Hemophobia adalah phobia spesifik atau rasa takut berlebihan terhadap darah baik yang dilihat secara langsung ataupun tidak langsung. Biasanya, seseorang yang mengalami hemophobia atau phobia darah menyebabkan dirinya takut berlebihan, histeris bahkan pingsan ketika melihat darah.
Rasa takut akan suatu hal memang banyak terjadi kepada siapa pun. Banyak hal yang bisa menyebabkan rasa takut berlebih atau biasa dikenal dengan phobia. Salah satunya adalah phobia kepada darah atau hemophobia.
Selain itu, banyak juga gejala lain yang bisa terjadi ketika mengalami hemophobia. Tak hanya itu, pada artikel ini juga akan dibahas mengenai penyebab terjadinya hemophobia yang banyak terjadi di masyarakat.
Apa itu hemophobia?
Hemophobia adalah phobia spesifik yang terjadi pada seseorang yang menyebabkan rasa takut berlebihan hingga cemas berlebih yang diakibatkan karena melihat darah. Baik darah manusia ataupun darah hewan.
Sehingga, ketika melihat darah akan merasa takut, cemas berlebih, histeris hingga pingsan. Oleh sebab itu, orang yang memiliki hemophobia tidak mau melakukan prosedur medis yang berkaitan dengan mengeluarkan atau mengambil darah.
Ketika mengalami phobia darah, lebih baik segera ditangani dengan cepat agar tidak berlanjut hingga dewasa. Bisa diatasi dengan terapi ataupun pengobatan dengan dokter yang ahli di bidangnya.
Gejala hemophobia
Gejala dari hemophobia ini bisa diekspresikan secara fisik ataupun emosional, diantaranya adalah:
- Jantung berdebar kencang
- Sesak napas
- Pusing
- Mual
- Keringat dingin
- Cemas berlebihan
- Kehilangan kesadaran
- Gemetar
- Histeris
- Hilang kendali
- Panik
- Pingsan
Penyebab hemophobia
1. Pengalaman traumatis
Penyebab atau faktor risiko yang bisa menyebabkan hemophobia yang pertama adalah pengalaman traumatis. Biasanya terjadi karena pengalaman masa lalu yang sangat membekas dan bisa menyebabkan trauma pada seseorang, misalnya kecelakaan sehingga menyebabkan takut akan darah.
Pengalaman traumatis ini bisa berdampak hingga dewasa jika tidak segera diatasi. Selain itu, hemophobia juga bisa memperparah terjadinya phobia lain, seperti takut jarum suntik atau trypanophobia, takut pada hewan tertentu atau pun benda tertentu.
2. Genetik
Penyebab yang kedua adalah genetik. Hemophobia ini bisa terjadi karena faktor keturunan, misalnya sang ayah atau ibu memiliki phobia akan darah, maka kemungkinan besar anaknya pun memiliki phobia yang sama.
Anak yang memiliki orang tua hemophobia akan lebih sensitif ketika melihat darah, karena berasal dari ayah atau ibunya. Biasanya, hemophobia ini terjadi pada anak-anak usia 10-13 tahun, namun tak sedikit juga yang terjadi pada saat anak kurang dari 10 tahun karena faktor genetik.
3. Gangguan kepribadian
Kemudian, penyebab yang ketiga adalah disebabkan karena gangguan kepribadian. Misalnya, seseorang yang mengalami agoraphobia, serangan panik ataupun phobia hewan biasanya akan lebih mudah mengalami hemophobia.
4. Pola asuh anak
Selain itu, juga bisa terjadi karena pola asuh anak. Misalnya, orang tua atau pengasuh yang terlalu overprotektif terhadap anak akan memengaruhi anak menjadi ketakutan akan darah. Sehingga, pola asuh anak dan juga lingkungan sekitar atau pengasuh anak harus dipilih dengan baik agar tidak menyebabkan dampak buruk bagi anak.
Kesimpulan
Hemophobia adalah phobia spesifik yang terjadi pada seseorang yang menyebabkan panik berlebihan dan takut ketika melihat darah. Baik darah manusia ataupun darah hewan. Seseorang yang mengalami hemophobia akan mengalami gejala pusing, histeris, jantung berdebar bahkan hingga pingsan ketika melihat darah.
Penyebab dari hemophobia ini bisa terjadi karena pengalaman traumatis, faktor genetik, gangguan kepribadian hingga pola asuh anak. Oleh sebab itu, ketika mengalami hemophobia harus diatasi dengan segera agar tidak berlanjut hingga dewasa atau menjadi penyebab phobia lainnya.
Publikasi: Ashefa Griya Pusaka