Waspada! Obat Penenang Ini yang Kerap Disalahgunakan - Ashefa Griya Pusaka

Waspada! Obat Penenang Ini yang Kerap Disalahgunakan

Obat Penenang Ini yang Kerap Disalahgunakan
Share on:

Waspada! Obat Penenang Ini yang Kerap Disalahgunakan, untuk mendapatkan informasi lebih jelasnya simak artikel ini!

Penyalahgunaan obat penenang saat ini sudah sering terjadi di masyarakat. Obat-obatan tersebut dikonsumsi dalam jangka panjang hingga akhirnya menyebabkan ketergantungan. Meskipun obat penenang ini diresepkan secara legal, akan tetapi berpotensi untuk disalahgunakan yang menyebabkan ketergantungan.

kebanyakan dalam penyalahgunaan obat penenang untuk pemicu euforia, membuat relaks sementara, hingga membuat ketagihan atau ketergantungan.

Jenis Obat Penenang yang Kerap Disalahgunakan

Waspada! Obat Penenang Ini yang Kerap Disalahgunakan

Berikut jenis obat penenang yang kerap disalahgunakan dan memberikan efek ketergantungan pada penggunanya:

  • Dumolid

Dumolid adalah obat yang mengandung nitrazepam. Obat ini dikemas dalam bentuk tablet atau pil. Obat penenang ini hanya boleh digunakan dalam jangka pendek dan tidak boleh sembarang dikonsumsi dalam jangka waktu yang lama tanpa anjuran dari dokter.

Dumolid termasuk sebagai obat-obatan benzodiazepine yang memiliki efek menenangkan. Sedangkan Nitrazepam yang merupakan kandungan utama dari dumolid bekerja pada reseptor di otak yang disebut GABA (gamma-aminobutyric acid). GABA merupakan neutransmiter yang dapat menghambat reaksi atau tanggapan yang bisa memunculkan rasa gelisah, cemas, stress, dan sejenisnya yang kemudian menyebabkan sulit tidur. 

Hindari penggunaan dumolid pada seseorang dengan kondisi medis yang memiliki gangguan hati berat, myasthenia gravis (penyakit autoimun kronis), pernafasan berat, maupun ibu yang sedang menyusui.

  • Calmlet

Calmlet adalah obat yang memiliki kandungan alprazolam. Alprazolam juga termasuk golongan benzodiazepine. Obat ini biasa diberikan kepada pasien dengan keluhan rasa cemas terkait depresi dan gangguan panik.

Obat ini bekerja di dalam otak dan saraf yang akan menimbulkan efek menenangkan. Dalam pengunaan jangka panjang terhadap obat ini dapat berakibat ketergantungan, gangguan gairah seksual, perubahan suasana hati hingga gangguan ingatan. 

  • Valium

Valium merupakan obat yang mengandung diazepam. Diazepam juga termasuk dalam golongan benzodiazepine, yang biasa digunakan untuk mengurangi ketegangan dan kecemasan, serta dalam beberapa prosedur bedah untuk menginduksi amnesia. 

Jika obat ini disalahgunakan, obat ini akan berakibat fatal karena dapat menurunkan frekuensi pernafasan bahkan bisa sampai menghentikan pernafasan.

  • Xanax

Xanax termasuk dalam golongan benzodiazepine. Obat ini biasa diberikan kepada seseorang atau pasien yang mengalami gangguan kecemasan umum atau gangguan cemas sosial yang biasa disebut social anxiety disorder. Obat ini juga diberikan kepada pasien yang sedang menjalani kemoterapi.

Seseorang yang memiliki ketergantungan dengan obat ini, biasanya akan memiliki ketergantungan fisik yang berbahaya. Pengguna cenderung terus-menerus mengonsumsi obat tersebut untuk menghilangkan rasa nyeri dan sakit yang diderita.  

Jika obat ini disalahgunakan, dapat menimbulkan kegelisahan pikiran, keinginan untuk bunuh diri, serta mengalami gangguan tidur, kejang dan depresi.

  • Esilgan

Esilgan merupakan salah satu jenis obat tidur yang digunakan untuk meredakan keluhan insomnia. Esilgan memiliki kandungan berupa estazolam. Eztazolam ini bekerja di otak dengan menghasilkan efek yang menenangkan.

