simak Apa Saja Dampaknya
Share on:

Merasa senang merupakan hal yang hampir setiap orang rasakan, namun senang berlebihan (euforia) bisa berdampak positif dan juga negatif. Simak pembahasan lengkapnya disini!

Siapa yang tidak pernah merasakan kebahagiaan? Tentunya pasti pernah bukan? Merasakan bahagia pasti pernah dirasakan oleh setiap orang namun jika merasakan perasaan bahagia secara berlebihan biasa disebut dengan euforia. 

Perlu diketahui bahwa merasakan kebahagiaan yang berlebihan atau euforia bisa menyebabkan gangguan pada tubuh dan perlu diketahui karena bisa jadi penyebab atau sinyal dari tubuh sedang tidak baik-baik saja. 

Euforia merupakan sebuah keadaan mental dan emosional yang dapat menimbulkan rasa bahagia, percaya diri dan rasa semangat yang tinggi. Rasa bahagia dan semangat yang berlebihan bisa terjadi karena beberapa penyebab.

Salah satunya adalah biasa terjadi karena gangguan bipolar ataupun depresi. Bisa juga terjadi pada gangguan kesehatan mental lainnya seperti skizofrenia dan juga gangguan kepribadian siklotimik yang biasa terjadi ketika tidak bisa membedakan persepsi realitas.

Apa itu Euforia?

Kenali apa itu euforia, jangan sampai bahagia berlebihan ini mendatangkan dampak buruk bagi hidup Anda.

Ternyata
Ternyata Euforia Bisa Berdampak Positif dan juga Negatif, Simak Apa Saja Dampaknya

Mendapatkan gaji yang besar, mendapatkan nilai sempurna dan bisa berlibur ke tempat impian ketika ujian merupakan dambaan semua orang. Hal tersebut merupakan suatu kebahagiaan yang akan dirasakan jika menimpa pada diri kita.

Sebuah kebahagiaan yang dirasakan bisa terjadi karena cara yang baik dan ada juga dengan cara yang kurang baik. Hal tersebut terjadi karena karena banyak yang mempengaruhi hal tersebut tergantung penyebab kebahagiaannya. 

Menurut National Institute of Drug Abuse menyatakan bahwa euforia merupakan sebuah perasaan bahagia dan gembira yang muncul akibat peristiwa yang bisa membuat bahagia atau sesuatu yang bisa memicu perasaan bahagia. 

Rasa bahagia biasanya muncul dari dalam tubuhnya sendiri secara alami. Selain itu pun banyak sekali manfaat bagi kesehatan diantaranya adalah:

  • Menjauhkan diri dari berbagai penyakit mental karena dengan rasa bahagia akan membuat perasaan dan pikiran menjadi positif serta meningkatkan kemampuan dalam memecahkan masalah. 
  • Mengurangi resiko penyakit jantung yang biasanya disebabkan oleh stress akibat hidup yang banyak pikiran dan tidak bahagia, tak hanya itu bisa juga terjadi karena gaya hidup yang tidak sehat, tekanan darah tinggi atau hipertensi dan kualitas tidur yang kurang baik. 

Meskipun kebahagiaan tersebut banyak sekali manfaatnya, ada juga kebahagiaan atau euforia yang disebabkan oleh obat-obatan. Tidak sedikit penyalahguna narkoba yang ingin mendapatkan kebahagiaan dengan cara mengonsumsi narkoba

Padahal sudah jelas bahwa menyalahgunakan narkoba hanya lah kebahagiaan sesaat. Sehingga bukannya ingin mendapatkan kebahagiaan permanen justru malah membuat hidup menjadi rusak dan berbahaya bagi tubuh. Oleh karena itu, pusat rehabilitasi narkoba sangat penting untuk membantu korban penyalahguna bisa pulih dan hidup lebih baik.

Ciri-ciri euforia yang baik dan buruk

Euforia ternyata bisa dikatakan baik dan bisa juga dikatakan buruk. Ternyata euforia yang baik dan menyehatkan adalah ketika seseorang merasa senang dan bahagia yang bisa terlihat dari bahasa tubuh. 

Bahasa tubuh seperti mampu tertawa, tersenyum lebar dan berteriak bahagia. Hal tersebut merupakan salah satu ciri dari euforia yang baik. Tak hanya itu ternyata banyak juga yang mengalami kebahagiaan atau euforia dengan melakukan gerakan tubuh mengulang (repetisi).

Bisa terlihat ketika seseorang melakukan lompat-lompat kegirangan atau juga bisa dengan tepuk tangan. Rasa bahagia atau euforia yang dialami tersebut merupakan salah satu jenis euforia baik yang terjadi secara alami. 

