Sindrom tourette adalah salah satu jenis gangguan yang menyebabkan penderitanya mengalami gerakan atau suara tiba-tiba yang tidak terkendali atau disebut dengan tics. Gangguan ini biasanya sering dialami oleh anak usia dini dan dapat berlangsung lebih dari satu tahun.
Tic yang dialami oleh penderita sindrom ini biasanya terjadi secara spontan. Meskipun begitu keadaan ini sangat berbeda dengan latah atau tremor. Anda tidak perlu khawatir mengenai gangguan neurologis ini. Karena umumnya, sindrom tourette bisa membaik seiring bertambahnya usia.
Untuk itu dalam artikel ini, kita akan membahas lebih dalam mengenai gejala penyebab dan cara mengatasi sindrom tourette secara benar. Simak pembahasannya dengan seksama!
Gejala Sindrom Tourette
Seperti yang sudah kita ketahui di atas, sindrom tourette ditandai dengan adanya gejala tic pada pengidapnya. Gerakan berulang di luar kendali ini dapat digolongkan menjadi dua jenis, yaitu sebagai berikut.
Motor Tics
Motor tics merupakan gerakan motorik yang terjadi secara berulang dan dapat melibatkan kelompok tertentu atau beberapa kelompok otot sekaligus. Adapun gerakan yang termasuk ke dalam kelompok ini adalah:
- Mengedipkan mata
- Menggerakkan mulut
- Mengangguk atau menggeleng kan kepala
- Menirukan gerak suatu objek
- Melangkah atau melompat dengan pola tertentu
Vocal Tics
Sesuai dengan namanya vokal tics merupakan gejala yang menyebabkan pengidap sindrom ini mengeluarkan atau membuat suara secara berulang. Beberapa contohnya antara lain seperti:
- Menirukan suara binatang
- Mengulang-ulang perkataan sendiri atau orang lain
- Ucapkan omongan kasar
- Batuk atau berdeham
Penyebab Sindrom Tourette
Dikutip dari halodoc, bahwa sindrom tourette belum diketahui secara pasti penyebabnya hingga saat ini. Tetapi, pihak medis mempunyai dugaan kuat terhadap kombinasi dari faktor genetik dan lingkungan dapat menyebabkan gangguan ini.
Selain itu ketidakseimbangan neurotransmitter pada otak juga dapat memicu terjadinya sindrom ini. Adapun hal lain, yaitu gangguan yang dialami ibu selama hamil dan melahirkan, seperti stres saat hamil, persalinan yang berlangsung lama, juga berat badan bayi yang lahir di bawah normal.
Pengobatan Sindrom Tourette
Pengobatan yang dilakukan terhadap penderita sindrom tourette semata-mata bukan untuk menyembuhkan, tetapi hanya untuk mengurangi gejalanya. Karena, sindrom ini akan menghilang seiring dengan berjalannya waktu dan bertambahnya usia pengidapnya. Beberapa pengobatan yang akan diberikan oleh dokter, yaitu:
Obat-obatan
Dalam pengobatan dokter akan memberikan beberapa jenis obat untuk mengatasi gejala yang dialami. Obat-obatan tersebut antara lain:
- Antidepresan
- Obat antikonvulsan
- Antipsikotik
- Suntikan botulinum toxin
Psikoterapi
Terapi perilaku kognitif merupakan salah satu jenis terapi yang umum digunakan untuk pengobatan sindrom tourette. Konsep dari terapi ini adalah melatih dan mengajak pasien untuk memahami keadaan lalu mengontrol perilaku.
Untuk mengikuti psikoterapi, Anda tentunya perlu berkonsultasi terhadap psikolog atau psikiater. Merekalah yang akan membantu dalam melakukan terapi psikologis yang akan dijalani.
Deep Brain Stimulation (DBS)
Terapi ini sangat jarang digunakan namun masih bisa menjadikan pilihan terakhir. DBS dilakukan dengan menanamkan implan elektroda ke dalam otak pasiennya dengan tujuan untuk mengendalikan reaksi otak. Biasanya, metode ini digunakan hanya untuk penggunaan dengan gejala sindrom yang parah dan sudah mencoba mencoba metode lain.
Penutup
Demikian penjelasan mengenai sindrom tourette serta penyebab, gejala, dan juga metode pengobatan yang bisa dilakukan. Semoga artikel ini dapat bermanfaat untuk anda.
Publikasi: Ashefa Griya Pusaka