Sad Fishing: Apa Bahayanya bagi Kesehatan Mental? - Ashefa Griya Pusaka

Sad Fishing: Apa Bahayanya bagi Kesehatan Mental?

Sad Fishing
Share on:

Sad Fishing adalah sebuah tindakan yang mengumbar kesedihan, keluhan, atau bahkan kesulitan di media sosial yang bertujuan untuk mendapat perhatian dari orang lain. Namun, tindakan ini dapat berisiko terhadap kesehatan mental, serta munculnya cyberbullying hingga kejahatan online.

Apalagi ketika kita membuka sosial media di pagi hari setelah bangun tidur merupakan salah satu kegiatan yang wajib untuk dilakukan. Karena, banyak hal yang terjadi selama kita tidur dan media sosial yang memberikan banyak informasi, sehingga kita tidak akan melewatkan hal-hal tersebut.

Sementara itu, sosial media sekarang ini juga sangat berkembang pesat, sehingga informasi yang kita terima juga selalu diperbarui. Meskipun hal ini sangat berguna untuk menambah wawasan, ternyata ada juga efek negatifnya dari penggunaan media sosial ini, seperti sama halnya dengan pengaruhnya terhadap kesehatan mental.

Apa itu sad fishing?

Sad Fishing adalah salah satu istilah untuk menggambarkan suatu postingan emosional yang berlebihan secara sengaja di sosial media, seperti keluhan, kesulitan, atau kesedihan. Tujuan dari postingan ini adalah untuk mendapatkan simpati dan perhatian dari orang lain, bahkan bisa juga jumlah like dan follower di sosial media.  

Atau bisa juga dikatakan, sad fishing adalah bentuk manipulasi yang sering dilakukan seseorang untuk mendapatkan perhatian atau sebuah dukungan yang mereka inginkan.

Hanya saja, pelabelan sad fishing ini sangatlah subjektif. Namun, tergantung juga persepsinya setiap orang atau pembaca. Apalagi dengan menilai apakah suatu postingan murni untuk mengekspresikan kesedihan atau merupakan bentuk sad fishing yang bisa dikatakan sulit. Karena bagi sebagian orang, sejumlah remaja bisa saja melebih-lebihkan kesedihan mereka dengan tujuan tertentu. Sebaliknya, ada kalanya remaja membagikan postingan emosional sebagai tanda bahwa mereka butuh bantuan atas masalah yang sedang dialaminya.

Kamu juga perlu untuk berhati-hati dalam memberikan sebuah respons jika membaca suatu postingan yang menunjukkan perasaan putus asa atau depresi, hingga hal ini dapat mempertimbangkan untuk mengakhiri hidup. Atau ini bisa saja menunjukkan suatu masalah kesehatan mental yang membutuhkan dukungan dari profesional. 

Bahaya sad fishing

Tak ada yang salah jika mau pamer kesedihan atau kesulitan di media sosial untuk mendapatkan perhatian. Namun, respons terhadap sad fishing inilah yang perlu untuk dipertimbangkan ulang sebelum mempostingnya. 

Terkadang, tidak semua orang yang mungkin akan menerima respons positif dan bersifat dukungan dari orang lain. Tak jarang pula, atau justru seseorang akan mendapat tanggapan negatif dari mengumbar kesedihan di sosial media. Hal ini seperti mengarah pada cyberbullying.

Karena kebanyakan dari orang atau para remaja melakukan sad fishing untuk mencari perhatian. Namun, jika respons yang mereka terima berupa negatif, maka ini akan mengganggu atau memperburuk kondisi mental seseorang. Terlebih, pada remaja yang sedang mengalami suatu tekanan psikologis atau ada masalah kesehatan mental. 

Alih-alih mendapat dukungan, cyberbullying yang mereka terima akan semakin membuat para remaja merasa tertekan, cemas, atau depresi, hingga menganggap dirinya sendiri bahwa mereka tidak berharga. 

Untuk lebih lanjutnya, sebuah laporan dalam Digital Awareness UK mengungkapkan bahwa sad fishing membuat remaja rentan akan terhadap sasaran predator online. Karena mereka lebih sering memanfaatkan kesedihan remaja tersebut untuk menjalin hubungan dan menggali suatu informasi pribadi untuk tindakan kejahatan. 

