Mengapa orang berjudi dapat menyebabkan stres? Alasannya adalah ketika seseorang melakukan judi, maka bisa menyebabkan kerugian secara finansial ketika hasil dari berjudi tidak berpihak pada dirinya. Pada artikel berikut ini akan dijelaskan mengenai alasan berjudi bisa sebabkan stres.
Judi merupakan suatu tindak pidana yang dilakukan dengan mempertaruhkan sesuatu bisa dalam bentuk uang ataupun lainnya. Berjudi dianggap sebuah permainan yang menguntungkan, padahal sebaliknya.
Selain itu, judi juga biasa disebut dengan gambling disorder karena menyebabkan kecanduan bagi penggunanya. Tak hanya menyebabkan kecanduan, ternyata judi juga bisa menyebabkan stres dan gangguan kesehatan mental lainnya.
Kecanduan berjudi
Berjudi kini semakin merajalela. Tidak hanya dilakukan oleh orang dewasa, namun kini banyak juga dilakukan oleh anak-anak dan juga remaja. Selain itu, kini sudah banyak judi online yang dilakukan oleh semua kalangan karena aksesnya yang mudah untuk didapat.
Ketika seseorang sudah mengalami kemenangan dari berjudi, maka hal tersebut yang membuat dirinya menjadi kecanduan berjudi. Padahal faktanya berjudi tidak membuat kaya justru membuat hidup hancur.
Akibat dari kecanduan berjudi, maka bisa menyebabkan finansial menurun dan juga terjadi gangguan kesehatan mental seperti stres, depresi, halusinasi, dan lain sebagainya. Oleh sebab itu, hubungan antara judi dan kesehatan mental sangat berkaitan erat.
Alasan judi menyebabkan stres
Selanjutnya yang akan dibahas adalah alasan mengapa orang berjudi dapat menyebabkan stres hingga depresi. Pada awalnya seseorang yang berjudi karena untuk main-main dan rekreasi saja, namun lama kelamaan menjadi kecanduan.
Setelah mengalami kecanduan akhirnya memicu stres dan depresi yang menyebabkan diri menjadi mudah marah, bingung, sedih, mengisolasi diri, murung, dan tidak bahagia akibat dari kalah judi.
Lebih parah lagi, jika sudah mengalami depresi dan menyebabkan gejala pada fisik dan psikis. Seperti pola tidur yang terganggu, pola makan yang terganggu, kelelahan, ketergantungan narkoba dan alkohol hingga masalah pada seksual.
Ketika mengalami kemenangan dalam sebuah judi, maka hal tersebut hanya akan meningkatkan brain reward system atau sistem otak yang mengaktifkan hormone endorphin dan adrenalin, sehingga mengalami kecanduan berjudi.
Seseorang yang berjudi akan lebih emosional dibandingkan sebelumnya, sehingga hal tersebut juga yang menyebabkan stres. Tak hanya itu seseorang yang rela mengeluarkan berbagai harta kekayaannya dengan cara apapun bahkan dengan menghutang akan lebih parah mengalami stres berat karena kekalahan dalam berjudi.
Pada awalnya, judi dianggap menjadi solusi dari keterpurukan ekonomi. Namun, lama kelamaan justru malah semakin menurun dan menyebabkan ketidakstabilan emosional yang menyebabkan stres.
Gejala gangguan kesehatan mental akibat judi
Semakin parah kecanduan judi yang dialami, maka akan semakin parah pula gangguan kesehatan mental akibat judi ini bisa menimbulkan gejala baru terhadap kesehatannya yang sangat riskan, diantaranya adalah:
- Perubahan suasana hati
- Mudah marah dan tersinggung
- Mengisolasi diri terhadap lingkungan
- Gangguan pada konsentrasi, memori dan daya pikir
- Pola makan menurun
- Pola tidur terganggu
- Memiliki keinginan bunuh diri
- Merasa sedih dan tidak berharga
- Sulit bersosialisasi
- Tidak tertarik pada apapun
Penyebab judi
Banyak faktor yang bisa menyebabkan seseorang mengalami kecanduan berjudi diantaranya adalah:
- Kesenangan
- Lingkungan
- Masalah keuangan dan sosial
Kesimpulan
Demikian penjelasan tentang mengapa orang berjudi dapat menyebabkan stres. Judi merupakan suatu tindak pidana yang dilakukan dengan mempertaruhkan baik dalam bentuk uang ataupun lainnya. Judi ini, biasanya dilakukan karena main-main dan untuk rekreasi saja, namun semakin parah akan menyebabkan kecanduan.
Judi memiliki kaitan erat dengan gangguan kesehatan mental. Sehingga, ketika melakukan judi bisa menyebabkan stres dan depresi. Gejala yang sering terjadi pun seperti perubahan suasana hati, gelisah, gangguan tidur dan pola makan dan lain sebagainya.
Publikasi: Ashefa Griya Pusaka