Pernahkah kamu mengalami sentakan tubuh yang kuat saat kondisi tidur? Bisa saja kamu mengalami Hypnic Jerk. Hypnic Jerk adalah keadaan saat seseorang lebih cenderung mengalami transisi ketika terjaga ke keadaan tidur.
Hypnic Jerk juga ditandai dengan tubuh seseorang yang mengalami kedutan atau kejang singkat, tiba-tiba atau seperti sedang jatuh saat tidur. Selain itu, seseorang yang mengalami Hypnic Jerk akan mengalami gejala seperti mendengar suara letusan kecil dan melihat kilatan cahaya. Jadi, pahami lebih lanjut mengenai penyebab, gejala dan pengobatan Hypnic Jerk, agar tidur lebih nyaman.
Pengertian Hypnic Jerk
Hypnic Jerk adalah kondisi seseorang yang mengalami kedutan atau kejang singkat saat tertidur, rasanya seperti sedang jatuh saat tidur. Namun, kondisi ini membuat beberapa orang tidak terbangun saat tidur. Bahkan orang yang mengalaminya akan melanjutkan tidur kembali.
Gangguan tidur yang terjadi secara alami transisi tubuh dari waspada ke fase tidur. Hanya terjadi saat saraf ‘salah sasaran’ selama proses tersebut. Hypnic Jerk, mungkin salah satu tanda peralihan akhir di otak, dari keadaan sadar menjadi tidak.
Seseorang mengalami Hypnic Jerk dengan kondisi yang lebih parah, bisa menimbulkan gangguan berjalan, bicara dan makan. Hypnic Jerk terjadi karena seseorang telah melakukan pekerjaan yang berat pada malam hari, gelisah, stres dan mengonsumsi kafein, serta nikotin atau alkohol. Selain itu, bisa terjadi ketika seseorang mengalami kondisi medis yang berat.
Kondisi medis yang menyebabkan Hypnic Jerk seperti gagal ginjal, gagal hati, infeksi, keracunan, efek samping obat, gangguan metabolisme, gangguan autoimun, sindrom gelisah, cedera tulang belakang atau kepala, beberapa gangguan sistem saraf dan gangguan penyimpanan lemak. Sering mengalami gelisah? Coba baca artikel 15 Cara Mengatasi Gelisah dan Jantung Berdebar.
Faktor Penyebab Hypnic Jerk
Belum ada faktor penyebab yang jelas dalam gangguan tidur ini, karena tak ada penjelasan yang lebih mendasarinya. Meskipun begitu ada beberapa hal, kemungkinan yang menjadi faktor penyebab Hypnic Jerk seperti berikut ini:
1. Olahraga dimalam hari
Meskipun olahraga, salah satu aktivitas yang baik bagi tubuh. Tetapi, olahraga dimalam hari bisa menimbulkan Hypnic Jerk. Keadaan seperti ini, akan menyulitkan tubuh untuk bisa tidur dengan rileks.
2. Pengaruh stimulan
Mengonsumsi stimulan seperti kafein. Nikotin dan beberapa obat dapat memengaruhi tubuh dan otak. Memungkinkan seseorang saat tertidur menjadi terjaga atau sulit untuk tidur. Jadi, bisa meningkatkan terjadinya Hypnic Jerk.
3. Stres
Stres juga bisa mengurangi kualitas tidur seseorang. Sebab, otak yang lebih waspada memungkinkan jadi lebih mudah terkejut, sehingga seseorang lebih mungkin bangun saat otot-otot berkedut tak sengaja terjadi. Stres tidak bisa diabaikan, berikut ini 7 Cara Mengatasi Stres yang Perlu Dilakukan Agar Lebih Bahagia.
4. Pola tidur yang buruk
Apabila stres dan cemas tak segera ditangani maka dampaknya akan berkelanjutan, efeknya seperti pola tidur jadi kurang baik. Pola tidur yang kurang baik ini bisa menyebabkan Hypnic Jerk.
Gejala Hypnic Jerk
Meskipun gangguan tidur Hypnic jerk tidak parah, dan umum sekali terjadi pada seseorang. Kondisi tersebut bukan merupakan gejala yang serius. Berikut ini gejala Hypnic jerk:
- Merasakan seperti terjatuh saat tidur
- Ada sentakan yang dirasakan otot dibeberapa bagian tubuh
- Bernapas dengan cepat
- Mimpi yang menyebabkan kaget melompat
- Berkeringat
Perlu kamu ketahui gejala sentakan pada tubuh, tidak semuanya keras ada juga yang kecil sehingga tidak membuat terbangun saat tidur. Kemudian, jika terjadi karena sentakan otot secara signifikan kemungkinan besar dapat membangunkan seseorang dari tidurnya. Hal ini terjadi karena adanya kekuatan kontraksi atau perasaan gelisah yang dimiliki seseorang sehingga membuatnya begergeak dengan cepat dan terbangun. Tak hanya itu, seseorang yang mengalami Hypnic Jerk juga merasa dirinya saat tertidur seolah-olah ada yang mendorong turun dari tempat tidur atau bermimpi terjatuh.
Cara Mengatasi Hypnic Jerk
Walaupun Hypnic Jerk berkaitan dengan kondisi medis tertentu, gangguan tidur seperti ini bisa terjadi pada orang dalam keadaan sehat. Hypnic Jerk hanya terjadi sesekali atau bukan karena kondisi medis yang serius. Secara umum dapat membaik dengan sendirinya tanpa pengobatan khusus. Jadi, tak ada yang dikhawatirkan apabila mengalami hal seperti ini.
Cara mengatasi hypnic jerk, harus mengurangi hal-hal yang bisa meningkatkan risiko Hypnic jerk. Misalnya dengan cara mengurangi konsumsi. Kafein, mengatasi stres dan kegelisahan dan tidak melakukan pekerjaan berat dimalam hari.
Tetapi, kondisi seperti ini semakin memburuk atau mengganggu kenyamanan tidur, merasa sangat lelah maka cobalah untuk berkonsultasi dengan dokter. Dokter, biasanya menyarankan untuk melakukan relaksasi, dan memberi beberapa jenis obat untuk mengurangi gejala Hypnic jerk.
Adapun obat-obatan yang kemungkinan akan diberikan seperti primidone, levetiracetam, clonazepam, asam valproat,fenobarbital, fenitoin, dan primidone. Sedangkan, Hypnic Jerk disebabkan karena kondisi medis seperti saraf tulang belakang dan otak, seperti stroke maupun tumor, maka dilakukan prosedur operasi. Dilakukannya operasi untuk membantu kondisi Hypnic Jerk yang memengaruhi bagian wajah dan telinga.
Selain itu, melakukan terapi suntik botox bisa meredakan kontraksi otot pada gejala Hypnic jerk. Hal ini bisa dilakukan jika pemberian obat tdiak efektif dalam meredakan gejala Hypnic Jerk.
Jadi, jangan biarkan Hypnic Jerk mengganggu kualitas tidur kamu dan hindari faktor penyebabnya. Segeralah lakukan konsultasi dengan dokter, jika hypnic jerk mengganggu kualitas tidur dan kenyamanan. Jika kamu mengalami hal ini, coba segera konsultasikan ke Ashefa Griya Pusaka.
Publikasi: Ashefa Griya Pusaka