Jenis Obat Tidur dan Dampaknya Bagi Kesehatan - Ashefa Griya Pusaka

Jenis Obat Tidur dan Dampaknya Bagi Kesehatan

Jenis Obat Tidur dan Dampaknya Bagi Kesehatan
Share on:

Jenis obat tidur sangat banyak, obat-obatan ini biasanya digunakan untuk membantu kita tidur lebih cepat akibat rasa kantuk yang dialami setelah mengonsumsinya.

Obat tidur merupakan salah satu obat yang sering dbegadangigunakan oleh kebanyakan orang dalam melakukan pengobatan jangka pendek ketika memiliki masalah atau gangguan pada tidur. Dalam pemakaiannya seharusnya digunakan sesuai dengan resep dokter.

Menggunakan Obat Tidur Berlebihan dan Solusi

Jenis Obat Tidur dan Dampaknya Bagi Kesehatan

Pemakaian obat tidur dengan cara mengonsumsinya dengan dosis berlebihan dan tanpa resep dokter sama halnya dengan penyalahgunaan obat.

Jika digunakan tanpa resep dokter maka bisa berdampak buruk bagi kesehatan dan menimbulkan efek samping yang serius dan berbahaya bagi tubuh. Jika sudah masuk pada fase kecanduan segera konsultasikan masalah ketergantungan obat Anda ke Ashefa Griya Pusaka pusat rehabilitasi narkoba swasta terdepan dan terpercaya.

Ketika mengalami kesulitan tidur atau insomnia, jangan langsung memutuskan untuk mengonsumsi obat tidur. Karena mengatasi hal tersebut bisa dilakukan dengan beberapa hal seperti yoga, relaksasi, sleep hygiene, dan juga olahraga rutin. 

Jika dengan melakukan hal-hal diatas kesulitan tidur yang dialami bisa teratasi maka tidak perlu mengonsumsi obat tidur. Namun jika mengalami kesulitan tidur berlebihan maka segera konsultasikan ke dokter. 

Dokter akan meresepkan obat tidur yang sesuai dengan kondisi yang dialami. Selain itu pun dokter akan mencari tahu lebih dalam apa gejala kesulitan atau masalah dalam tidur tersebut sehingga dapat teratasi dengan baik. 

Aturan Mengonsumsi Obat Tidur

Obat tidur memiliki banyak sekali jenisnya. Setiap jenis memiliki manfaat dan juga efek samping yang berbeda-beda. Obat tidur ada yang bisa membuat tidur lebih lama dan ada juga yang membuat mengantuk sehingga akan lebih mudah untuk tidur. 

Salah satu contoh kelompok obat tidur diantaranya adalah kelompok benzodiazepine. Kelompok benzodiazepine merupakan obat penenang bagi system saraf di otak dan juga mampu memperlambat kerja system saraf.

Sedangkan kelompok non-benzodizepine memiliki efek samping yang lebih ringan dibandingkan kelompok benzodiazepine. Untuk mendapatkan kelompok obat tidur yang tepat harus dikonsultasikan ke dokter.

Salah satu teknik pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter adalah dengan sleep study. Tergantung dengan penyebab kesulitan tidur yang terjadi pada masing-masing individu. Jika terjadi karena pola tidur yang kurang baik maka dokter akan menyarankan perubahan pola tidur dan mengurangi kebiasaan begadang.

Namun, jika gangguan atau masalah tidur yang dialami sudah cukup parah maka dokter akan meresepkan obat tidur. Obat tidur ini biasanya dikonsumsi dalam jangka pendek guna menghindari kecanduan obat. 

Jenis-Jenis Obat Tidur

Jenis-jenis obat tidur memiliki efek samping dan kegunaan nya masing-masing. Ada yang membuat tidur lebih lama, menimbulkan ketergantungan dan juga memudahkan tidur. Jenis obat tidur diantaranya adalah:

Jenis-Jenis Obat Tidur
Jenis Obat Tidur dan Dampaknya Bagi Kesehatan

Semua jenis-jenis obat tidur tersebut memiliki kegunaan dalam memudahkan tidur dan juga membuat tidur lebih lama. Namun ada beberapa jenis obat tidur yang tidak membuat tidur lebih lama diantaranya Alprazolam, Lorazepam, Diazepam dan Zolpidem. 

Keempat jenis obat tidur tersebut hanya mampu memberikan kemudahan dalam tidur. Namun, perlu diketahui bahwa semua jenis obat tidur mampu menimbulkan ketergantungan, sehingga dosis dan aturan pemakaian obat tidur perlu diketahui dan dilakukan sesuai dengan aturan.

