Trypanophobia adalah takut akan jarum suntik secara berlebihan atau ekstrem. Saat melihatnya saja akan langsung panik, cemas, hingga pingsan. Banyak dialami anak-anak, tetapi nyatanya orang dewasa pun ada yang mengalaminya.
Trypanophobia dapat berdampak pada kesehatan karena saat penderitanya sakit dan harus diperiksa di dokter, mereka cenderung takut dan membiarkan penyakitnya karena bisa saja dilakukan tindakan medis menggunakan jarum suntik.
Apalagi penderita diabetes yang harus suntik insulin oleh dirinya sendiri, phobia jarum suntik harus segera dilakukan pengobatan atau penanganan. Bisa menggunakan psikoterapi atau obat-obatan dari tenaga ahli yang mengobati phobia. Ketahui lebih jelas tentang trypanophobia di artikel ini
Apa itu Trypanophobia?
Trypanophobia adalah ketakutan yang berlebih pada prosedur medis yang menggunakan jarum suntik. Bisa terjadi pada anak-anak atau dewasa. Penderitanya akan mengeluarkan reaksi seperti denyut jantung meningkat, tekanan darah tinggi dan sebagainya bisa terjadi saat akan disuntik atau satu hari sebelum tindakan itu dilakukan. Bahkan bisa sampai pingsan saat melihat jarum suntik.
Penyebab Trypanophobia
1. Faktor genetik
Penyebab takut jarum suntik bisa terjadi karena faktor genetik. Menurut penelitian tahun 2018 menyebutkan bahwa 80 persen orang dewasa menderita trypanophobia yang dilaporkan adapun kerabat pertama yang menderita phobia yang sama. Jadi, hal tersebut diturunkan secara biologis.
2. Pengalaman masa lalu
Mempunyai pengalaman yang buruk tentang jarum suntik dapat menjadi penyebab seseorang phobia dengan jarum suntik. Misalnya, tindakan medis yang dilakukan oleh tenaga medis kurang nyaman, tidak pelan-pelan, sehingga suntikan yang diberikan lebih menyakitkan dan terus teringat.
Menurut penelitian, phobia jarum suntik terjadi pada seseorang yang memiliki kondisi kronis yang memerlukan suntikan.
3. Refleks vasovagal
Respon vasovagal terjadi saat melihat jarum suntik atau kulit sedang ditusuk jarum suntik, menurut penelitian respons ini memicu pusing, tekanan darah menurun hingga pingsan.
4. Pikiran yang salah
Penyebab trypanophobia juga bisa terjadi karena didahulukan pikiran yang salah, yang beranggapan bahwa luka tusukan pasti berbahaya dan bisa menyebabkan kematian.
Gejala Trypanophobia
Gejala trypanophobia akan muncul saat melihat jarum suntik atau diberitahu akan diberikan prosedur medis memakai jarum suntik, yaitu :
- kecemasan
- pusing
- insomnia
- tekanan darah tinggi
- pingsan
- detak jantung meningkat
- serangan panik
- tekanan darah rendah yang menimbulkan kehilangan kesadaran
Efek samping orang dengan phobia jarum suntik juga dapat membawa dampak buruk pada tubuh, karena bisa saja menghindar melakukan pemeriksaan di dokter umum atau gigi karena takut bertemu dengan jarum suntik. Sehingga, membiarkan penyakitnya tanpa penanganan.
Pengobatan Trypanophobia
Cara mengobati atau menghilangkan trypanophobia dapat dilakukan dengan melakukan :
1. Psikoterapi
- Terapi pemaparan yaitu psikoterapi yang direkomendasikan untuk menghilangkan takut jarum suntik, melalui teknik desensitisasi sistematis. Sehingga bisa belajar sedikit demi sedikit menoleransi ketakutan akan jarum suntik.
- Terapi perilaku kognitif
- Hipnoterapi
2. Obat-obatan
Dengan menggunakan obat golongan benzodiazepine dan obat golongan Selective Serotonin Reuptake Inhibitors (SSRIs) jangka pendek dapat meredakan gejala kecemasan akut.
Kesimpulan
Trypanophobia adalah ketakutan ektrem pada jarum suntik. Penyebabnya bisa terjadi karena faktor genetik atau keturunan dari keluarga yang sebelumnya mengalami phobia tersebut, pengalaman masa lalu yang berhubungan dengan tindakan medis menggunakan jarum, pikiran yang negatif, dan refleks vasovagal yang menyebabkan pusing atau pingsan saat melihat jarum suntik.
Gejala trypanophobia saat melihat jarum suntik adalah cemas, pusing, Insomnia sebelum hari H suntik, detak jantung dan tekanan darah meningkat, serangan panik dan lainnya. Pengobatan pada phobia ini bisa menggunakan obat benzodiazepin dan obat golongan SSRIs untuk gejala kecemasan dan juga psikoterapi berupa terapi perilaku kognitif, hipnoterapi dan terapi pemaparan.
Publikasi: Ashefa Griya Pusaka