Orang yang mengalami halusinasi dapat melihat, mendengar, mencium, atau merasakan hal-hal yang tidak ada. Penyebab halusinasi adalah penyakit mental, seperti skizofrenia atau gangguan bipolar. Hal ini juga dapat disebabkan oleh stres, demam, atau efek samping obat.
Penyakit mental adalah penyebab utama halusinasi. Ketika seseorang menderita penyakit mental, otak sering tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Hal ini dapat menyebabkan halusinasi. Baik penyakit mental maupun stres dapat berdampak serius pada otak.
Penyebab Halusinasi
Halusinasi dapat disebabkan oleh sejumlah faktor, termasuk penyakit mental dan stres. Ketika otak mengalami terlalu banyak stres, hal ini dapat memengaruhi cara kerjanya.
Adapun penjelasan tentang berbagai penyebab halusinasi, yaitu sebagai berikut.
1. Penyakit Mental
Dalam hal penyakit mental, halusinasi adalah salah satu gejala yang paling umum. Halusinasi dapat disebabkan oleh sejumlah faktor, termasuk gangguan mental.
Gangguan mental adalah kondisi seseorang dengan mental yang fungsinya terganggu dan biasanya disebabkan oleh faktor psikologis, seperti trauma dan faktor biologis seperti gangguan pada sel saraf otak.
2. Stres
Ada banyak penyebab halusinasi, tetapi salah satu yang paling umum adalah stres. Saat stres, hal ini dapat menyebabkan perubahan pada otak yang menyebabkan kita melihat, mendengar, atau merasakan hal-hal yang tidak ada.
Ini terjadi karena stres dapat memengaruhi berbagai area otak. Sebagai contoh, stres dapat menyebabkan bagian otak yang mengontrol penglihatan menjadi terlalu aktif, yang dapat menyebabkan halusinasi. Atau dapat menyebabkan bagian otak yang mengontrol emosi menjadi terlalu aktif, yang dapat menyebabkan halusinasi emosional.
Intinya adalah bahwa ketika Anda stres, hal ini dapat meningkatkan kemungkinan mengalami halusinasi.
3. Penggunaan Obat
Selain masalah kesehatan mental dan stres, penggunaan obat-obatan juga bisa menjadi penyebab halusinasi. Obat-obatan seperti kokain, heroin, dan ekstasi dapat menyebabkan halusinasi. Hal ini dikarenakan obat-obatan tersebut akan merubah aliran darah ke otak yang dapat mempengaruhi hormon dan neurotransmitter dalam tubuh.
Pemakaian obat-obatan jangka panjang juga dapat meningkatkan sensitivitas neuron di otak yang dapat memicu gangguan halusinasi. Jenis obat yang berkaitan dengan hal ini adalah antipsikotik, opioid, dan stimulan seperti kokain atau sabu-sabu. Penggunaan obat tanpa resep dokter atau mengonsumsinya secara berlebihan juga bisa sangat berbahaya bagi kesehatan mental seseorang dan dapat memicu perasaan paranoid serta dampak lainnya seperti halusinasi.
Meskipun demikian, perlu diingat bahwa dampak positif penggunaan obat juga ada termasuk pada pengobatan gangguan mental tertentu untuk merawat gejala-gejala buruknya.
4. Persepsi Sensorik yang Meningkat
Pernahkah Anda mengalami persepsi sensorik yang meningkat? Misalnya, mendengar sesuatu yang sebenarnya tidak ada, seperti telepon berdering padahal tidak, atau melihat orang di tempat yang tidak seharusnya. Jika demikian, Anda mungkin mengalami peningkatan persepsi sensorik.
Para peneliti percaya bahwa orang dengan penyakit mental dapat lebih rentan terhadap jenis persepsi sensorik yang meningkat ini. Hal ini dapat menyebabkan mereka mengalami halusinasi visual dan pendengaran yang lebih jelas dan aktif. Dalam beberapa kasus, orang tersebut dapat menjadi kewalahan oleh intensitas halusinasi.
Dengan melakukan pengobatan, kebanyakan orang dapat diajari untuk mengendalikan jenis pengalaman halusinasi ini. Selain itu, banyak obat yang telah ditemukan untuk membantu mengurangi terjadinya pengalaman ini dengan menargetkan area di otak yang bertanggung jawab untuk memproses informasi sensorik.
Kesimpulan
Dari pembahasan artikel ini, jelas bahwa ada banyak penyebab halusinasi. Sebagian terkait dengan penyakit mental, sebagian lagi disebabkan oleh stres, pengobatan, atau bahkan kelainan pada otak. Jika Anda mengalami halusinasi, segeralah mencari bantuan dari dokter untuk menentukan penyebabnya dan mendapatkan perawatan yang tepat.
Publikasi: Ashefa Griya Pusaka