Efek Kratom borneo yang diketahui juga mirip dengan opium dan kokain, seringkali disalahgunakan oleh beberapa orang, bagaimana efek yang dirasakan tubuh? Apa saja bahaya penggunaan jika disalahgunakan? Baca artikel ini hingga selesai.
Kratom borneo yang memiliki nama latin Mitragyna speciose berasal dari Kalimantan Barat. Sering dikonsumsi untuk menghilangkan rasa sakit. Cara mengkonsumsinya bisa dimakan langsung mentah, diseduh seperti teh, ada juga yang diubah menjadi tablet, kapsul, bubuk dan berbentuk cair.
Manfaat Kratom Borneo Untuk Tubuh
Kratom atau yang biasa dikenal dengan kratom borneo, tanaman ini memiliki banyak manfaat. Tanaman krataom ini biasa digunakan daunnya yang sudah kering dibentuk remahan hingga menjadi seperti daun teh hijau kering. Kratom yang masih satu keluarga dengan kopi, daunnya memiliki lebar yang lebih besar dari telapak tangan orang dewasa. Di Kalimantan para petani dapat memetik hingga 200 kilogram daun
Di Indonesia kratom masuk dalam New Psychoactive Substances (NPS) namun peredarannya belum diatur dalam undang-undang sehingga legilatisnya belum jelas.
Daun kratom borneo adalah obat herbal yang sejak dulu dijadikan obat tradisional oleh masyrakat Kalimantan. Kandungan dari kratom borneo memiliki kurang lebih 40 jenis senyawa alkaloid diantaranya :
- Speciociliatine
- Corynantheidine
- Speciogynine
- Mitragynine
- 7-hydroxymitragynine
- Paynantheine
- mitraphyline
kratom borneo juga mengandung antioksidan flavonoid, polifenol, saponins dan glikosida.
Manfaat Kratom Borneo diantaranya :
- Meredakan nyeri
Kegunaan daun kratom borneo dapat digunakan sebagai pereda nyeri karena kandungan alkaloid yang telah disebutkan diatas. Kandungan tersebut memiliki efek antinyeri dan antiradang.
Ekstrak daun kratom borneo juga bisa digunakan sebagai obat alternatif nyeri akut dan kronis seperti radang sendi, nyeri punggung, arthriris dan myalgia.
- Menambah stamina tubuh
Jamu atau suplemen yang mengandung daun kratom borneo bisa digunakan untuk menambah stamina dan menjaga tubuh agar tidak mudah lelah, karena memiliki efek stimulan. Efek stimulan ini juga dapat meningkatkan konsentrasi, rasa waspada dan memperbaiki suasana hati. Namun jika terus disalahgunakan akan berbahaya bagi diri sendiri.
- Meredakan gangguan cemas dan depresi
Kratom boreno yang dikonsumsi dengan dosis tertentu dapat menimbulkan efek sedative yang bekerja seperti obat penenang atau antidepresan. Selainitu bisa mengatasi gangguan halusinasi karena efek antipsikotik nya.
- Sebagai obat dari beberapa penyakit
Daun kratom dapat digunakan untuk obat tradisional dari penyakit batuk, diare dan demam, diabetes, rematik, stroke,rematik hingga tekanan darah tinggi. Pada penderita diabetes kratom yang memiliki senyawa epikatekin yang bisa mengatur kadar gula dalam darah.
- Mengatasai gangguan tidur
Daun kratom borneo dengan dosis 10-25 gram, dapat membuat efek menenangkan dan membuat rasa kantuk. Namun hingga saat ini belum terbukti aman untuk mengatasi insomnia. Karena ada kasus yang menyebutkan penggunaan kratom borneo jangka panjang bisa menyebabkan insomnia.
Bahaya dan Efek samping Penyalahgunaan Daun Kratom Borneo
Mengkonsumsi kratom borneo dalam dosis rendah memberikan efek stimulan, lebih banyak memiliki energi, dan lebih merasa bahagia. Kandungan utama mitraginin dan 7 hydroxymitragynine bisa memberi efek pelemas otot, analgesik sehingga bisa meredakan fibromyalgia.
Fibromyalgia adalah rasa tidak terima terhadap stress dan rasa sakit yang dtandai dengan gejala sulit tidur, kelelahan. Kratom borneo yang dikonsumsi melebihi batas dosis 10 sampai 25 gram lebih bisa menimbulkan efek seperti narkotika / narkoba sampai menyebabkan gejala kecanduan psikologis. Untuk mengatasi ketergantungan NAPZA sebaiknya berkonsultasi dengan pusat rehabilitasi narkoba seperti Ashefa Griya Pusaka.
Bahaya penyalahgunaan kratom borneo diantaranya :
- Ketergantungan
Jika kratom borneo digunakan secara teratur dalam jangka panjang, dan dihentikan akan terjadi ketergantungan. Dapat menimbulkan sakau dengan ciri ciri seperti mual, kelelahan, tremor, halusinasi, delusi, insomnia, depresi, nyeri otot dan tulang.
- Overdosis
Kratom borneo seringkali dijual tanpa keterangan dosis yang seharusnya dikonsumsi. Sehingga berbahaya karena risiko overdosis kratom. Gejala overdosis kratom diantaranya halusinasi, lesu, lelah, mual dan delusi. Kratom juga bisa menyebabkan kerusakan hati dan gagal ginjal.
- Interaksi negatif jika dicampur obat lain
Kratom yang berbentuk kapsul, bubuk, tablet atau cairan bisa dengan mudah dikombinasikan dengan obat lainnya. Sehingga kratom yang dicampur zat psikoatif lain berbahaya karena dapat menimbulkan interaksi negatif seperti kejang kejang.
Efek samping penyalahgunaan kratom borneo
Kratom borneo dapat menimbulkan efek samping yang bahaya jika digunakan tidak tepat dengan dosis tinggi diantaranya :
- Gatal gatal
- Mulut kering
- Mual
- Hilang nafsu makan
- Dehidrasi
- Konstipasi atau sembelit
- Insomnia
- Kejang
Kratom borneo juga dapat menyebabkan keracunan, koma, pembengkakan otak, henti jantung hingga kematian. Secara psikologis kratom dapat memicu euphoria dan perasaan rileks yang parah seperti psikosis.Efek samping kratom lebih besar dari pada manfaatnya, karena banyak penelitian yang mengungkapkan kratom dapat memicu cedera hati.
Kesimpulan
Daun kratom borneo sering dijadikan sebagai obat tradisional untuk menghilangkan rasa nyeri, selain itu dipercaya memiliki manfaat lain seperti menambah stamina tubuh, gangguan cemas dan depresi, gangguan tidur hingga menyembuhkan penyakit seperti diabetes dan tekanan darah tinggi.
Namun karena memiliki efek bisa membuat timbulnya euforia, kratom borneo juga sering disalahgunakan sampai dikonsumsi melebihi batas dosis yang dianjurkan, sehingga dapat menimbulkan kecanduan hingga sakau.
Efek samping ringan ditandai dengan gejala mual, tidak nafsu makan, mulut kering, insomnia, kejang, dehidrasi dan efek samping yang parah pun tidak main-main dapat terjadi pembekakan otak, henti jantung,koma dan yang paling parah kematian. Untuk itu jika menggunakan kratom untuk mengobati sakit dalam tubuh, gunakan sesuai dosis dan jangka waktu yang seharusnya dianjurkan, jangan sampai digunakan jangka panjang hingga timbulnya ketergantungan dan sakau.
Publikasi: Ashefa Griya Pusaka