Selain jenis-jenis obat tidur yang telah disebutkan ternyata masih ada jenis obat tidur yang biasa digunakan untuk mengatasi insomnia akibat dari depresi diantaranya golongan antidepresan

Golongan antidepresan diantaranya adalah amitriptilin, trazodone dan juga mirtazapine. Jenis-jenis obat tidur tersebut biasanya digunakan untuk mengatasi depresi yang berlebihan dan menyebabkan insomnia

Obat tidur apotek tanpa resep dokter

Jika anda sudah mencoba berbagai cara untuk mengatasi insomnia tetapi masih kurang efektif. Anda bisa mencoba menggunakan obat dari Apotek tanpa resep dokter, namun penggunaan obat ini tidak boleh digunakan dalam jangka waktu yang lama dan dosis berlebihan.

Obat yang membuat Anda mengantuk di apotek ini hanya boleh digunakan sekitar 7 hari jangan lupa membaca anjuran pakainya, dan mengikuti instruksi dengan baik. Karena jika dikonsumsi secara berlebihan obat ini juga bisa mengubah metabolisme tubuh dan mungkin saja menimbulkan efek samping.

Obat tidur yang bisa anda dapatkan di apotek tanpa resep dokter, antara lain;

  1. Diphenhydramine (dengan nama merek dagang Sominex, Nytol, Excerdin PM, Tylenol PM, Sleepinal, Compoz).
  2. Doxylamine (dengan nama merek dagang Nighttime, Unisom, Sleep aid).

Walaupun obat tidur ini bisa didapat dengan mudah, kandungan antihistamin didalamnya perlu Anda waspadai. Kandungan ini bisa menimbulkan efek samping jika digunakan secara berlebihan.

Obat tidur dengan resep dokter

Hingga saat ini masih banyak orang yang memilih mengonsumsi obat tidur, sebagai upaya menyelesaikan masalah insomnia nya. Pentingnya konsultasi untuk meminimalisir efek samping akibat penggunaan obat tidur, anda perlu mendapatkan resep dari dokter sebelum menggunakan obat-obatan ini.

Ada beberapa obat yang merangsang rasa kantuk yang biasanya diresepkan dari dokter. Pada umumnya dokter menggunakan pil GABA, antara lain;

  • Ambien (zolpidem tartrate).
  • Lunesta (eszopiclone).
  • Sonata (zaleplon).
  • Ambien CR (zolpidem tartrate).

Obat jenis Gaba ini memiliki efek samping yang lebih rendah dari obat lainnya. Selain itu juga, prosesnya lebih cepat di dalam tubuh sehingga pada pagi hari efeknya sudah tidak terlihat.

Obat ini bekerja dengan cara mempengaruhi reseptor gabah pada otak dan tidak mempengaruhi semua reseptornya. Oleh karena itu obat jenis ini dianggap lebih aman dibandingkan dengan benzodiazepin.

Selain itu juga ada beberapa obat jenis baru yang bisa digunakan untuk mengatasi insomnia seperti Ramelteon. Obat ini bisa mempengaruhi jam biologis tubuh atau siklus tidur dan bangunnya seseorang.

Cara kerjanya obat ini akan mempengaruhi reseptor melatonin di area hipotalamus yang bisa memicu Anda tidur lebih cepat.

Efek Samping Obat Tidur

Seperti obat-obat pada umumnya. Obat tidur juga memiliki beberapa efek samping bagi tubuh. Diantaranya adalah:

  • Perubahan nafsu makan
  • Pertambahan berat badan
  • Sulit dalam berkonsentrasi dan mudah lupa
  • Perubahan libido
  • Perubahan mood atau suasana hati dan juga berbagai perilaku
  • Mengalami perih dan kesemutan pada kaki, tangan dan lengan
  • Gangguan pencernaan seperti mual, diare, sakit perut dan susah buang air besar (BAB)
  • Pusing
  • Lemas
  • Sakit kepala
  • Dada berdebar dan detak jantung tidak teratur
  • Gangguan pergerakan tubuh seperti tremor
  • Mulut dan tenggorokan kering
  • Cemas berlebihan

Bagi sebagian orang yang mengonsumsi obat tidur biasanya mengalami reaksi alergi. Meskipun jarang terjadi namun ada sebagian yang mengalaminya. Bisa juga mengalami alergi yang cukup parah hingga menyebabkan reaksi anafilaksis. 

Sementara itu jika mengonsumsi obat tidur dalam jangka panjang tanpa pengawasan dan resep dokter maka bisa menyebabkan ketergantungan. Selain itu pada kasus lainnya obat tidur bisa menyebabkan parasomnia.

