Apa itu Paranoid? - Ashefa Griya Pusaka

Apa itu Paranoid?

Apa itu Paranoid
Share on:

Paranoid adalah salah satu masalah psikologis yang ditandai dengan munculnya rasa curiga atau ketakutan yang berlebihan. Orang paranoid biasanya lebih cenderung sulit atau bahkan tidak bisa mempercayai orang lain dan mereka memiliki pola pikir yang berbeda dari kebanyakan orang.

Gangguan kepribadian paranoid umumnya muncul akibat terjadinya trauma psikologis pada masa lalu. Namun, kondisi ini lebih sering dialami oleh laki-laki dan biasanya akan muncul pada usia remaja atau dewasa. Akan tetapi, paranoid ini terkadang juga bisa muncul sejak masa kanak-kanak.

Jadi jika dibiarkan terus-menerus, maka gangguan kepribadian paranoid dapat mengganggu kehidupan dan aktivitas sehari-hari bagi yang menderitanya. Penyakit ini juga sangat berisiko bahkan bisa menyebabkan depresi, agorafobia, dan menjerumuskan penderitanya pada penyalahgunaan narkoba, atau tindakan kriminal lainnya.

Apa itu Paranoid?

Paranoid adalah proses untuk berpikir yang dapat mengakibatkan orang mengalami ketidakpercayaan atau kecurigaan yang rasional terhadap orang. Biasanya, penderita paranoid memiliki pola pemikiran yang delusi ini mungkin melibatkan perasaan penganiayaan, bahkan ada yang merasa membuat dirinya untuk berpikir bahwa mereka berada dalam keadaan bahaya yang konstan.

Sementara, untuk pikiran paranoid sesekali biasa terjadi, namun jika seseorang mengalaminya dalam untuk waktu yang lama, itu mungkin merupakan suatu gejala dari kondisi kesehatan mental.

Beberapa orang mungkin akan menyebutnya dengan pikiran paranoid sebagai delusi, yaitu pada saat pikiran irasional dan keyakinan salah seseorang akan menjadi begitu teguh, sehingga bahkan bukti yang bertentangan pun tidak dapat meyakinkan seseorang bahwa apa yang mereka pikirkan itu tidaklah benar.

Sementara, untuk pikiran paranoid yang relatif ringan, umumnya akan mengalami paranoia dalam jangka yang panjang, bahkan hal ini dapat mengindikasikan kondisi kesehatan mental.

Namun, penting juga untuk dicatat bahwa paranoia tersebut tidak akan selalu menunjukkan kondisi kesehatan mental.

Ciri-Ciri Orang yang Paranoid

Untuk mengetahui gejala dari ciri khas kepribadian paranoid adalah sangat sulit atau bahkan tidak akan mudah untuk mempercayai orang lain. Orang yang memiliki pikiran paranoid akan cenderung berpikir bahwa orang lain memiliki niat jahat terhadap dirinya.

Justru, karena hal inilah yang membuat si penderita gangguan paranoid sering kali bersikap independen dalam segala hal. Mereka sering menekankan bahwa dirinya harus bisa bekerja secara mandiri tanpa bergantung dengan orang lain. Selain itu juga, orang yang memiliki pikiran paranoid ini lebih cenderung perfeksionis terhadap berbagai macam hal.

Namun, dalam kehidupan sehari-hari, orang yang memiliki kepribadian paranoid tersebut biasanya akan terlihat kaku, tertutup, atau dirinya akan menunjukkan sikap acuh tak acuh terhadap orang lain. Dan karena sikap inilah yang seringkali ditunjukkan kepada orang yang baru dikenal.

