Apabila seseorang kecanduan narkoba perasaan yang dialaminya adalah perubahan suasana hati yang terjadi dengan cepat. Ini adalah penyakit serius yang memiliki stadium kronis dan berisiko fatal. Pecandu narkoba atau drug addict tidak menyadari bahwa dengan setiap dosis yang dikonsumsinya, ia menandatangani hukuman mati untuk dirinya sendiri.
Pecandu menggunakan narkoba dengan harapan akan mendapatkan perasaan euforia, yaitu ilusi kebebasan penuh dan merasa tak ada lagi masalah hidup. Euforia memang didapatkan, namun hanya sebentar dan berganti dengan perasaan depresi. Untuk mendapatkan perasaan euforia itu lagi maka pecandu pun menggunakan narkoba lagi dan lagi.
Baca juga: Ternyata Euforia Bisa Berdampak Positif dan juga Negatif, Simak Apa Saja Dampaknya
Perasaan Euforia Pecandu Narkoba
Ada perasaan percaya diri, permisif dan ketenangan sesaat setelah efek narkoba bekerja. Tapi ekstasi itu akan segera berakhir dan digantikan oleh sindrom putus zat yang menyakitkan. Rasa sakit fisik yang tak tertahankan yang menyertai sindrom putus obat atau sakau membuat pecandu pun akan melakukan segala cara bagaimana ia dapat mengkonsumsi narkoba lagi.
Baca juga Gejala Putus Obat Alprazolam & Cara Mengatasinya!
Dalam keadaan tersebut, pecandu akan melakukan apa saja: pembunuhan, pencurian, dan perampokan. Pikiran seorang pecandu narkoba sepenuhnya di bawah kendali narkoba. Seluruh kualitas hidup pecandu narkoba menurun dan dia tidak mampu memahami dan menyadari hal tersebut. Pikiran yang “berkabut” itu membuat pecandu menganggap narkoba adalah segalanya dalam kehidupannya, menggantikan keluarga, pekerjaan, minat, teman, hobinya.
Baca juga: Penyebab Kecanduan Narkoba, Dampak, & Cara Menghilangkannya
Kehidupan seseorang yang menggunakan narkoba terbagi menjadi “sebelum dan sesudah”. Pecandu narkoba baru tetap muncul meski ribuan nyawa melayang. Masalah kecanduan narkoba memang sangat mendesak bagi banyak negara. Hal ini diperparah dengan semakin banyaknya jenis narkoba baru yang diantaranya ada yang murah yang bahkan dapat dibeli oleh kalangan remaja.
Apa saja Tanda-Tanda Pecandu Narkoba?
Seseorang dari segala usia, status sosial apapun, baik pria maupun wanita dapat menjadi pecandu narkoba. Kelompok risiko utama tentu saja adalah remaja. Kesadaran diri yang masih labil dan posisi hidup mandiri yang belum terbentuk mendorong remaja banyak yang terpengaruh. Keinginan untuk “mencoba segalanya dalam hidup” dan mencari sensasi baru sering kali memancing remaja untuk mencoba narkoba pertama.
Baca juga: Ini Penyebab Anak Remaja Rentan Kecanduan Narkoba!
Kadang-kadang para remaja pun jatuh di bawah pengaruh teman-teman mereka atau kawan-kawan otoritatif yang lebih tua yang menggunakannya, yang tidak berani mereka tolak. Mendapati kerabat dekat menjadi seorang pecandu narkoba adalah kenyataan yang berat. Apalagi kalau menyangkut anak sendiri. Semakin cepat kecanduan obat-obatan berbahaya terdeteksi, semakin besar kemungkinan untuk menyelamatkan kerabat dari kematian. Bagaimana kita bisa tahu apakah seseorang menggunakan narkoba atau tidak?
Tanda-tanda kecanduan:
- Cara hidup berubah misalnya mulai sering keluar rumah dengan alasan “menginap semalam” di rumah teman.
- Perubahan suasana hati yang sering: dari depresi hingga ketakutan tanpa sebab.
- Pola tidur dan bangun berubah. Pada siang hari, seseorang dapat tidur, dan pada malam hari merasa bersemangat dan gelisah.
- Preferensi rasa dan perubahan pola makan. Kurangnya nafsu makan yang disertai dengan asupan makanan yang tidak terkontrol.
Baca juga: Cara Agar Generasi Muda Terhindar dari Bahaya Narkoba
Semua tanda kecanduan narkoba di atas adalah tanda-tanda umum yang kelihatan. Itu berlaku untuk masa remaja, ketika pembentukan kepribadian secara alami terjadi, baik secara mental maupun fisiologis. Untuk memastikan bahwa orang yang dicintai adalah pengguna narkoba, kita tentu harus memberi perhatian khusus pada setiap perubahan gaya hidupnya.
Gejala yang menyertai penggunaan narkoba juga termasuk : perilaku berubah, dan juga gaya komunikasi dengan orang lain. Perubahan perilaku itu misalnya : tanda-tanda agresi yang tidak masuk akal, mengisolasi diri, keengganan untuk berkomunikasi dengan orang yang dicintai, atau menjadi sangat waspada dengan orang lain. Lingkaran teman pun berubah dimana remaja mulai berteman dengan orang-orang asing dengan meninggalkan teman-teman lama.
Publikasi: Ashefa Griya Pusaka