Parasomnia merupakan suatu keadaan ketika seseorang mengalami atau melakukan perilaku tertentu ketika tidur tanpa sadar. Misalnya makan, membuka pintu atau berjalan sambal tidur. Orang yang mengalami parasomnia biasanya juga mengalami mimpi buruk.

Efek obat tidur jika dikonsumsi berlebihan

Jenis Obat Tidur dan Dampaknya Bagi Kesehatan

Bagi sebagian orang mengkonsumsi obat tidur menjadi solusi instan, supaya mereka bisa terlelap di malam hari. Walaupun efek obat tidur bisa dibilang cukup manjur untuk membantu terlelap lebih cepat, tetapi Anda juga perlu mewaspadai bahayanya.

Penggunaan obat tidur secara berlebihan bisa memicu beragam efek samping yang bisa membahayakan. Sama seperti mengonsumsi obat-obatan lain pada umumnya, jika digunakan dengan dosis yang tepat bisa memberikan efek yang baik bagi tubuh. Namun, jika disalahgunakan malah merugikan bagi diri sendiri, apalagi jika dikonsumsi secara terus-menerus dengan dosis yang tidak disarankan dokter.

Berikut ini efek obat tidur jika dikonsumsi secara berlebihan, antara lain: 

1. Sering merasa kebingungan

Ketika anda terlalu banyak meminum obat tidur hal yang mungkin dirasakan yaitu rasa pusing dan sering lupa. Tidak hanya sampai di situ, karena efek lanjutnya bisa membuat anda mengalami kebingungan sehingga sulit untuk mengambil keputusan.

Rasa bingung ini tentu sangat mengganggu kehidupan sehari-hari, terutama bagi kamu yang memiliki aktivitas dengan konsentrasi tinggi. Kegiatan kamu akan terganggu Karena rasa stress dan hilang fokus karena bingung yang sedang dialami.

2. Kecanduan Obat Tidur

Pada umumnya setiap obat jika digunakan dengan dosis yang tidak tepat dan dikonsumsi secara terus-menerus bisa menimbulkan efek kecanduan. Hal ini bisa terjadi ketika anda mengkonsumsi obat tidur guna mencapai tidur yang nyenyak setiap harinya.

Faktor kebutuhan inilah yang memicu Anda akhirnya menggunakan obat tidur, tanpa disadari kebiasaan buruk ini malah menimbulkan rasa kecanduan. Kecanduan atau ketergantungan obat tidur juga terjadi karena di dalam obat tersebut terdapat zat adiktif.

Zat adiktif inilah yang akhirnya memicu Anda kecanduan menggunakan obat tersebut, untuk mencapai kepuasan tersendiri. Ketika anda tidak mendapat obat ini maka rasa untuk mencarinya akan semakin kuat, seolah-olah Anda tidak akan bisa tidur tanpa menggunakan obat tersebut.

Ketika anda sudah mencapai tahap ini, solusi selanjutnya harus berkonsultasi dengan dokter supaya bisa mengatasi efek ketergantungan obat tersebut. Cobalah datang mengunjungi Asefa Griya Pusaka untuk berkonsultasi terkait masalah yang sedang anda hadapi saat ini.

3. Obat tidur bisa memicu penyakit baru jika dicampur dengan obat lainnya

Menggunakan obat tidak bisa sembarangan dan harus sesuai dengan aturan pakainya. Salah satu contohnya, jika anda mencampur obat tidur dengan obat lainnya maka hal ini bisa menyebabkan penyakit baru seperti kantuk berkepanjangan hingga bisa mengganggu aktivitas sehari-hari.

Sebaiknya, jika anda ingin menggunakan obat tidur, hindari mencampurkan dengan jenis obat-obatan lainnya. Bukannya bermanfaat, jika penggunaannya tidak tepat malah akan mendatangkan resiko yang lebih berbahaya bagi tubuh.

4. Insomnia berkepanjangan

Obat tidur memang banyak digunakan oleh orang lain untuk mengatasi insomnia atau permasalahan tidur. Tanpa disadari Ketika anda meminum obat tidur secara berlebihan, malah hal ini bisa membuat anda semakin susah tidur loh!

Hal ini didasari Karena Anda membutuhkan obat tidur untuk mengatasi insomnia. Setelah sekian lama menggunakan obat tersebut secara berulang dan menjadi kebiasaan. Anda akan merasa membutuhkan obat tidur untuk mengatasi permasalahan tidur tersebut.

Efeknya bukannya membuat tidur jadi lebih cepat, malah memicu Anda harus terus menerus meminum obat tidur supaya mudah terlelap. Selanjutnya Anda akan merasa lebih sulit lagi untuk berhenti dari mengonsumsi obat tidur.