Selain itu, untuk orang yang memiliki gejala paranoid biasanya akan menunjukkan ciri-ciri berikut ini:

  • Selalu merasa curiga bahwa orang lain memiliki motif tersembunyi atau ingin menyakitinya
  • Sulit untuk bekerja sama dengan orang lain
  • Sangat sensitif ketika mendapat kritikan
  • Sulit untuk memahami masalah mereka sendiri
  • Mudah terpisah atau terisolasi secara sosial
  • Ragu terhadap kesetiaan orang lain
  • Cepat marah dan lebih cenderung bersifat memusuhi orang lain
  • Keras kepala, argumentatif, dan selalu menganggap bahwa dirinya selalu benar
  • Sulit bersikap santai

Beberapa ciri kepribadian paranoid tersebut terkadang bisa saja menyerupai dari ciri gangguan mental lainnya, seperti gangguan kepribadian ambang (borderline personality disorder) dan skizofrenia.

Oleh karena itu, untuk memastikan apakah seseorang memang memiliki gangguan kepribadian paranoid, maka cepat untuk mencari tahu apa penyebabnya, dan perlu dilakukan pemeriksaan kejiwaan. 

Penyebab Paranoid

Para ilmuwan bahkan masih tidak yakin penyebab pasti dari paranoid dan para penelitian masih terus dilakukan. Bukti juga sudah menunjukkan bahwa kombinasi dari berbagai faktor kemungkinan sangat berperan. Penyebab potensial tersebut mungkin termasuk dalam faktor berikut.

1. Genetika

Memiliki Gen tertentu, tentunya dapat mempengaruhi seberapa besar kemungkinan seseorang untuk mengembangkan paranoid. 

2. Kimia otak

Neurotransmitter adalah salah satu pembawa pesan kimia yang memainkan peran kunci dalam fungsi otak dan akan mempengaruhi pikiran hingga ke perasaan.

3. Trauma

Trauma masa lalu pastinya akan dapat mengubah suatu pikiran dan perasaan seseorang. 

4. Stres

Bukti juga sudah menunjukkan bahwa paranoid mungkin lebih sering terjadi pada orang yang pernah mengalami stres parah atau berkelanjutan. 

Penanganan Paranoid

Jika dipikirkan, paranoid rupanya dapat menyebabkan penderitaan yang mendalam atau merupakan suatu gejala dari kondisi kesehatan mental, maka ada baiknya untuk segera ditangani dengan psikolog atau psikiater. Adapun cara mengatasinya adalah seperti berikut.

Terapi bicara

Jenis terapi ini biasanya dapat membantu seseorang untuk memahami pengalaman mereka dan akan mengembangkan strategi koping untuk mengelola pola pikir paranoid.

1. Terapi seni dan kreatif

Terapi yang satu Ini lebih mendorong seseorang untuk menyalurkan dan mengekspresikan pikiran dan perasaan mereka. Hal ini mungkin saja bermanfaat jika orang mengalami kesulitan berbicara tentang pengalaman mereka.

Namun, dengan demikian, para penderita gejala paranoid juga sangat diharapkan untuk bisa lebih terbuka dan menjalin hubungan yang lebih baik dengan orang-orang di sekitar.

2. Psikoterapi

Terapi gangguan kepribadian paranoid biasanya akan melibatkan psikoterapi dalam jangka waktu yang panjang. Jenis terapi ini akan membantu si penderita paranoid untuk berkomunikasi dan bersosialisasi dengan lingkungan di sekitarnya. Karena, terapi ini memiliki tujuan untuk mengurangi perasaan paranoid pada dirinya sendiri.

3. Memberikan Obat-obatan

Seperti halnya dengan obat antikecemasan, antidepresan, dan antipsikotik akan diberikan pada pengidap dengan gejala yang ekstrem, atau memiliki masalah psikologis lain, seperti kecemasan atau depresi.

Penutup

Demikianlah penjelasan mengenai paranoid yang dapat kami berikan kepada anda. Semoga setelah membaca artikel ini pengetahuan anda menjadi bertambah mengenai gangguan psikologis ini. Lakukan konsultasi kepada psikolog atau psikiater jika Anda atau orang-orang yang anda cintai mengalami hal ini. Para terapis akan membantu dalam melakukan pemulihan terhadap psikologis yang mengalami masalah.

Publikasi: Ashefa Griya Pusaka

Scroll to Top