Obat ini biasa digunakan  untuk terapi jangka pendek. Jika tanpa resep dari dokter, obat ini dapat menyebabkan efek keracunan. Selain itu efek samping lainnya adalah dapat membuat tubuh lemas, pusing dan gangguan konsentrasi

  • Riklona

Riklona clonazepam merupakan sejenis obat Calmlet dan Xanax yang termasuk golongan benzodiazepine. Riklona juga mengandung clonazepam yang bekerja dengan cara menenagkan otak dan saraf. 

Obat ini biasa digunakan untuk masalah kejang akibat epilepsi, gangguan bipolar dan gangguan kecemasan. Obat ini tidak boleh digunakan oleh seseorang dengan kondisi seperti memiliki glaukoma akut, hipersensitif, dan insufisiensi paru akut.

Sebaiknya hindari penggunaan obat ini bagi ibu yang sedang hamil maupun ibu yang sedang menyusui. Karena zat yang ada di dalam obat tersebut dapat masuk ke dalam ASI.

Konsumsi Obat Penenang Sesuai Resep Dokter

Jika sedang mengonsumsi obat penenang sebaikanya sesuai dengan resep yang dianjurkan oleh dokter dan tidak boleh mengonsumsi obat penenang dengan mencampurkan obat penenang bersama obat lainnya tanpa intruksi dari dokter

Dari semua obat penenang yang ada diatas, tentu memiliki efek samping yang tidak jauh berbeda baik efek samping dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Pada umumnya efek samping yang mungkin dapat dirasakan, seperti pusing, kesulitan fokus atau berpikir, mengantuk berlebihan, pandangan menjadi kabur, pernafasan yang melambat, mengalami mabuk, kesulitan dalam berbicara hingga denyut nadi melemah.

Efek Penyalahgunaan Obat

Hal berbahaya dari penyalahgunaan  obat-obat tersebut adalah ketergantungan terhadap obat tersebut. Ketergantungan tersebut ditandai dengan mengonsumsi obat dalam jumlah yang berlebihan dan memerlukan dosis yang lebih tinggi untuk dapat merasakan efek dari obat yang dikonsumsi. 

Dengan adanya ketergantungan tersebut, kemungkinan juga akan mengalami overdosis. Apalabila sudah mengalami overdosis, segera ke rumah sakit untuk penanganan lebih lanjut.

Solusi Ketergantungan Obat

Apabila seorang pengguna obat penenang ingin terlepas dari ketergantungan, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter atau tenaga professional seperti psikolog maupun psikiater. Serta dapat juga dengan menghubungi atau datang langsung ke pusat rehabilitasi narkoba Ashefa Griya Pusaka untuk pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut.

Dengan menjalani program rehabilitasi, akan dapat meminimalisirkan reaksi yang ditimbulkan akibat penghentian dalam penggunaan obat-obatan tersebut. Karena jika pengguna ingin berhenti dari ketergantungan, tentu akan menimbulkan gejala buruk pasca pemberhentian tersebut, salah satunya adalah pengguna menjadi mudah kesal, cemas berlebihan, mual dan mutah hingga mengalami kehilangan kesadaran.

Dari penyalahgunaan obat-obatan tersebut, selain merusak bagi kesehatan tubuh juga akan berdampak ke kehidupan sosial. Seseorang yang menyalahgunakan obat-obatan tersebut akan terkena hukuman pidana. 

Jika tidak ingin merusak kesehatan tubuh dan sayang dengan keluarga maupun lingkungan sekitar, sebaiknya menghindari dari penggunaan obat-obatan tersebut tanpa adanya anjuran dari dokter. 

Referensi:
Obat Dumolid: Tablet Penenang yang Kerap Disalahgunakan | Good Doctor | Tips Kesehatan, Chat Dokter, Beli Obat Online
5 Obat yang Kerap Disalahgunakan, Selain yang Dipakai Tora Sudiro – aura.co.id (tabloidbintang.com)
Sering Disalahgunakan, 6 Obat Berikut Bikin Kecanduan hingga Euforia – HiMedik.com
Selain Dumolid, 5 Obat Penenang Ini Juga Kerap Disalahgunakan – Gaya Tempo.co

Publikasi: Ashefa Griya Pusaka

Scroll to Top