Apa yang Dimaksud Psikotropika? Psikotropika adalah suatu zat atau obat-obatan yang bisa memengaruhi fungsi kerja otak, sistem saraf dan berbagai sistem kerja tubuh lainnya yang menyebabkan reaksi penurunan atau peningkatan yang berlebihan.
Beberapa jenis obat memiliki efek samping dan berpengaruh terhadap sistem kerja tubuh. Ada yang digunakan untuk mengobati gangguan kesehatan namun ada juga yang disalahgunakan hanya untuk kenikmatan semata.
Baca juga: Ini Akibat dari Penyalahgunaan Zat Psikotropika
Apa itu psikotropika?
Psikotropika adalah obat-obatan atau zat yang digunakan untuk mengatasi gangguan tertentu dan bisa menyebabkan rangsangan pada susunan saraf dan fungsi otak sehingga menyebabkan gangguan pada daya ingat, berpikir, perasaan, halusinasi dan kecanduan.
Sehingga dalam memakai psikotropika tidak boleh sembarangan agar efek atau reaksi yang dialami pun tidak berlebihan justru bisa mengatasi gangguan yang sedang terjadi. Itulah mengapa setiap obat dianjurkan sesuai dengan resep dokter.
Dalam jenisnya psikotropika memiliki beberapa golongan yang disesuaikan dengan jenisnya, efeknya dan kegunaan psikotropika itu sendiri. Ada yang memiliki efek ringan, sedang atau hingga berat.
Psikotropika memiliki 4 golongan. Jenisnya pun berbeda-beda begitupun dengan kegunaan nya. Namun dari semua jenisnya harus sesuai dengan resep dokter. Berikut ini merupakan jenis psikotropika berdasarkan golongannya.
Baca juga: Ketahui Lebih Banyak Obat-obat Golongan Psikotropika
Golongan psikotropika
Golongan 1
Psikotropika golongan 1 ini memiliki efek yang sangat tinggi karena bisa menyebabkan kecanduan. Contohnya seperti DOM, LSD, dan beberapa jenis psikotropika lainnya.
Jenis psikotropika golongan 1 juga bisa menyebabkan halusinasi dan perubahan suasana hati atau perasaan secara mendadak dan drastis.
Baca juga: Efek Samping LSD, yang dapat Menimbulkan Persepsi Tak Nyata
Golongan 2
Pada psikotropika golongan 2 juga bisa menyebabkan ketergantungan yang masih tinggi namun lebih rendah dibandingkan golongan 1. Contohnya seperti amfetamin, fenitoin, metamfetamin dan zat lainnya.
Jenis golongan 2 bisa digunakan untuk mengatasi gangguan tertentu dari jenis psikotropika golongan 2 ini. Namun, psikotropika golongan 2 juga masih bisa menyebabkan kecanduan jika digunakan berlebihan.
Golongan 3
Selanjutnya adalah jenis psikotropika golongan 3 yang memiliki efek atau reaksi yang lebih sedang dibandingkan efek lainnya. Seperti pada jenis magadon, amorbarbital, brupronorfina dan zat lainnya.
Meskipun memiliki efek atau reaksi yang sedang jika digunakan berlebihan bisa meningkatkan kecanduan dan kehilangan kesadaran hingga kematian.
Golongan 4
Pada jenis psikotropika golongan 4 bisa memberikan efek atau reaksi yang lebih ringan dibandingkan jenis psikotropika golongan 1,2 ataupun 3. Jenisnya seperti pil koplo, lexotan, sedative, diazepam, nitrazepam dan beberapa obat penenang atau obat tidur lainnya yang sering digunakan.
Baca juga: Jenis Obat Tidur dan Dampaknya Bagi Kesehatan
Efek dan reaksi pada golongan 4 ini memang ringan namun menjadi golongan psikotropika yang banyak disalahgunakan. Sehingga karena banyak disalahgunakan tanpa aturan yang menyebabkan dampak buruk lainnya hingga kematian.
Itulah beberapa jenis golongan psikotropika yang banyak disalahgunakan oleh penyalahgunanya. Pada nyatanya bahwa psikotropika bisa mengatasi atau mengurangi gangguan yang terjadi. Namun, berbeda hal nya jika malah disalahgunakan.
Kesimpulan
Psikotropika adalah jenis obat-obatan atau zat yang bisa memengaruhi sistem kerja fungsi tubuh seperti otak, sistem saraf ataupun organ lainnya. Efek dan reaksi yang terjadi pada seseorang yang menggunakan psikotropika berbeda-beda.
Baca juga: Bagaimana Ciri Tingkah Laku Pecandu Narkoba Golongan Psikotropika?
Ada yang mendapatkan efek menyembuhkan atau mengurangi rasa sakit pada gangguan yang sedang dialami. Ataupun ada juga yang mendapatkan efek lain karena menyalahgunakan psikotropika.
Ada beberapa golongan psikotropika dengan berbagai jenis, kegunaan dan efeknya. Dimulai dari efek yang tinggi, cukup tinggi, sedang hingga ringan. Hal tersebut tergantung dari jenis psikotropika yang digunakan.
Publikasi: Ashefa Griya Pusaka