Cara mencegah sad fishing

Mengalami kesedihan terkadang banyak membuat kita membutuhkan tempat untuk curhat. Namun, sosial media bukanlah tempat yang tepat untuk dijadikan tempat curhat. Walaupun terkadang sebuah cerita lebih cenderung sering dilebih-lebihkan, tapi pelaku sad fishing bukanlah orang yang pantas untuk dijadikan tempat untuk dijauhi. Apalagi, mereka sangat membutuhkan bantuan lebih, bukan hanya sekadar menghakimi tindakan mereka.

Terlebih lagi, jika pelaku sad fishing ini umumnya adalah seorang remaja yang cenderung memiliki mental yang lemah. Jadi, tidak ada salahnya untuk merangkul mereka agar menemukan tempat curhat yang baik dan tepat.

Tapi, jika kamu sendiri adalah pelaku sad fishing, maka cobalah untuk mengikuti beberapa cara dibawah sebagai tempat curahan hatimu, Karena ini lebih baik dibanding curhat dengan sosial media.

1. Menulis

Ketimbang kamu mengumpat atau menuliskan perasaan pilu di akun media sosialmu, lebih baik tuangkan perasaan sedihmu ke dalam sebuah tulisan. Kamu bisa memilih untuk menulis di berbagai media, misalnya di jurnal harian atau kamu juga bisa menuliskannya dalam bentuk cerita atau puisi.

Melalui kegiatan ini, Kamu dapat mengekspresikan diri melalui jalinan kata yang sesuai dengan apa yang kamu rasakan tanpa mengundang respons negatif.

Trend yang mengumbar kesedihan di medsos bukan gangguan mental dan sah-sah saja untuk dilakukan. Namun, jika latar belakang sad fishing yang diakibatkan stres atau tekanan yang begitu besar, sebaiknya segera untuk mencari bantuan profesional seperti psikolog atau psikiater.

2. Melukis

Menggambarkan kesedihan maupun kemarahan dengan melukis bisa dipercaya bisa membantu seseorang untuk melampiaskan emosi secara sehat.

Dan tak hanya itu, melukis juga dapat membantu tubuh melepaskan hormon bahagia. Hal ini yang nantinya akan menstimulasi perasaan rileks, sehingga pikiran kamu bisa kembali jernih.

3. Menari

Kegiatan lain yang bisa untuk dijadikan media dengan mencurahkan isi hati adalah menari. Selain pikiran menjadi rileks, menari juga termasuk sebagai jenis olahraga kardio, sehingga bisa menunjang kesehatan fisik. Manfaat lainnya dari menari adalah menari bisa melatih fleksibilitas dan keseimbangan tubuh dengan cara yang seru sekaligus menyenangkan.

4. Olahraga

Bahkan sudah banyak orang yang tahu kalau olahraga sangat baik untuk menurunkan stres dan emosi negatif lainnya. Apalagi saat berolahraga, tubuh kamu akan mengeluarkan hormon penenang yang dinamakan endorfin.

Selain itu, konsentrasi selama olahraga juga dapat mengalihkan pikiranmu hingga perasaan dari kesedihan yang dirasakan. Kamu bisa memilih olahraga berenang, bersepeda, atau jalan kaki.

5. Mendengarkan Musik

Saat sedang sedih atau marah, maka kamu bisa mencari tempat yang lebih tenang, untuk dijadikan tempat curahan isi hati. Dan cobalah untuk menyalakan musik selama beberapa saat. Namun lebih baik, pilihlah musik yang tenang, lembut dan sangat menenangkan pikiran.

Penutup

Jadi itulah penjelasan dari mengumbar kesedihan di media sosial atau Sad Fishing. Dan untuk melakukan sad fishing ini tidak terlepas dari berbagai risiko yang berbahaya seperti memperburuk kondisi mental, adanya cyberbullying, hingga rentan terhadap kejahatan online. 

Namun, sudah seharusnya juga untuk setiap orang tua selalu waspada dengan postingan emosional yang dibuat para remaja, terlebih jika mengarah pada perasaan putus asa, depresi, hingga ada yang mengarah pada bunuh diri. Hal ini perlu adanya pendekatan personal dan dukungan yang profesional dalam menyikapi hal ini.

Publikasi: Ashefa Griya Pusaka

Scroll to Top