Obat antipsikotik terbagi atas dua golongan berdasarkan tahun penemuannya, yaitu antipsikotik tipikal dan antipsikotik atipikal. Antipsikotik atipikal adalah obat golongan antipsikotik yang lebih baru, ditemukan pada tahun 1990 an. Disebut juga obat antipsikotik generasi kedua. Digunakan untuk mengobati penyakit mental skizofrenia, bipolar, depresi berat dan sebagainya.
Disebut risikonya lebih kecil dari pada antipsikotik tipikal untuk menimbulkan efek samping ekstrapiramidal. Namun, penelitian menunjukkan tidak selalu berisiko kecil. Ketahui lebih jelas mengenai jenis-jenis, cara kerja dan efek samping antipsikotik atipikal di artikel ini.
Pengertian obat antipsikotik atipikal
Antipsikotik atipikal adalah kelas obat antipsikotik golongan obat generasi baru dalam pengobatan gejala psikosis. Diperkenalkan tahun 1990an dan disebut obat generasi kedua setelah antipsikotik tipikal.
Obat antipsikotik atipikal disebut memiliki efek samping yang lebih kecil dibandingkan antipsikotik tipikal yang dapat menimbulkan efek ekstrapiramidal di otak yang mengganggu sistem motorik dan koordinasi tubuh. Sebagian jenis obat antipsikotik atipikal baru ditemukan oleh para ahli, kecuali clozapine yang sudah ditemukan lebih dari 60 tahun silam. Obat ini dapat mempengaruhi hormon dopamine dan serotonin, yaitu neurotransmitter di otak.
Kegunaan antipsikotik atipikal
Obat antipsikotik atipikal dapat mengatasi gejala psikotik, seperti :
- Halusinasi: mendengar, melihat dan merasakan hal yang tidak nyata.
- Delusi, yaitu meyakini sesuatu yang sebenarnya tidak terjadi.
- Paranoid.
Obat antipsikotik atipikal juga dapat mengobati kondisi kejiwaan seperti skizofrenia, depresi berat, agitasi atau kecemasan parah, episode mania pada penderita bipolar. Dapat juga digunakan untuk menangani sifat mudah marah pada anak yang mengalami autisme pada anak.
Jenis-jenis antipsikotik atipikal
1. Clozapine
Antipsikotik atipikal clozapine dapat digunakan untuk mengatasi skizofrenia, jika obat lain tidak mempan. Bisa digunakan juga untuk menurunkan keinginan bunuh diri pada pasien.
2. Paliperidone
Obat ini digunakan untuk menangani skizofrenia dan gangguan skizoafektif, yaitu gangguan mental dengan gejala campuran gangguan mood dengan skizofrenia.
3. Quetiapine
Obat jenis quetiapine adalah obat antipsikotik untuk mengatasi gangguan bipolar, gangguan mood, skizofrenia dan insomnia. Risiko efek samping motoriknya kecil, namun berisiko menimbulkan kenaikan berat badan dan hipertensi postural.
4. Aripiprazole
Aripoprazole dapat digunakan untuk skizofrenia, gangguan bipolar, dan penanganan gangguan depresi mayor.
5. Ziprasidone
Obat antipsikotik ziprasidone bisa mengatasi skizofrenia, gangguan bipolar episode mania dan episode campuran. Dokter juga dapat menggunakan obat ini untuk gangguan stres pascatrauma.
6. Risperidone
Risperidone diresepkan untuk mengatasi skizofrenia, gangguan bipolar dan lekas marah pada anak autisme.
Cara kerja antipsikotik atipikal
obat antipsikotik atipikal bekerja dengan menghalangi aktivitas dopamin di dalam otak. Pada penderita psikosis dopamin dalam keadaan abnormal, sehingga bekerja dengan menghalangi sinyal ini. Selain dopamin, serotonin juga dipengaruhi aktivitasnya oleh obat antipsikotik atipikal.
Efek samping antipsikotik atipikal
Ada beberapa efek samping antipsikotik atipikal, diantaranya :
- Gangguan metabolik seperti penyakit diabetes dan kolesterol
- perubahan tekanan darah
- berat badan naik
- sulit berkonsentrasi
- wajah seperti topeng terlihat tidak berekspresi
- sulit tidur
- gelisah
- penglihatan kabur dan lainnya
Kesimpulan
Antipsikotik atipikal adalah jenis obat antipsikotik generasi kedua setelah antipsikotik tipikal. Mempunyai kegunaan untuk menangani gejala delusi, halusinasi dan paranoid. Penyakit yang berkaitan seperti skizofrenia, bipolar, depresi berat, dan kecemasan parah.
Jenis-jenis antipsikotik atipikal yaitu clozapine, paliperidone, quetiapine, aripiprazole, ziprasidone dan risperidone. Cara kerja antipsikotik atipikal, yaitu dengan menghalangi aktivitas dopamin di dalam otak. Efek samping penggunaanya yaitu gangguan metabolik, perubahan tekanan darah, berat badan mudah naik, sulit tidur, wajah tidak berekspresi dan sebagainya.
Publikasi: Ashefa Griya Pusaka