Sedangkan euforia dikatakan buruk jika seseorang mengalami euforia akibat dari kecanduan obat-obatan atau narkoba. Hal tersebut dilakukan karena sebagian besar obat-obatan atau narkoba bisa menimbulkan efek euforia. Salah satu contoh jenis narkoba yang bisa menimbulkan efek euforia ialah ganja.

Tak hanya itu efek yang dirasakan jika menyalahgunakan obat-obatan atau narkoba akan mengalami euforia hingga terasa melayang bisa juga dikatakan hingga nge-fly. Kondisi tersebut ternyata diikuti dengan gejala tekanan darah dan juga detak jantung yang meningkat.

Selain itu pun banyak juga yang mengalami mata merah, koordinasi tubuh berkurang serta mulut yang kering, halusinasi, dan sulit untuk konsentrasi. Hal tersebut terjadi akibat dari efek penyalahgunaan obat-obatan atau narkoba. 

Hal tersebut juga bisa terjadi pada seseorang yang mengalami bipolar disorder. Biasanya akan terjadi ketika mengalami episode mania. Episode tersebut terjadi ketika penderita mengalami sangat bersemangat dan berenergi. Bahayanya bisa juga para penderita melakukan suatu tindakan implusif yang tidak rasional. 

Hal tersebut jelas membahayakan sehingga perlu ada pendampingan khusus agar lebih terpantau. Pada penderita skizorfrenia biasanya juga mengalami euforia yang diikuti dengan halusinasi dan delusi. 

Para penderita akan mendengar atau mengalami sesuatu yang hanya ada dipikirannya padahal pada kenyataannya tidak ada sehingga para penderita akan mengikuti apa yang dipikirannya sehingga jika terjadi halusinasi kebahagiaan maka bisa terjadi euforia. 

Cara mengatasi euforia buruk yang terjadi

Ternyata
Ternyata Euforia Bisa Berdampak Positif dan juga Negatif

Perasaan senang atau euforia yang terjadi perlu diwaspadai apakah suatu kebahagiaan yang wajar atau berlebihan. Karena banyak sekali yang mengalami euforia akibat dari gangguan mental dan kecanduan obat-obatan atau narkoba. 

Para penyalahguna narkoba yang mengalami kecanduan dan ketergantungan biasanya diberikan solusi untuk melakukan rehabilitasi narkoba dan terapi. Namun jika sudah mengalami overdosis obat para penyalahguna narkoba harus mendapatkan perawatan intensif. 

Salah satunya adalah pada penderita schizophrenia dan bipolar disorder. Akan direkomendasikan untuk melakukan psikoterapi atau terapi perilaku kognitif. Karena banyak para penderita skizofrenia dan bipolar disorder yang melakukan tindakan yang membahayakan dirinya. 

Tak hanya itu bisa juga diatasi dengan obat-obatan yang telah diresepkan oleh dokter sesuai dengan gejala yang dialaminya seperti:

  • Obat antikecemasan dan obat antidepresan seperti benzodiazepine. Namun perlu diketahui bahwa penggunaan obat tersebut perlu pemantauan khusus sesuai dengan resep dokter. 
  • Obat antipsikotik seperti quetiapine (Seroquel), olanzapine (Zyprexa), ziprasidone (Geodon), asenapine (Saphris), aripiprazole (Abilify) atau lurasidone (Latuda)
  • Obat penstabil suasana hati agar mengurangi episode mania atau hipomania seperti carbazepine (Equetro, Tegretol dan lainnya), natrium divalproex (Depakote), lamotrigine (Lamictal).

Obat antipsikotik merupakan satu-satunya obat yang diresepkan bagi penderita skizofrenia. Semua jenis obat pasti menimbulkan efek samping sehingga untuk pemakaiannya perlu adanya sesuai dengan resep dokter agar tidak mengalami efek samping yang serius dan berbahaya bagi tubuh.

Kesimpulan

Euforia merupakan sebuah perasaan bahagia dan gembira yang muncul akibat peristiwa yang bisa membuat bahagia atau sesuatu yang bisa memicu perasaan bahagia. Kebahagiaan bisa terjadi ketika seseorang mengalami kebahagiaan dan kesenangan. 

Namun perlu digarisbawahi bahwa euforia bisa berdampak positif atau bahkan negatif. Hal tersebut terjadi akibat penyebab euforia yang terjadi. Jika terjadi euforia yang buruk maka hal tersebut perlu diwaspadai dan perlu penanganan khusus.

Publikasi: Ashefa Griya Pusaka

Scroll to Top