5. Hilang keseimbangan

Mengonsumsi obat tidur secara berlebihan juga bisa membuat seseorang kehilangan keseimbangan pada tubuhnya. Khususnya pada sensor sistem saraf di kaki.

Kaki berfungsi sebagai penopang tubuh untuk berdiri dan seimbang, nah ketika fungsinya terganggu maka anda akan merasa kehilangan keseimbangan.

Tidak sampai di situ, penggunaan obat tidur secara berlebihan dan dalam jangka waktu yang cukup lama juga bisa memicu berkurangnya kemampuan kesadaran.

6. Meningkatkan risiko kematian

Setiap obat memiliki efek samping yang berbeda-beda, apalagi jika digunakan secara berlebihan. Oleh karena itu sebelum mengonsumsi obat sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter dan meminta resepnya. Jika kondisi Anda memang memungkinkan menerima resep dari dokter tersebut biasanya dokter akan meresepkan obat untuk kebutuhan anda.

Penggunaan obat tanpa menggunakan resep dokter bisa memicu hal-hal berbahaya bagi penyalah gunanya. Terutama bagi mereka yang mengonsumsi obat secara berlebihan tanpa dosis yang tepat. Sama seperti halnya penyalahgunaan obat tidur jika obat ini dikonsumsi secara berlebihan bisa meningkatkan risiko kematian bagi penggunanya

Tips Mengonsumsi Obat Tidur

Obat tidur jika dikonsumsi secara berlebihan dan tanpa pengawasan dokter bisa menimbulkan beberapa dampak yang berbahaya bagi tubuh. Apalagi jika dikonsumsi oleh riwayat penyalahgunaan narkoba

Hal tersebut bisa menimbulkan asma, penyakit hati dan juga gangguan ginjal. Selain berbahaya bagi riwayat penyalahguna narkoba, bagi para ibu hamil, ibu menyusui dan lansia pun perlu diperhatikan karena sangat beresiko.

Jika memang diperlukan untuk mengonsumsi obat tidur, maka perlu diperhatikan beberapa hal diantaranya adalah:

1. Konsultasikan pada dokter

Dalam mengonsumsi obat tidur harus dikonsultasikan pada dokter. Tidak boleh mengonsumsi secara mandiri tanpa arahan dari dokter. Karena dokter akan mencari tahu penyebab gangguan dan masalah tidur tersebut.

2. Konsumsi sesuai dosis

Setelah berkonsultasi dengan dokter maka konsumsi obat tidur tersebut sesuai dengan dosis yang seharusnya. Tidak boleh berlebihan dan tidak boleh kekurangan. Beberapa jenis obat tidur diberikan untuk jangka pendek sekitar 7 hingga 10 hari saja. 

3. Konsumsi di waktu yang tepat

Obat tidur dianjurkan untuk dikonsumsi selama 15 menit sebelum waktu tidur. Jika masih ada aktivitas yang perlu dikerjakan maka jangan mengonsumsi obat tidur. Obat tidur mampu memakan konsentrasi dan juga anda akan mengalami mengantuk dan bisa saja membahayakan aktivitas yang anda kerjakan jika dikonsumsi di waktu yang tidak tepat.

4. Konsumsi sesuai aturan

Selain dosis, aturan mengonsumsi obat tidur juga perlu diperhatikan. Tidak disarankan mengonsumsi obat tidur bersamaan dengan minuman keras. Hal tersebut bisa menghambat kerja obat tidur yang dikonsumsi. 

Bahkan lebih parahnya bisa menyebabkan keracunan obat. Selain alkohol, jeruk bali juga tidak disarankan dikonsumsi bersamaan dengan obat tidur. Lebih disarankan obat tidur cukup dikonsumsi dengan air putih saja. 

Tanyakan dan konsultasikan ke dokter mengenai makanan dan minuman apa yang boleh dikonsumsi bersamaan dengan obat tidur tersebut.

Kesimpulan

Obat tidur merupakan salah satu pengobatan yang dilakukan guna mengatasi masalah tidur dan gangguan tidur berlebihan yang sedang dialami. Namun, perlu dipahami dalam penggunaan dan mengonsumsi obat tidur perlu dikonsultasikan dengan dokter dan dikonsumsi sesuai dengan aturan.

Jika mengalami efek samping yang berlebihan seperti hilang ingatan jangka pendek, sesak napas, bengkak dan ruam di kulit maka segera konsultasikan pada dokter. 

Publikasi: Ashefa Griya Pusaka

Scroll to Top